Bab 10

1K 104 3
                                    


Hyunjin menarik Felix menjauh dari Brian, entah kenapa ia merasa sedikit ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat melihat Felix berbicara dengan Brian tadi. Felix yang biasanya akan ketakutan, marah atau mencaci makinya, berbeda dengan Felix yang tadi dilihatnya, ia tersenyum dan tampak antusias bercerita dengan dokter itu.

"Sa.. Sakit hyunjin"

Hyunjin tersadar dari lamunannya, ia segera menghentikan langkahnya saat mendengar Felix sedikit merintih kesakitan

"Maafkan aku tidak sengaja " ucap hyunjin setelah menyadari ia menarik felix terlalu kuat

"Apa maksud perkataanmu tadi? "

"Yang mana? "

"Aku pacarmu"

"Kau memang pacarku"

Felix mendecih, ia menunjukkan smirknya ,hyunjin yang melihat hal itu tidak merasa ketakutan sama sekali. Baginya felix hanya seperti seekor kucing yang mungkin perlu dijinakkan saja

"Setelah apa yang kau perbuat? Kau mengklaim aku pacarmu? Apa aku semurah itu? "

"Bukannya kau memang, murahan? "

Bagai disambar petir, jawaban Hyunjin sukses membuat hati seorang lee felix sakit seperti teriris oleh sebuah pisau yang tajam

"Kau saja menik-"

PLAKK

Felix menampar pipi Hyunjin sembari menahan isak tangisnya,sedangkan yang ditampar terdiam begitu merasakan pipinya yang kebas

"Kau yang memaksaku melakukan itu! "

"Dan kau menikmatinya jadi akui saja! "

Felix segera pergi berlari secepat mungkin meninggalkan hyunjin yang masih betah mematung ditempatnya.

"Aish bodoh sekali kau hwang"

Sebelum felix pergi terlalu jauh, hyunjin mengejarnya menarik tangan felix paksa, yang ditarik hanya meronta-ronta minta untuk dilepaskan, namun telinga hyunjin tuli tidak mendengar semua perkataan yang keluar dari mulut felix.

"Kita ke apartemenku"

Ucap hyunjin final seakan tidak mau dibantah oleh siapapun termasuk felix.

***

Felix mengikuti langkah Hyunjin memasuki apartemennya, untuk ukuran seorang perlajar ini terlalu mewah

Namun,felix memilih diam tak ingin berkomentar banyak karena ia juga tidak ingim mencari masalah

"Anggap rumah sendiri" ucap hyunjin santai

Felix,hanya mendudukkan dirinya di sofa,pikirannya kembali melayang,memikirkan sahabatnya seungmin, yang bahkan nomor miliknya tidak aktif.

Ia takut terjadi sesuatu kepada sahabatnya itu,bagaimana jika geng milik hyunjin melakukan hal yang tidak-tidak terhadap temannya

"Apa yang kau pikirkan?" hyunjin yang datang tiba-tiba membuat felix sedikit terkejut

Ditambah manusia bermarga hwang itu tidak memakai baju atasan,lantas membuat wajah felix yang tidak sengaja melihatnya bersemu merah

"Ti..tidak ada. Pakai bajumu" ucapnya terbata

Hyunjin yang memang tidak peka dengan keadaan malah berpikir, kenapa dia harus memakai baju sedangkan cuaca saja sudah sangat panas layaknya neraka.

"Panas bodoh"

"Kau bisa nyalakan AC"

"Hemat listrik"

"Setidaknya pakai bajumu"

"Tidak akan"

Bukannya memakai baju,hyunjin malah duduk disamping felix,dengan santainya ia menaruh kepalanya diatas paha milik felix

"Aku ingin tidur sebentar"

Felix berusaha menetralkan jantungnya yang kini berdetak layaknya orang yang habis bermain kuda, hyunjin hanya memejamkan matanya untuk ke alam mimpi sebentar.

"Kau berwajah seperti malaikat, tapi kenapa kau bertingkah seperti iblis kepadaku? " gumam felix pelan, melihat hyunjin yang masih tertidur membuat matanya juga mulai terasa berat.

Sampai akhirnya felix,tertidur dengan posisi duduk. Sebenarnya hyunjin hanya berpura-pura tidur, hanya ingin melihat reaksi kucing manis yang bersamanya ini. Namun ketika mendengar perkataan felix barusan, ia baru merasa sedikit bersalah telah memperlakukan felix layaknya bukan manusia.

Hyunjin bangun dari posisinya, mengendong badan felix lalu memindahkannya ke kamar miliknya, agar felix bisa tidur lebih nyaman.

Setelah membaringkan tubuh felix secara hati-hati, ia menyelimuti tubuh mungil itu, lalu mengecup keningnya sekilas.

"Maafkan aku, aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Mimpi Indah" ucap hyunjin pelan lalu berlalu meninggalkan felix dikamar miliknya.

***

Di tempat lain, Seungmin terbangun dari tidurnya, ia memegang kepalanya yang sedikit sakit, lalu mengedarkan pandangannya. Ini bukan kamar miliknya, ia lalu beralih melihat seseorang berambut blonde, dengan kulit putih layaknya seorang vampire sedang tertidur memeluknya erat.

Lantas seungmin mendorong badan orang itu cepat, merasa terusik akhirnya orang itu bangun menatap seungmin sebentar, lalu tersenyum

Tanpa banyak bicara, ia memberikan kecupan ringan dibibir milik seungmin

"Kau sudah bangun hm? "

"Kau.. Apa yang kau lakukan?!! "

"Aku? Bangchan, apa kau lupa? Semalam kita bermain bersama dan kau sudah lupa namaku? "

Seungmin baru menyadari satu hal ia dan bangchan tidak memakai sehelai benang pun untuk menutupi tubuh mereka

"Wajah mu lucu jika memerah seungminie"

Bukannya tersenyum, seungmin malah menangis keras, bangchan yang melihat hal itu langsung memeluk seungmin, membiarkan wajah manis itu terbenam di dada bidang miliknya

"Jangan menangis"

"K-kau hiks... Hiks.. Mem-memper-hiks... Memperkosaku"

"Sst...tenanglah. Aku akan bertanggung jawab"

"K-kau jahat hiks"

"K-kau hiks hmmph-"

Bangchan yang tidak tahan mendengar tangisan seungmin, membekap bibir seungmin dengan ciuman lembutnya. Melumatnya pelan saat dirasanya seungmin mulai tenang, ia melepaskan ciuman miliknya

Bangchan hanya tersenyum melihat wajah seungmin yang terlihat seperti seekor puppy, ia mengelus surai coklat seungmin sampai akhirnya, seungmin tertidur karena usapan tangan miliknya

"Kau milikku Bang Seungmin"

***

Finally backkkkkk ada yang kangen? Ehehehhehehe kangen kalean juga oh iya sengaja part naena umin sama chan dipotong soalnya blm ada ide posisi naenanya gimana

Next chapter gk nih?

Next chapter gk nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Save Me From The Black WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang