Bahkan jika kau berusaha keras untuk melakukan yang terbaik semuanya tidak sesuai harapanmu, kerasnya dunia akan membunuh mu secara perlahan
.
.
.
.Sudah lewat dari seminggu sejak kejadian felix mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya dari seorang Hwang Hyunjin ia memilih untuk menghindari sekolah, tempat dimana ia bisa saja bertemu dengan hyunjin atau mungkin gengnya. Berkeliaran seorang diri, itulah yang dilakukan oleh felix saat ini.
"Hah.... "
Ia menghela nafasnya ketika kakinya berhenti didepan semua makam, dimana disana terbaring sosok kakak yang sangat ia sayangi, Lee minho ingin rasanya ia menceritakan semuanya, semua rasa sedih, kesal dan marah yang sedang merasuki dirinya saat ini.
"Hiks... Kak apa disana menyenangkan? Kenapa... Kau tidak membawaku"
Felix hanya bisa berusaha keras untuk tidak menangis, sekalipun air matanya sudah tidak terbendung. Ia ingin, minho menyuruhnya untuk hidup, bukan untuk menyusulnya ke alam sana.
"Sampai kapan... Aku bertahan disini? "
Ucap felix pelan sembari mendongakkan kepalanya menatap langit biru, ia tersenyum tipis membiarkan wajahnya diterpa angin sejuk yang menyegarkan
"Kak, hari ini aku pulang lebih awal, aku akan datang lagi oh ya! Ini bunga daisy kesukaanmu"
Felix meletakkan karangan bunga daisy yang menjadi kesukaan minho ditas pusaran makam itu. Setelahnya ia melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, mengikuti langkah kakinya yang membawanya entah dimana.
Terus berjalan tanpa ada tujuan, pertanyaan yang tak ada habisnya berputar tanpa henti didalam benak seorang lee felix, tapi kenapa hyunjin juga harus muncul didalam benaknya ia lantas menggelengkan kepalanya
"Aish apa yang kupikirkan"
Hari sudah menjelang malam, felix memilih untuk mencari makan sebelum pulang, ia bahkan lupa mengisi perutnya dari siang tadi. Saat sedang sibuk memakan burger nya seseorang yang tak diundang ikut duduk bersamanya.
Felix mengerjapkan matanya beberapa saat.Hwang hyunjin
Hyunjin hanya tersenyum menampilkan deretan gigi rapinya dan matanya yang kini berubah menjadi layaknya bulan sabit .
"Pergi"
"Tidak, aku mau menamanimu"
"Aku tidak butuh teman"
"Tidak menerima penolakan "
"Kau hanya memperburuk suasana"
Felix lantas berdiri hendak meninggalkan mejanya namun tangannya ditahan oleh hyunjin.
"Duduk"
Aura dominan seorang hyunjin berhasil membuat Felix menuruti perkataannya, ia kembali duduk dan hanya mendengus malas. Apa yang sebenarnya direncanakan oleh hyunjin, belum puas dia membuatnya merasa hancur dengan memerkosannya bahkan ia tidak meminta maaf
"Aku minta maaf"
"Huh? "
"Aku minta maaf, waktu itu aku... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me From The Black World
Short StoryDepression can kill you slowly and no one can save you.