Seperti yang ku bicarakan kepada Ae bahwa kami akan pergi ke Chiangmai market saat pulang kerja dan disini lah aku mulai membeli bahan-bahan, meski tadi aku sempat kesulitan karena Ae tidak bisa diam, setiap kali lihat makanan pedagang kaki lima dia pasti menginginkannya. Karena aku rasa sudah membeli semua bahan yang dibutuhkan maka kami pun segera pulang kerumah, saat sampai rumah ku biarkan Ae beristirahat disofa sambil menonton televisi dan aku melangkahkan kaki ku menuju dapur untuk menyiapkan makan malam sekaligus menyambut kedatangan Mean. Kali ini aku akan menyiapkan som tam, tom yum dan phad thai ke sukaan Ae. Setelah semua tersaji aku langsung mengajak Ae untuk mandi. Selesai mandi ku lihat handphone ku ada pesan dari Mean bahwa ia sudah dijalan menuju rumahku dan sebebtar lagi akan sampai. Setelah menunggu 45 menit terdengar suara bel langsunglah Ae berlari ke arah pintu untuk membukakan pintu, ia terlihat sangat bersemangat karena tidak sabar untuk bertemu uncle nya. Setelah terbuka muncullah Mean di balik pintu dan ia tersenyum, lalu menggendong Ae ke pelukannya.
"Hai jagoan kecil uncle, apa kabarmu?" Ujar mean sembari mengecup pipi Ae
"Aku baik uncle, aku kangen sekali dengan uncle, mengapa uncle jarang berkunjung?" Jawab Ae
"Iya maafkan, itu karena uncle banyak urusan jadi sudah jarang main ke chiangmai lagi" ujar mean
"Sudah kangen-kangenan nya di dalam saja, jangan di depan pintu"ujar saint merusak momen kangen-kangenan Ae dan Mean.
"Aish kau ini, baiklah" ujar mean, lalu melangkahkan kaki ke dalam sambil menggendong Ae dilengannya, lalu duduk di sofa.
"Ohiya saint apa kabar? Bagaimana pekerjaan mu? Apakah semuanya lancar" ujar mean
"Aku baik dan untuk pekerjaan juga baik tapi..." ujar saint ragu"Ada apa?" Mean heran melihat saint yang ragu untuk mengucapkan sesuatu
"Ah tak apa, akan ku ceritakan nanti sehabis makan malam, sekarang ayo makan kau pasti lapar, karena habis perjalanan jauh" ucap saint
"Baiklah, ayo ae kita makan" ujar maen sambil menggendong ae lalu mendudukannya di kursi makannya.
Lalu kami memulai makan malam, sambil sesekali Ae bercerita tentang teman-temannya. Saat sudah selesai makan ku bersihkan meja dan piring, sedangkan mean dan ae duduk disofa sambil menonton tv, saat sudah selesai membersihkan ku hampiri mereka, ternyata ae sudah tertidur dipangkuan mean. Lalu mean mengantarkan ae ke kamar, setelahnya dia duduk mebali di sofa dan menanyakan apa yang tadi aku hendak bicarakan sebelum makan.
"Jadi ada apa saint? Apakah ada sesuatu yang kau ingin beritahuku?"
"Ah iya mean soal itu, mm mulai senin aku akan pindah kerja di bangkok" ujat saint
"Apa? Saint apa kau sadar tentang apa yang batu saja kau ucapkan, bagaimana bisa kau mau-maunya kembali ke bangkok?" Ujar Mean agak sebal mendengar apa yang saint bicarakan
"Iya mean aku sadar, dan aku tidak apa-apa, lagi pula itu semua masalalu jadi tidak perlu takut lagi" Ujar saint
"Tapi saint kalau kau kembali kesana itu sama saja membuka luka lama yang kau berusaha unyuk lupakan" Ujar mean
"Tidak mean, itu semua masalalu aku sudah melupakannya, sekarang aku sudah kuat dan tidak lemah lagi, aku melakukannya demi kebaikan ae juga" Ujar saint
"Yasudahlah, lagi pula sulit memberitahu orang keras kepala sepertimu. Lalu kapan kau berangkatnya?" Ujar mean malas
"Kemungkinan nantu hari minggu" ujar saint
"Ah kalau gitu kita berangkat bersama saja, aku juga akan pulang ke bangkok hari minggu" ujar mean
"Okelah kalau gitu, kau istirahatlah kau pasti lelah, apa lagi besok kau pasti akan ada pekerjaan" ujar mean
"Baiklah aku tidur dulu, selamat malam saint" berhalan ke kamar tamu yang sudah saint siapkan unyuk mean
Karena sudah malam aku putuskan untuk tidur juga..
.
.
.
.
.
.
.
.
MAAF KALAU ADA TYPO.
JANGAN LUPA VOTE,FOLLOW DAN COMMENT😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
Romansa#SLOW UPDATE# Ketika aku kembali bertemu dengannya, masalalu ku.