Menghirup udara segar hari ini ditemani dengan cerahnya kilauan matahari secerah senyuman yang terbit dari bibirku dengan langkah santai aku berjalan menuju sekolah yang sudah hampir setahun lebih aku jejaki. Melihat bagaimana pemandangan sekolah yang diperbaiki sedemikian rupa serta banyak sekali hilir mudik murid baru tak membuat langkahku terganggu.
Ku hentikan langkahku ketika melihat tiga orang perempuan sedang mengobrol di tangga, aku pun menghampiri mereka dengan tergesa gesa lebih terlihat seperti berlari. Ketika sudah dekat dengan mereka ku kalungkan tanganku di bahu mereka.
"Hey, ngapain kalian disini?!" tanyaku heboh kepada mereka.
"Apain sih kamu Nar, ngagetin tahu gak." namun yang merespon cepat adalah perempuan yang berada disisi kiriku dia adalah orang yang paling tinggi diantara kami bertiga gayanya yang kekoreaan serta matanya yang sipit memberi kesan jutek padahal jika sudah kenal dia aslinya konyol abis.
"Hehe, maaf, terlalu antusias nih gue udah lama gak ketemu kalian selama hampir satu bulan, kangen..." kataku dengan nada merengek modus sih biar mereka gak marah sama aku.
"Lebay kamu Nar baru satu bulan aja gak ketemu kaya udah setahun aja." Timpal cewe yang ada didepanku,dia adalah orang yang paling pintar diantara kami berempat pintar bahasa inggris, matematika pokoknya dia yang paling jenius diantara kami. Dibalik kepintarannya dia adalah orang yang masih kekanak-kanakan kadang manja apalagi sama aku karena aku paling tua diantara mereka, kadang mereka sering memanggilku eomma artinya ibu dalam bahasa korea.
"Bisa aja kamu Nar, yaudah yuk lebih baik kita keatas boring disini mulu." Dan ini nih orang yang paling kalem diantara kami berempat, kadang dapat bersikap dewasa namun kadang bersikap kekanak-kanakan. Dia itu orangnya cengeng apalagi jika menyangkut dengan perasaan maka dia akan dengan mudah mengeluarkan air matanya.
Akhirnya kulangkahkan kaki ini keatas bersama dengan ketiga temanku yaitu Zeline Zakeisha yang paling tinggi, Allisya Leteshia Maheswari yang paling jenius dan Nadhira Griselda Elvina yang paling kalem dan yang terakhir aku Kinara Adena Chalondra cewek yang gak tinggi tinggi amat gak terlalu pintar tapi gak bodoh bodoh amat serta kadang bisa kalem kadang bisa bersikap konyol apalagi dengan orang yang sangat aku kenal maka aku tidak segan segan mengeluarkan sifat asliku. Tapi kalau dihadapan orang yang tidak aku kenal aku dapat berubah menjadi orang yang agak pendiamlah biasa jaga image. Kadang aku yang paling berpikiran dewasa diantara mereka bertiga entahlah kadang aku dapat bersifat bijak ketika ada permasalahan diantara kita berempat.
Aku dan ketiga temanku berada di satu kelas yang sama yaitu kelas XI Bahasa. Jurusan disini pun hanya ada empat yaitu IPA, IPS, Keagamaan dan yang terakhir Bahasa. Kalau menurut aku sih sekolah ini paling elit karena didukung oleh fasilitas fasilitas yang lengkap dan juga sekolah SMA yang paling terkenal di Bandung. Bagaimana tidak, sekolah dengan nama SMA Mangku Bumi ini termasuk sekolah yang paling banyak diminati para orang tua untuk menyekolahkan anaknya disini. Apalagi sekolah ini terletak di tengah tengah keramaian kota Bandung menambah kesan elit dan keren. Untung saja aku ke terima sekolah disini secara sekolah ini adalah sekolah impianku sejak aku lulus SMP.
Ketika kami mencapai tangga terakhir kami di kejutkan dengan banyaknya murid yang berlari kebawah seperti orang kesetanan. Dengan panik aku pun bertanya kepada salah satu murid cewek yang memakai bando berwarna merah muda.
"Hey lin, ada apa sih kok pada lari kebawah, buru-buru lagi?" tanyaku pada Lina cewek yang memakai bando berwarna merah muda itu.
"I... iittu... huh...huh...a-ada a-a-adelard huh...huh..." jawab Lina dengan nafas yang tersengal-sengal.
"APA!! ADELARD SUDAH DATANG! Ayo guys kita kebawah lumayan pagi pagi cuci mata liat cogan!" Setelah mengatakan itu Zeline pun menarik tangan ku dengan antusias, namun karena diantara kami, aku yang tidak suka dengan Adelard Giovani Alatas itu nama panjangnya dan juga kedua kawannya yaitu Farzan Adriansyah dan Darel Septian, menurutku mereka terlalu sombong akan ketampanannya dan juga terlalu pamer harta, jadi aku tidak terlalu suka dengan mereka.
Dengan cepat aku menepis tangan Zeline yang menarikku, "Gak ah males, ngapain coba liatin cowok-cowok yang sukanya pamer tampang sama harta doang gak guna. Lebih baik gue keperpustakaan baca buku lebih berguna tuh."
"Yaudah. Gue, Nadhira sama Al kebawah dulu hati hati ya, babay...,yu Nad, Al capcus kita liat yang seger-seger dulu dibawah." Akhirnya Zeline, Nadhira dan Al meninggalkanku untuk melihat para pangeran sekolah itu menurut mereka. Mengingatnya saja membuatku jengah.
Karena tanggung sudah berada disini akhirnya ku bawa tubuhku ke sebuah perpustakaan sekolah. Lumayanlah tidur di perpustakaan memang cara yang paling bijak. Apalagi keadaan diperpustakaan itu tenang dan juga sejuk makin betah lama lama tidur di perpustakaan, untung saja hari ini masih awal masuk sekolah jadi gak ada KBM.
Mataku pun bergulir mencari tempat yang sepi dan paling pojok biar tidurku nyenyak, dan gotcha! Akhirnya ketemu. Sebuah meja dan kursi yang berada paling pojok perpustakaan serta minim pencahayaan sehingga agak sedikit gelap membuat kedua kaki ku akhirnya melangkah dengan santai menuju tempat tersebut. Aku pun duduk dan menenggelamkan kepalaku diantara lipatan kedua tangan yang menjadi tumpuanku untuk tidur.
Ketika aku mulai memejamkan mataku dan hampir saja menyelami alam mimpi tiba-tiba saja sebuah benda keras mengenai kepalaku yang aku yakini adalah sebuah buku. Karena hal itu aku langsung membuka kembali mataku dan berbalik hendak memarahi seseorang yang dengan tega menjatuhkan bukunya ke kepalaku, pandanganku lurus melihat siapa sih orang itu,"Lo gak bisa lihat yah ada or..."
Deg.
¿¿¿
Ini adalah cerita pertama yang aku buat jadi part ini cuma sedikit, sebenarnya dari dulu aku pengen buat cerita di wattpad tapi baru sekarang kesampaian. Jadi kalau ada kesalahan dalam menulis atau ceritanya kurang seru aku minta maaf dan mohon sarannya ya,biar aku bisa memperbaikinya dan berusaha lebih baik lagi dalam menulis.
See you...
Yuni wulandari😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's your name?
Teen Fiction"Biarkan hanya aku yang mengetahui namamu dan biarkan hanya aku yang akan selalu bersamamu selamanya". Ketika memasuki kelas XI, Kinara Adena Chalondra tidak sengaja bertemu dengan seorang pria misterius di sekolah nya. Walaupun wajah tampan bak dew...