Part 7: Ruang Rahasia

15 6 2
                                    

Namun, sebelum ia beranjak dari duduknya Kinara berniat menanyakan tentang dimana keberadaan Radipta kepada Bu Tria. Ia yakin Guru Bahasa Indonesia nya itu pasti tahu.

"Bu, apakah saya boleh tahu dimana keberadaan Radipta sekarang?" Tanya Kinara sedikit ragu ketika menanyakan itu.

"Tentu saja Kinara, mari ibu antar." Ucap Bu Tria lalu beranjak dari duduknya dan melangkah keluar ruangan.

Kinara pun mengikuti Bu Tria dari belakang, sebenarnya ia tidak tahu Bu Tria akan membawanya kemana. Sedari tadi Bu Tria hanya diam sambil terus berjalan tanpa sedikit pun melirik Kinara, bahkan sekarang mereka sudah sampai pada lantai atas sekolah ini.

Setelah mereka sampai pada sebuah ruangan yang ditempati beberapa murid yang senang menambah ilmunya dengan membaca beberapa buku yang terdapat diruangan ini. Kinara tersadar bahwa ternyata Bu Tria membawanya keperpustakaan.

Sambil terus berpikir keras mengapa Bu Tria membawanya kesini, Kinara tetap mengikuti langkah Bu Tria yang memasuki perpustakaan lalu berhenti disebuah meja panjang tempat para murid memperlihatkan kartu perpustakaannya sebelum mereka hendak membaca buku atau meminjam buku. Tempat tersebut dihuni oleh seorang wanita paruh baya yang sudah bertahun-tahun menjadi penjaga perpustakaan disini, ia bernama Bu Rani, walaupun umurnya hampir masuk kepala empat tapi Bu Rani masih terlihat sehat dan awet muda.

Bu Rani pun mendongakkan kepalanya dari buku daftar kehadiran murid yang pernah mengunjungi perpustakaan. Ketika tatapan kami bertemu Bu Rani pun memberikan seulas senyum ramah.

"Loh Bu Tria ternyata, sudah waktunya ngajar Bu?" Tanya Bu Rani ketika menyadari bahwa orang yang bersamaku adalah Bu Tria.

"Enggak kok, cuma ada kepentingan aja."

Bu Rani menganggukkan kepalanya mengerti. Bu Tria pun berjalan memasuki lebih dalam perpustakaan sebelum itu ia tersenyum kepada Bu Rani yang dibalas dengan senyuman juga.

Sebelum menyusul Bu Tria, Kinara menunjukkan kartu perpustakaannya pada Bu Rani dan dengan cepat ia mengisi daftar hadir lalu menyusul langkah Bu Tria.

Akhirnya langkah mereka berhenti disebuah ruangan perpustakaan yang sepi tidak ada satupun orang yang membaca disini dan juga ternyata ruangan tersebut berada di bagian pojok perpustakaan. Kinara merasa tidak asing dengan ruangan ini, setelah memutar otak akhirnya Kinara ingat ruangan ini adalah tempat ia tidur kemarin dan juga pertemuannya dengan lelaki itu.

"Kamu lihat rak buku itu."

Sesuai ucapan dari Bu Tria, ia pun melihat rak buku yang ditunjuk oleh Bu Tria. Melihat dengan teliti siapa tahu ada yang aneh dari rak buku itu namun setelah memperhatikan lebih dalam hingga membuat Kinara menyipitkan matanya ternyata tidak ada sesuatu yang aneh dari rak buku tersebut hanya sekumpulan buku tebal yang memenuhi rak tersebut.

Bu Tria terkekeh melihat tingkah Kinara. Ia pun berjalan mendekati rak buku tersebut. Ketika tatapan Kinara tidak terlepas dari kumpulan buku di rak itu, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan terbukanya rak tersebut selayaknya pintu hingga memperlihatkan sebuah ruangan.

Tanpa mengubah raut muka terkejutnya Kinara menatap Bu Tria yang ternyata sudah berada disisi rak itu. Kinara pun mendekati Bu Tria dan menampilkan raut muka seolah bertanya "kok bisa" namun Bu Tria hanya menanggapi dengan kekehan kecil.

"Sekarang kamu masuk, setelah melewati lorong kamu akan menemukan sebuah pintu. Masuk saja, dan kamu akan menemukan Radipta disana." Ujar Bu Tria.

Kinara pun menganggukkan kepalanya mengerti. Setelah meyakinkan dirinya ia pun melangkahkan kakinya menuju lorong yang akan mengantarkannya pada ruangan tempat Radipta berada.

Who's your name? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang