Part 12: Tangan Sialan

31 6 0
                                    

Kinara senang bukan main ketika Radipta memberinya kesempatan untuk lebih mengenalnya. Bahkan sampai guru selesai mengajar pun Kinara tak henti hentinya tersenyum, bayangan Radipta tersenyum didepannya seakan meluluhkan segala syaraf diotaknya. Radipta tersenyum seperti itu saja ia sudah ketar ketir seperti ini apalagi jika ia tersenyum manis dan tertawa, ahhh mungkin saja Kinara sudah pingsan. Seperti lebay memang namun itulah yang Kinara rasakan saat ini.

"Woyyy! Bengong aja lo. Kesambet setan baru tahu rasa,"

Kinara yang dikejutkan seperti itu oleh Zeline sontak saja mendengus kasar. Teganya Zeline menghancurkan seluruh bayangan indahnya dengan Radipta.

"Apasih Zel, lo gak tahu apa. Orang lagi senang juga." Kesal Kinara.

"Yeee...kan gue ngeri liatnya, habisnya lo senyum senyum sendiri gitu. Orang guru yang ngajar juga gak ada lucu lucu nya, ngantuk iya."

Al dan Nadhira yang berada didepannya pun membalikkan badannya ketika mendengar temannya berselisih.

"Kalian kenapa sih?" Tanya Nadhira.

"Ini nih Si Zeline ngagetin gue, gak tahu apa orang lagi bahagia," Adu Kinara.

Zeline yang merasa tidak bersalah disini segera membela diri, "Gimana gue gak ngagetin lo. Lo nya sih bengong mulu pake acara senyum senyum segala lagi."

"Lo kenapa sih Nar kesambet setan yah," Al menjentikkan jarinya, "oh gue tahu, tadi pas istirahat lo kan gak ada dikantin, apa lo kebelakang sekolah terus setan yang ada disekolah masuk ke badan lo makanya lo senyum senyum sendiri."

Sontak saja Nadhira dan Zeline yang mendengar penuturan dari Al bergidik ngeri dan menjauhkan badannya dari Kinara. Sedangkan Kinara sendiri langsung menunjuk jidat Al dengan kedua tangannya lalu mendorongnya pelan.

"Nih otak gak usah mikir yang aneh aneh deh Al, ngapain juga gue kebelakang sekolah. Gak ada kerjaan tahu gak."

"Yahh kan kata Zeline lo senyum senyum sendiri, ya gue langsung berpikiran kesana."

"Amit amit ya gue kerasukan."

"Terus lo darimana tadi pas istirahat?" Tanya Nadhira kepada Kinara.

Namun yang ditanya tiba tiba tersenyum dan sesekali terkikik membuat ketiga sahabatnya bergidik ngeri. Mungkin yang dikatakan Al benar bahwa Kinara kerasukan pikir mereka.

"Nar lo gak sakit kan?! Gak kera.." langsung saja Kinara membekap mulut Zeline. Dengan segera Zeline melepaskan tangan Kinara dari mulutnya dengan ekspresi menahan bau.

"Tangan lo bau tahu gak! Gak pernah cuci tangan yah?!"

"Enak aja kalau ngomong! malahan gue itu lebih sering cuci tangan daripada mandi! Nih nih cium."
Kinara pun sengaja menyodorkan tangannya ke wajah Zeline membuat Zeline segera menjauhkan diri dari Kinara dengan ekspresi jijik. Melihat Zeline tampak tidak suka membuat jiwa kejahilan Kinara tiba tiba muncul dengan sengaja ia mendekati Zeline. Zeline yang tidak mau didekati oleh Kinara mencoba menjauh dengan berlari dan tentunya dikejar oleh Kinara. Terjadilah aksi kejar kejaran antara Kinara dan Zeline didalam kelas.

"Sini Zel cium tangan gue! Wangi kok, wangi kembang tujuh rupa malahan!" Ucapnya sambil mengejar Zeline dan sesekali ia tertawa karena dapat mengerjai Zeline.

"Eh eh jangan deket deket yah! Gue gak mau pingsan disini!"

Sedangkan Al dan Nadhira tertawa menyaksikan tingkah mereka berdua untung saja semua murid kelasnya sudah tidak ada. Bel pulang sudah berbunyi dari tadi. namun, mereka belum juga pulang. Akhirnya Zeline mengambil tasnya lalu berlari keluar kelas, tentu saja Kinara masih mengejar Zeline. Setelah mengambil tasnya ia berlari lagi untuk mengejar Zeline sambil mengangkat sebelah tangannya sengaja agar Zeline semakin takut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who's your name? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang