Karena terkejut membuat Kinara tidak sengaja menjatuhkan piring yang berisi siomay dari genggamanya. Sehingga menimbulkan suara nyaring yang membuat seluruh penghuni kantin memusatkan pandangannya dan terkejut melihat mereka berdua. Bahkan ketiga temannya pun terkejut dan tidak percaya bahwa seorang Adelard memeluk seorang perempuan dihadapan orang banyak. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang melihat kejadian itu dengan tatapan sendu.
Seakan tersadar dari keterjutannya membuat Kinara sontak melepaskan pelukan Adelard. Tanpa bicara Kinara pergi begitu saja bahkan ketika sampai ketempat duduk ketiga temannya, Kinara hanya melewatinya. Melihat Kinara seperti itu membuat Zeline, Al dan Nadhira mengikuti kemana Kinara pergi.
Kinara pun menghentikan langkahnya ketika sampai disebuah taman dibelakang sekolah. Ia pun duduk pada sebuah kursi yang tersedia disana. Ketika sudah duduk pun bayangan Adelard yang tiba-tiba memeluknya masih saja menghantui pikirannya hingga membuat Kinara menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"Ah sial! kenapa Adelard tiba-tiba meluk gue dan tadi apa dia bilang, akhirnya aku menemukanmu. Aiisshh maksudnya apa sih." gerutu Kinara pada dirinya sendiri.
Tanpa Kinara sadari, sedari tadi temannya sudah berada dibelakangnya dan setia mendengarkan gerutuan dari Kinara.
"Kinara!" Panggil Zeline, setelah sekian lama terdiam.
"Astaga! sejak kapan kalian ada disini?!" tanya Kinara pada mereka bertiga dengan wajah terkejut.
"Sejak lo duduk dan menggelangkan kepala beberapa kali dan menggerutu tidak jelas." kata Al jengah karena Kinara tidak menyadari kehadiran mereka.
"Yang benar saja, berarti tadi kalian ngikutin gue."
"Ya iyalah, gue kan mau dengar konfirmasi dari lo tentang apa yang gue lihat tadi." jawab Zeline
Mendengar ucapan Zeline sontak Kinara menghela nafas pasrah. Dia pun bingung kenapa Adelard memeluknya.
"Iya, emang tadi Adelard meluk gue." jawab Kinara dengan lesu.
"APA!" ucap mereka bersamaan Karena terkejut akan ucapan Kinara.
"Tapi bukan gue yang duluan meluk, dia yang tiba-tiba meluk gue." Dengan cepat Kinara menyangkalnya agar mereka tidak salah paham.
"Adelard meluk lo duluan,kok bisa?" kata Nadhira terkesan ragu.
"Ya gue juga gak Tahu, tiba-tiba aja dia meluk gue dan lo mau tahu dia bicara apa ketika meluk gue?"
Sontak mereka bertiga mengangguk antusias ingin tahu.
"Akhirnya aku menemukanmu." kata Kinara dengan nada yang disamakan.
"APA!" kata mereka bertiga tak kalah kaget.
"Biasa aja kali gak usah teriak-teriak gitu, sakit ni telinga." kata Kinara sambil mengusap-usap telinga nya dengan jengkel.
"He, maaf soalnya kita terkejut, iya kan?"
Zeline dan Nadhira pun menggangukkan kepalanya sebagai persetujuan atas ucapan dari Al.
Kinara hanya memutar bola mata malas melihat reaksi dari mereka.
"Terus sekarang apa yang mau lo lakuin?" tanya Nadhira Kepada Kinara.
"Hah bener, soalnya pasti kejadian tadi udah jadi trending topic sekarang." ucap Al mengiyakan pertanyaan dari Nadhira.
"Hah... gue juga gak tahu harus ngapain." kata Kinara terdengar frustasi.
"Emmm kasihan sekali kamu Nar, sabar ya." Kata Al dengan nada sedih yang dibuat-buat, mendengar itu membuat Kinara mendengus.
"Oh ya gue penasaran jangan-jangan Adelard udah suka sama lo dari dulu dan dia baru ketemu sama lo sekarang." kata Zeline heboh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who's your name?
Teen Fiction"Biarkan hanya aku yang mengetahui namamu dan biarkan hanya aku yang akan selalu bersamamu selamanya". Ketika memasuki kelas XI, Kinara Adena Chalondra tidak sengaja bertemu dengan seorang pria misterius di sekolah nya. Walaupun wajah tampan bak dew...