Dan disinilah Kinara berada, duduk disamping Adelard yang sedang mengemudikan mobilnya dengan senyum yang sejak tadi terpatri dibibirnya. Bahkan Kinara yang berada disampingnya pun heran mengapa Adelard sesenang itu seakan ia memenangkan sebuah undian berhadiah milyaran rupiah.
"Kenapa lo liatin gue gitu amat?"
"Hah enggak, gue heran aja daritadi lo senyum-senyum mulu. Lo lagi dapet hoky yah?"
"Ia gue lagi dapet hoky hari ini." jawabnya disertai senyuman tipis yang entah mengapa terlihat manis dimata Kinara. Merasa ada yang salah dengan pikirannya membuat Kinara menggelengkan kepala beberapa kali.
"Kenapa?"
"Ah gak tahu kayaknya ada yang salah sama otak gue."
Hanya karena jawaban konyol dari Kinara Adelard tersenyum lebar hingga menahan tawanya yang sempat ingin keluar. Entahlah bersama Kinara membuat Adelard selalu ingin tersenyum dan tertawa.
"Lo tunggu disini gue mau ke apotek dulu beli obat." Katanya ketika mobil Adelard berhenti didepan Apotek.
"Hmm.." Gumam Kinara.
Tanpa menunggu lama Adelard sudah masuk kedalam mobil membawa sebuah plastik berisi obat lalu kembali melajukan mobilnya kearah yang entahlah Kinara pun tidak tahu kemana Adelard membawanya kali ini.
"Loh, kok kita berhenti disini? Gak langsung pulang aja." Kata Kinara ketika mendapati mobil Adelard berhenti disebuah Rumah Makan.
"Gue laper. Jadi kita mampir dulu kesini."
"Tapi gue gak laper."
"Yaudah lo tunggu disini aja gue mau makan perut gue kerocongan dari tadi"
Tanpa menghiraukan Kinara yang mencebik kesal Adelard keluar dari mobil begitu saja.
Ketika akan mencapai pintu Rumah Makan tersebut tiba-tiba Kinara berlari menyusul Adelard.
"Gak bisa gitu dong lo yang udah bawa gue kesini berarti lo gak boleh ninggalin gue gitu aja dong!" Kata Kinara ketika sudah berada disamping Adelard.
"Kan lo sendiri yang bilang, gue gak laper." Katanya sambil menirukan nada suara Kinara tadi.
"Itu tadi sekarang beda lagi." Tanpa tanggung-tanggung Kinara berjalan mendahului Adelard memasuki Rumah Makan tersebut.
"Bilang aja laper susah amat." Katanya lalu menyusul Kinara.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Adelard ketika mereka sudah berada ditempat duduk.
"Terserah lo, gue ngikut aja, kesini juga gue ngikut sama lo." Kata Kinara ketus.
"Ok. Mang?!" Panggilnya kepada seorang yang berada tak jauh darinya. Merasa ada yang memanggilnya, seorang pria berumur diatas empat puluhan itu menghampiri Adelard.
"Iya, sok mau pesen app... Eh Den Adelard nya?" Katanya terkejut ketika mendapati Adelard lah yang memangilnya tadi.
"Iya mang Sapri." Jawabnya dengan sopan.
"Eleh eleh meni ganteng kieu, kamana wae atuh den baru kesini?." Tanya Mang Sapri dengan bicaranya yang khas mencampurkan bahasa sunda dan Indonesia.
"Maaf mang soalnya dulu kan saya pindah ke Jakarta buat nerusin SD sama SMP disitu, lalu balik lagi kesini ketika udah lulus SMP dan sekolah SMA disini. Jadi baru sempet datang kesini sekarang mang."
"Oh atuh gak papa Den selow aja sama mamang mah. Mau pesen apa atuh den?"
"Pesen yang biasa aja mang, es teh dua sama Nasi Tutug Oncom nya dua."

KAMU SEDANG MEMBACA
Who's your name?
Teen Fiction"Biarkan hanya aku yang mengetahui namamu dan biarkan hanya aku yang akan selalu bersamamu selamanya". Ketika memasuki kelas XI, Kinara Adena Chalondra tidak sengaja bertemu dengan seorang pria misterius di sekolah nya. Walaupun wajah tampan bak dew...