Jinhyuk masuk ke dalam dorm dengan wajah menunduk. Pikirannya tidak lepas dari keadaan Sohyun. Sebenarnya ia bersyukur, wanita itu telah menghadapi masa kritisnya. Tapi tetap saja, Sohyun belum sadarkan diri hingga sekarang.
Dirinya benar-benar merasa bersalah. Sangat.
Ia tidak menyangka jika Sohyun akan melakukan hal semacam itu. Walaupun ia sudah mengenal Sohyun cukup lama. Tapi ia belum mengetahui salah satu sisi Sohyun yang sangat mudah terkena depresi.
Kembali mengingat kejadian itu membuat Jinhyuk mengingat Seungwoo.
Ya, Han Seungwoo yang menyuruhnya untuk bertemu sekarang juga di kamar lelaki itu.
Ia tidak tahu apa yang akan Seungwoo lakukan padanya. Ya, ia hanya berharap jika kata 'membunuh' yang Seungwoo maksud tidaklah nyata.
Ayolah, ia sudah mengenal Seungwoo cukup lama. Seungwoo tidak mungkin melakukan hal itu bukan?
Berkali-kali Jinhyuk berpikir bagaimana cara Seungwoo tahu jika Sohyun sedang mencoba melakukan hal gila.
Ya, masih terlintas di pikirannya saat Seungwoo berlari ke depan pintu karena mendengar nama Sohyun disebutkan.
Yang Jinhyuk tahu Seungwoo baru bertemu Sohyun dua kali. Dan saat bertemu, menurut Jinhyuk mereka tidaklah saling kenal.
"Apa...mereka sudah kenal sejak lama?" Gumam Jinhyuk sambil menatap pintu berwarna hitam itu.
Ya, warna hitam. Warna kesukaan Seungwoo. Dan didalam sanalah pemilik kamar itu berada.
Jinhyuk menarik nafasnya beberapa kali sebelum akhirnya membuka pintu dan masuk ke dalam sana. Mendapati ruangan gelap dengan pencahayaan kecil di ujung ruangan. Hanya sebuah cahaya dari lilin yang begitu redup.
"Hyung?"
Jinhyuk memandangi seisi ruangan. Tidak ada yang menjawab suaranya. Sempat terpikir olehnya jika Seungwoo sedang tidak ada di kamar. Tapi saat telinganya mendengar suara botol wine yang terbuka.
Ia tahu jelas siapa sumber suara itu.
Ya, hanya ada satu orang di dorm nya yang menyukai wine. Dia Han Seungwoo.
"Kau datang juga? Kupikir kau takut dengan ancamanku."
Seungwoo menghidupkan sebuah lampu, sembari memutar wine yang ada di gelasnya. Tapi tetap saja, ruangan itu tidak cukup terang. Jinhyuk hanya bisa melihat seorang lelaki tinggi yang berdiri di dekat sebuah meja bundar itu, memegang segelas wine selagi tersenyum tipis.
"Hyung? Kau benar-benar Han Seungwoo?" Ucap Jinhyuk dengan nada sarkasme nya. Ia sudah tahu bahwa lelaki di hadapannya itu adalah Han Seungwoo. Ya, hyung tertua di grup nya yang selalu tersenyum. Tetapi kini lelaki itu sedang berdiri dengan tatapan angkuhnya.
Benar-benar mengerikan bagi Jinhyuk.
"Duduk."
"Katakan saja apa yang ingin hyung katakan. Aku ingin pergi ke rumah sakit lagi."
Seungwoo justru tertawa disana. Berjalan mendekat dan menarik sebuah kursi untuk Jinhyuk duduki.
"Kubilang duduk. Selagi aku memintanya dengan baik."
"Hyung. Aku tidak tahu jika kau bisa bersikap seperti i--"
"Kim Sohyun. Seorang wanita yang lahir dari keluarga terpandang. Tapi sayangnya ia mengidap penyakit mematikan.
Ingin kulanjutkan? Kau bisa duduk jika kau ingin mendengarkannya."
Jinhyuk terdiam. Ia tidak tahu jika Seungwoo mengetahui penyakit Sohyun. Seperti dugaannya, sepertinya Sohyun dan Seungwoo saling mengenal satu sama lain. Pun dia dengan cepat duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
' EROS ' ✔
FanfictionEros, sang dewa cinta di dalam mitologi Yunani. Percaya atau tidak, tapi aku percaya. Dipertemukan dalam sebuah cerita yang begitu singkat. Entah bagaimana rasa cinta itu tumbuh dengan skala yang begitu besar kepadanya. Jika kisah cinta itu adalah k...