"Kau memberitahunya?!"
"Kenapa kau membentakku?!"
"Aishh!!"
Mingyu mengacak rambutnya kasar. Melemparkan dengan asal beberapa berkas penting yang sedang dibacanya. Menatap tidak percaya ke arah sahabatnya yang sedang duduk dengan wajah tidak bersalah di hadapannya.
"Jadi, kau pergi ke Seoul kemarin?"
Wonwoo mengangguk, membenarkan posisi kacamata yang menggantung indah di hidungnya, lalu balik menatap lawan bicaranya dengan tatapan datarnya.
"Lalu, kau bilang pada ayahku kau bertemu Sohyun di Busan?"
Wonwoo mengangguk kembali. Masih tidak tahu dimana letak kesalahan dirinya.
"Ya, kau memang dokter pintar, tapi kau sangat bodoh."
"Hei! Apa salahku?! Kau sama saja bodohnya! Bagaimana bisa seorang dokter memberikan salep ambeien di atas luka bakar?!"
"Kenapa kau mengungkit hal itu?!"
"Cih!"
Wonwoo menarik asal dasi di lehernya. Berharap setidaknya rasa longgar itu akan memberikannya sedikit kesabaran menghadapi sahabat gilanya itu.
"Berhenti berteriak dan jelaskan semuanya."
"Apa?"
Mingyu menatap Wonwoo dengan raut bingungnya. Sementara lelaki itu hanya kembali membuang nafasnya kasar.
"Aku tahu ada yang kau dan Sohyun sembunyikan. Beritahu aku."
"Kenapa kau harus tahu?"
"Dasar bodoh!"
Wonwoo melemparkan buku kecil yang ada dihadapannya pada Mingyu. Sukses membuat lelaki itu terperanjat dari kursinya.
"Agar aku bisa tahu situasinya. Setidaknya, mungkin aku bisa membantu kalian nanti."
Mingyu menatap sahabatnya itu cukup lama. Sulit rasanya untuk menceritakan semuanya.
"Aku melarikan diri. Lari dari orangtuaku, kehidupanku, dan takdirku."
Suara kecil itu membuat kedua lelaki yang saling diam di ruang tamu itu melihat ke arah sumber suara. Disana berdiri seorang gadis yang menatap mereka dengan tatapan nanarnya. Memakai syal hangat yang dilingkarkan di leher kecilnya.
"Sohyun-ah ... "
"Oppa tidak memberi tahu Wonwoo selama ini?"
"Bukankah kita sudah berjanji tidak memberitahu siapapun. Jadi aku--"
"Tidak apa. Oppa bisa beritahu Wonwoo, lagipula Jinhyuk juga sudah tahu."
"Jinhyuk? Lee Jinhyuk? Kau bertemu dengannya?"
Sohyun mengangguk kecil, membenarkan posisi syalnya lalu berjalan ke arah pintu depan.
"Kau mau kemana? Di luar dingin."
"Bertemu seseorang. Oppa beritahu saja Wonwoo semuanya."
"Kau tidak sendirian kan? Kau bersama Taehyung kan?"
Sohyun terdiam. Berbalik, menatap kakak laki-lakinya itu dengan tatapan yang benar-benar mengerikan bagi Mingyu.
"Berhenti menyebutnya. Menjijikkan."
Sohyun keluar dari pintu rumah itu. Menyisakan Mingyu dan Wonwoo yang saling bertatapan dalam diam.
"A--apa itu tadi? Mengerikan sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
' EROS ' ✔
FanfictionEros, sang dewa cinta di dalam mitologi Yunani. Percaya atau tidak, tapi aku percaya. Dipertemukan dalam sebuah cerita yang begitu singkat. Entah bagaimana rasa cinta itu tumbuh dengan skala yang begitu besar kepadanya. Jika kisah cinta itu adalah k...