Dan pada akhir nya mereka mengucapkan selamat kepada yuna, yuna pun tersenyum lebar.
Sudah pasti
Tingg~
Tiba tiba handphone yuna berbunyi,
ada sns masuk dari eomma yang meminta yuna pulang."ah, iya aku tak bisa berlama lama disinih, aku harus pergih bersama keluarga ku mianhe".ucap hyerim
."arraseo sampai jumpa hyerim".ucap lisa hyerim pun melambaikan tangannya lalu keluar dari kamar hyuna.
"kalian lihat ekspresi yuna tadi, saat kita tidak menyinggu sedikit pun tentang keberhasilannya menjadi juara".ujar lisa tepat ketika hyerim menutup pintu.
"pengakuan dari orang lain atas kehebatan nya sangatlah penting baginya" ninda pun mengangguk anggukan Kepala nya.
"aku nyakin,dia tidak bisa hidup tanpa pujian, so pathetic,"tambah hyuna.
"sampai kapan kita akan beginih?"tanya lisa jenuh
hyuna dan ninda pun saling bertatapan.tiba tiba, pintu pun terbuka.mereka bertiga tersentak melihat seseorang yang membuka pintu tersebut!!!.
"mianhe aku kembali hanya menganbil pulpen kesayang ku,"ujar yuna.
"e-eoh, n-nee ambil saja disanah tadi aku menaruh nya disana,"jawab lisa.
Yuna mengerutkan kening melihat ekspresi lisa, tapi hyerim mengabaikan nya."untung aku langsung ingat ini, special hadiah dari appa ku sepulang dari paris bulan lalu arraseo itu saja,"hyerim pun pergi dari situh ketika dua langkah langkah nya terhenti, ia mendengar sahabat sahabat nya sedang mengobrol heboh.
sedang mengobrol apa mereka sampai sampai seheboh itu
karena yuna penasaran, yuna pun berniat kembali untuk mendengarkan apa yang diomong kan oleh sahabt sahabat nya itu.
"Y-yuna ti-dak mendengar pembicaraan kita kan tadi?fiuh... untung saja,"ucap hyuna.
"klo pun dia mendengar biarkan saja dia tau,"jawab lisa,Yuna yang mendengar diluar,semakin ingin tau.
memang apa yang mereka bicarakan?
"kalian mendengar bocah tengil itu saat sudah mendapatkan pulpen nya kembali "Untung aku langsung ingat ini,pulpen special ini hadia appa ku sepulang dari paris bulan lalu" Ck. apa hebat nya pulpen dari paris?ucap hyuna manyun.
hyerim tersentak mendengar nya."sampai kapan kita seperti ini? aku semakain tidak tahan.aku sudah tidak bisa mengontrol emosi lagi,aku sudah muak menjdi teman nya,"lanjut lisa.
"ah, tidak aku sudah muak berpura pura menjadi sahabat nya"
Yuna terkesikap, ia tak menyaka jika sahabat nya menjadi beginih
'aku...tak menyangka'.
"kalian tidak melalukan ini kan pada ku?"ujar yuna cukup kencang sambil membuka pintu.