"Hey, mau aku tunjukkan tempat yang lebih pantas untuk menenangkan diri?"
"Gak, bagaimana nanti kamu berbohong kepada ku, nanti kamu membawa ku ketempat yang menyeramkan gara gara kamu kesal dengan ku"
"Apa wajah ku ini nampak berbohong Lee yuna?!"
"Ya gak sih, tapi kan-"
"Kamu mau ikut apa gak, kalau gak mau ikut biar aku saja yang pergi dan kamu disinih sendirian" kata jaemin dengan penekan.
"Ago~, begitu saja marah"
"Ya sudah kalau gak mau ikut" jawab jaemin kemudian meninggalkan yuna disana.
"Hei, hei, iya iya akut ikut! Tunggu aku ish" teriak yuna sambil berlari mengejar jaemin.
Jaemin dan yuna berjalan menuju ke pagian paling belakang pondok. Melewati pohon pohon besar yang berdiri berjajar seperti pembatas.
"Ini dinding apa?" Tanya yuna setelah melewati pohon pohon besar dan melihat dinding besar berdiri sejajar pepohonan.
"Menurut mu?" Jaemin bertanya kembali
Setiap jarak 15 cm terdapat pintu di dinding itu, lalu jaemin membuka kunci salah satunya, kemudian masuk diiring dengan yuna.
Yuna memandang dengan takjub. Disebelah kanannya terdapat air terjun kecil, disebrang sungai berjarak agak jauh terlihat ada beberapa rumah.
"Ini tempat apa?" Tanya yuna.
"Tempat yang ingin ku tunjukkan, bagaimana menurut mu?"
"Ini sangat hebat!"
Yuna merasakan udara yang sangat sejuk, damai, dengan suara suara alam.
Klo yuna tinggal disini jdi ancur tu tempat, canda kok yuna.
Jaemin pun tersenyum melihat reaksi yuna yang menurut nya....
Lucu dan cantik tapi... Penyakit hati nya terlalu parah.
"Tempat ini jauh lebih menyenangkan dari tempat mana pun!, tapi kenapa sepi sekali disinih?"
"Gak semua orang bisa masuk tempat ini hanya orang-orang tertentu aja yang bisa"
"Jaemin?!, apa bener itu kamu?" Ujar seseorang dari sebrang sungai.
Eoh seorang nenek?! Bukankah nenek yang waktu itu? Nenek yang mengantarkan ku kesinih bukan apa yang dilakukannya disinih?
"Iya nek, ini aku" Jawab jaemin kemudian menghampiri nenek dengan menyebrangi sungai dengan menyebrangi batu batu besar.
"Astaga, ada apa kamu datang kemari jaeminie" ucap nenek.
"Aku hanyak menikmati alam indah disinih saja nek"
"Aku juga membawa seseorang kesinih nek!" Ucap lagi jaemin.
Roselina memandang yuna,meski dari kejauhan roselina pun langsung mengenali sang anak tersebut.
"Ah, ternyata gadis itu.... Ada apa memangnya?!"
"Pengalaman pertama nya sangat berat. Maka dari itu ku ajak kesinih"
Yuna menatap jaemin dan nenek roselina dari jauh. Nenek melempar senyuman manis kepada gadi tersebut.
Mereka membicarakan apa sih? Yuna ingin tau. Tidak lama kemudian, jaemin menghampiri yuna disusul oleh nenek berbalik menuju rumah
Makanya yun kalau naik kelas/ peringkat jan pujian bae yg dipikirin korek tuh kuping bau conge lo kemana mana.
"Jaem, memangnya siapa nenek itu?!!"
"Dia?! Dia adalah seorang legendaris dinegeri berlian, memiliki batu berlian hitam yang dikenal hitam yang diletakkan di sebuah ruangan yang jadi pusat tenaga, dia adalah seorang yang paling tau tentang negeri ini."