D E L A P A N

721 101 5
                                    

Tuk.... Tuk... Tuk...

Bruk!!!

"Otakmu itu di mana sih Min Yoongi?"

Jengah,  pemuda yang di bentak menaikkan wajahnya, menatap pemuda yang sekarang duduk di depannya, menyeruput minumnya tanpa tau malu.

Dia kesal, tugasnya banyak, fokusnya hilang, bebannya menumpuk.

Dosa-dosanya saja sudah bertumpuk, apa tidak bisa bebannya menghilang sedikit saja?

Rasa-rasanya kalau tidak takut mati mengenaskan, dia mau menceburkan diri saja.

Tenggelam dalam air lebih baik di banding tenggelam dalam masalah yang tiada hentinya.

"Kenapa lagi Tae?  Coba kalau bicara itu yang baik," Tegurnya.

Tangan Taehyung merogoh saku, mengeluarkan ponsel, menunjukkan sesuatu pada Yoongi.

"Untuk apa kau upload foto dengan mantan?  Ku tanya serius sekali lagi, kenapa harus kau upload?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Untuk apa kau upload foto dengan mantan?  Ku tanya serius sekali lagi, kenapa harus kau upload?"

"Ya memang kenapa sih Tae?  Apa yang salah? Aku dan Hoseok pakai pakaian sopan, tidak berpose menggugah iman, apa masalahnya?"

"Jimin tau kalau pemuda yang tersenyum cerah bak matahari siang ini mananmu Yoongi. Kau itu sebenarnya jadi suka sama Jimin tidak sih?" Tanya Taehyung gemas.

"Tidak tau, Tae." Yoongi menghela nafas panjang. "Tau sendiri kan kalau Irene sebentar lagi mau menikah?  Aku kemarin bertemu Hoseok, makan siang bersama lalu bercerita dan Hoseok bilang aku bisa tinggal dengan dia di apartemennya. Aku tidak perlu bayar sewa, cukup patungan untuk isi kulkas dan kebutuhan kamar mandi saja. Kau tau sendiri orangtuaku mengirimiku uang pas-pasan, kerja sambilan aku belum dapat, ya tawaran Hoseok menggiurkan."

Sumpah.

Taehyung itu tidak habis pikir dengan sahabatnya.

"Ya terus hubungannya dengan foto ini apa sih, Malih!"

"Ya, tidak ada sih. Cuma ingin saja soalnya aku terlihat menggemaskan, hehe."

Sebuah jitakan melayang. Yoongi meringis, mengeluarkan sumpah serapah sementara Taehyung berdecak gemas.

Bukan,  bukan masalah besar seandainya Jimin tidak ia panas-panasi. Yang jadi masalah besar di sini adalah dia sudah mengkompori Jimin dan sudah mendapat sepasang sepatu dari Jimin. Meski Taehyung sendiri belum yakin sebenarnya Jimin ingin main-main saja atau punya niat serius ke Yoongi, ia tetap saja ingin Jimin segera berada di sebuah hubungan.

Setidaknya dengan begitu dia merasa aman untuk membiarkan Jungkook ikut kumpul bersama mereka.

Jahat memang, membiarkan Yoongi terjebak dalam perasaan seseorang yang masih samar. Tapi kadang manusia perlu egois untuk bahagia kan?

Taehyung berpikir seperti itu.

-TBC-

[MinYoon] Oh Yeah, Handsome! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang