Part 21

43 6 0
                                    

"Siapa dia?" tanya She penasaran, sedangkan Aisyah hanya diam mematung tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Heh.. Lo lo lo, jangan cuma suka ngehujat orang, ngaca dulu donk, lo udah bener belum?" ujar pria muda itu dengan lantangnya yang membuat semua orang yang tadinya mencaci maki She jadi terdiam.

"Udah yah, jangan dengerin mereka, anggap aja mereka itu radio koslet" ujar pria muda itu pada She

"Ehh iya, makasih ya" jawab She

"Oh yah, kenalin.. Gue Rafael Putra Wijaya, panggil aja gue Rafa" ujar Rafael sambil mengulurkan tangannya.

"Aku.. Shenia Luvaviola, panggil aja aku She" jawab She yang hanya menangkupkan telapak tangannya.

"Lo Islam?" tanya Rafa

"Bukan, aku Kristen" jawab She sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Terlihat dari ekspresi wajahnya, Rafa sangat kaget sekaligus malu. Dia saja yang beragama Islam tidak malu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, tapi She yang beragama Kristen malah menangkupkan telapak tangannya. Yah, meskipun She belum bisa mengucapkan dua kalimat syahadat, tapi ia sedang belajar mempraktekkan apa-apa yang diajarkan dalam Islam, salah satunya adalah tidak menyentuh lawan jenis yang bukan mahramnya.

Ketika Rafa sudah tersadar dari lamunannya, matanya kini tertuju pada Aisyah.

"Aisyah?" tanya Rafa ragu-ragu

"Ini.. Aisyah Nurul Qalbi kan?" tanya Rafa memastikan.

"Iya.. Rafa" jawab Aisyah dengan wajahnya yang sudah berubah menjadi merah.

"Wahh syah, kabar lo gimana?" tanya Rafa dengan wajah sumringah

"Alhamdulillah, aku baik. Kamu sendiri gimana raf?" tanya Aisyah masih dengan wajah merahnya

"Alhamdulillah, gue juga baik" jawab Rafa disertai senyuman hangatnya.

"Kalian saling kenal?" setelah bengong beberapa detik, akhirnya She mulai membuka suaranya lagi.

"Kita itu teman dari kecil" jawab Rafa dan Aisyah secara bersamaan.

***

Kini, Rhe sedang sibuk dengan urusan kantornya. Tapi, tiba-tiba fikirannya itu tertuju pada seseorang.

"Kok aku mikirin dia terus sih? Kenal aja engga?" gerutunya dalam hati

Fikirannya kali ini sedang semrawut, belum lagi Rhe sedang memikirkan siapa sekretaris barunya itu.

Saat dirinya sedang disibukkan dengan berbagai fikiran, tiba-tiba masuklah salah seorang stafnya yang membawa seorang perempuan cantik.

"Permisi pak Rhega" ujar Staf tersebut.

"Yah?" tanya Rhe tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas yang menumpuk.

"Ini pak, saya membawa sekretaris baru bapak" Staf muda itu berujar lagi.

Akhirnya, Rhe mau mengalihkan pandangannya.

"Rosalina?"

AKU KEMBALI UNTUK PAMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang