Part 10

52 8 0
                                    

Mendengar ceritanya Jessy, Rhe dan She pun speechless alias tidak bisa berkata-kata. Mereka baru mengetahui sekarang bahwa ternyata ibu mereka itu dari dulu sudah mengidap penyakit Leukimia. Mereka merasa sangat menyesal, mereka merasa menjadi anak yang tidak berguna.

"Bu, maafin kita, kita gak bisa jadi anak yang baik buat ibu" ujar Rhe dengan nada gemetar. Sedangkan She, ia hanya terus menangis di atas paha ibunya.

"Ehh, jangan bilang gitu donk.. Kalian itu adalah 2 anak ibu yang luarrr biasa" ujar Jessy sambil tersenyum hangat.

"Nah, karena itu.. Ibu ingin kalian merestui ayah kalian untuk menikah lagi. Kalian mau kan? Kalian mau kan membahagiakan ibu? Dan kalian tau? Separuh kebahagiaan ibu itu terletak pada kebahagiaan ayah kalian" ujar Jessy lirih.

"I.. Iyaa bu" dengan berat hati akhirnya Rhe dan She pun menyetujui permohonan ibunya itu.

"Makasih ya nak" ujar Jessy tersenyum haru

"Dan ibu punya satu permintaan lagi, kalian mau kan menolong ibu?" pinta Jessy

"Iyaa bu, apapun yang ibu inginkan, She dan kak Rhe akan berusaha mewujudkannya" ujar She tulus dan Rhe hanya mengangguk

"Baiklah, kalau begitu.. Carilah seorang ustadz yang bernama Ustadz Rhazi. Setelah kalian menemukan beliau, bawalah beliau kepada ibu" ujar Jessy penuh keseriusan.

"Iya bu, kita bakal nyari ustadz Rhazi sampai ketemu" ujar Rhe yang diangguki She.

"Terimakasih banyak ya" ujar Jessy sambil tersenyum haru. Di dalam hatinya, Jessy sangat bersyukur karena mempunyai 2 orang anak yang sangat penurut.

***

"Ehh kak, kita mau nyari ustadz Rhazi kemana?" tanya She bingung

"Kemana aja lah, cari aja sampai ketemu" ujar Rhe serius

"Em kak, kok ibu nyuruh kita nyariin ustadz ya? Kenapa ibu gak nyuruh kita nyariin pastur aja? Agama kita kan Kristen, tapi kok ibu nyuruh kita nyariin seorang ustadz?" tanya She sambil mengetuk-ngetukkan tangannya di atas meja Kafe.

"Mas, mba, ini pesanannya.. Selamat menikmati" ujar seorang pelayan kafe tersebut.

"Terimakasih mba" ujar She ramah

"Yaa, kakak juga gak tau apa tujuan ibu nyuruh kita nyariin ustadz, tapi ya kita turutin aja apa keinginan ibu" ujar Rhe menjelaskan sedangkan She hanya mangguk-mangguk.

Setelah menghabiskan makanan dan minumannya, mereka pun keluar dari kafe tersebut.

Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke taman dekat kafe itu.

Brukk...

She menubruk seseorang yang ada di hadapannya.

"Ehh.. Ma..ma.. Maaf mas, gak..gak.. Gak sengaja" ujar She gelagapan. Sedangkan orang yang ditubruknya hanya tersenyum hangat.

"Farhan???" tanya Rhe dengan ekspresi kagetnya.










Yaa.. Alhamdulillah, setelah ber-abad-abad lamanya, akhirnya aku bisa update lagi 😂😂. Maaf yaa karena aku udah ngegantungin ceritanya😥. Mudah-mudahan kalian bisa memaafkan dan memaklumi😇. Yaa.. Terimakasih bagi yang sudah membaca ceritaku sampai sekarang. Maaf ya karena ceritanya masih monoton, belum dapat feel nya dan juga masih acak-acakan😂. Soalnya, aku kan masih pemula.. Do'ain aja ya biar ke depannya ceritaku ini bisa lebih baik lagi😊.
Yaah.. See you in the next part

Jadikanlah Al-Qur'an sebagai sumber bacaan yang paling utama 😊

AKU KEMBALI UNTUK PAMIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang