Seorang anak kecil berlari-lari kecil sambil membawa setangkai bunga mawar.
"Ibu..ibu, lihatlah apa yang aku bawa"
ujar anak itu dengan senyum merekah di bibir ranumnya.
"Shenia, awas jangan lari-lari". Tegur ibu nya dengan suara yang sangat lembut.
"Gapapa bu, biar cepet sampe. Aku kan mau cepet-cepet ngasih bunga mawal ini sama ibu". Ujar anak tersebut dengan ekspresi wajahnya yang sangat menggemaskan.
"Aww" anak itu menginjak batu kecil hingga ia tersandung. Tangannya memegang duri pada bunga mawar yang sedang ia pegang.
"She..." Ibunya langsung menghampirinya. "Lihatlah, tanganmu jadi berdarah kan? Makannya, kamu harus hati-hati sayang" tutur ibunya sangat lembut.
"Gapapa bu, she baik-baik aja. Ini gak sakit kok" jawab anak itu. "Ini buat ibu" ujarnya seraya memberikan bunga mawar tersebut.
"Makasih ya sayang" ujar ibunya sambil berkaca-kaca.
"Ibu kenapa? Sama aku ya? Aku nakal ya? Maafin aku ya bu" ujar anak tersebut.
"Ibu.. Ibu.. Ibu mau pergi nak. Kamu jangan berantem terus ya sama kakakmu. Ibu sayang kalian" ujar ibu anak tersebut. Tiba-tiba ibunya tampak bercahaya. Hingga lama kelamaan cahaya itu semakin pudar.
"Ibu.. Ibu mau ke mana? Jangan tinggalin aku buu" ujar anak itu.
"Jangan nangis yaa, kamu kuat. Maaf, ibu harus pergi nak" ujar ibu anak tersebut sambil memeluknya. Lalu, cahaya itu akhirnya hilang. Yaa, bersamaan dengan hilangnya ibu anak tersebut.
"Ibuuuuuuuu...." teriak anak tersebut
"Jangaaaaan" teriak seorang wanita.
"Huh.. Ternyata tadi itu mimpi" ujar wanita tersebut sambil menghembuskan nafas panjangnya.
Hai semuanya.... Apa kabar?
Yaa... Ini adalah cerita pertamaku di wattpad ini.
Jadi, maaf yaa kalau ceritanya acak-acakkan.
Aku kan masih pemula hehe..😁😅
Maaf kalau banyak typo.
Maaf yaa kalau kalian gak suka sama ceritanya...
Dan makasih banyak bagi kalian yang mau baca ceritaku ini.
Don't forget vote and comment
Syukron katsir...
Jazakumullahu khairan. 😊😇
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KEMBALI UNTUK PAMIT
Fiksi RemajaBerada di sini itu terasa sangat menenangkan. Tempat ini sangat sunyi, tidak ada sedikitpun kebisingan. Yang ada hanyalah suara angin yang menyapa bunga-bunga yang bermekaran. Hingga akhirnya aku sadar, dan semua bayangan tentang taman dan bunga-bun...
