4.Renungan malam

221 22 3
                                    

"Terkadang cinta itu tidak harus memiliki. Jika kita mencintai dia, biarkanlah dia bahagia dengan caranya, mendoakan yang terbaik untuk dirinya dan pasrahkan semuanya kepada yang maha kuasa. Karena Dia-lah maha mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya."-Raihan-

Pria yang berumur 23 tahunan itu, ia masih menyusuri jalanan sekitar perkomplekan rumah kaila, memang membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa sampai di trotoar dan menunggu angkot.

Sepanjang menyusuri jalanan, pikiran raihan tak lepas dari membayangkan gadis berumur 17 tahunan itu. Entah ada apa dengan raihan? sikap kaila yang bisa dibilang kasar malah raihan semakin penasaran dan terbayang.

Ternyata memang benar manusia itu aneh. Apa yang menarik perhatian bisa saja membenci, tetapi sesuatu hal yang menarik pembencian bisa saja manusia malah penasaran dan menyukainya. Pikiran setiap manusia itu tidak bisa ditebak, naluri dan akal sendirinya yang akan paham mengapa sesuatu itu terjadi.

***

Semakin raihan memikirkan kaila semakin raihan kebingungan, apa yang terjadi padanya? tak seperti biasanya ia seperti itu, banyak wanita yang menyukainya namun biasa saja di pandangannya tapi saat bertemu cewek SMA itu tingkahnya tidak dimengerti oleh dirinya sendiri.

"Astagfirullah. Tidak seharusnya saya memikirkan cewek yang bukan mukhrim, Maafkanlah hamba-MU ini Ya Allah" Ucapnya kepada dirinya sendiri seketika ia tersadar dari lamunannya.

Tiba tiba mobil keren bermerek honda jazz melaju dengan kecepatan maksimal dan berhenti di hadapannya.

Titittt tittttt,,,
suara klakson mobil honda jazz menandakan bahwa raihan harus berhenti dari langkah kakinya. Pelan-pelan jendela kaca mobil itu terbuka.

"Hai! Bro, ngapain sendirian ditrotoar?" Seseorang berkacamata keren mengemudi mobil menyapa raihan.

"Hai zak. Kirain siapa, ini lagi nunggu angkot mau ke kostan" Jawab raihan.

Zaki adalah salah satu sahabat rai sedari SMA yang sekarang sama-sama sedang berjuang di dunia perkuliahan.

"Kalo gitu bareng gue aja, jalannya searah kan"

"Oke makasih zak" Raihan masuk mobil tanpa basa-basi.

Mobil pun melaju dengan kecepatan normal menuju kostan raihan. Memang tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai dikossan, Namun karena jalan ramai lancar perjalanan dari trotoar perkompelakan ke kostan Raihan membutuhkan waktu cukup lama.

"Gak ada jadwal ngampus hari ini rai?" Zaki bertanya matanya fokus memperhatikan jalanan dan rambu lalu lintas.

"Ada, nanti siang jadi sedikit santuy" Raihan menjawab tak begitu serius melihat jalanan lewat jendela kaca mobil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

"Bareng ajalah ke kampus. Gue juga siang ada ngampus dan kebetulan gue pengen sharing sama lo" Seketika zaki menoleh.

"Masalah cewek" Sindir rai melirik sebelah mata.

"Ya begitulah" Jawabnya acuh tak acuh mengangkat kedua pundaknya.

"Zak zak, dari masa SMA sampe sekarang masalah lo cewe terus" Pria berumur 23 tahunan itu tertawa garing.

"Kali ini beda bro. Ini limited ceweknya, satu perbanding seribu deh" seru zaki membayangkan sosok cewek yang diidamkan nya.

"Its oke"

"By the way, kenapa baju lo basah gitu? Lo abis dikejar warga ya terus lo disiram"

"Sembarangan. Ini siraman ter mengesankan buat gw akan selalu terkenang sampai kapanpun" Raihan tersenyum memancarkan kebahagiaan yang tidak ada duanya.

AKU, MASALAH DAN HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang