« L. M-SeVenteen »

2.7K 367 37
                                    

Ku harap ada yg rindu ff ini :")

Wqwqwq..

.
.

Selamat Baca! 🤗

Part 17️️⭐️

***

Alasan sebenarnya adalah Lisa. Benar, Kook?”

~

KAU sangat menyayangi Lisa, sahabatmu.” jujur saja, Jungkook merasa lega saat Donghyuk mengatakan hal itu.

Karena artinya, lelaki itu tak tahu kebenarannya. Yang Donghyuk tahu, Jungkook menyayangi Lisa sebagai sahabat.

“Lisa tidak akan merasa nyaman,” sambung Donghyuk.

“Lisa?” celetuk seseorang yang barusaja bergabung di dapur itu. “Apa hubungannya? Kenapa Lisa merasa tak nyaman? Kau.. akrab dengan Lisa, Kook?” rentetan pertanyaan itu terlontar dari Bambam. Jelas saja dia heran, pasalnya Lisa adalah seorang gadis judes yang tak suka diganggu. Lebih suka sendiri, mudah marah, dan tatapannya sungguh membuat bulu kuduk ngeri. Yeah, setidaknya itu yang ada di pikiran Bambam. Pun dengan siswa-siswi di Manjeon High School.

Donghyuk jelas terkejut. Kenapa Bambam menanyakan itu? Dan, ya. Kenapa Jungkook terlihat gugup?

“Diamlah, kalian. Ayo kembali, soda sudah siap!” Jungkook memilih untuk mengalihkan. Ia mengambil nampan berisi beberapa kaleng soda dan siap membawanya ke ruang tengah kalau saja Bambam tak menahannya. “Jawab aku, dulu.”

Bambam dan rasa penasarannya. Sedangkan Donghyuk dengan kebingungannya. Namun lelaki itu memilih diam. Berpikir, ia akan bertanya pada Jungkook di waktu yang tepat. Kenapa? Karena ini adalah cerita yang cukup menarik. Dan bukanlah sesuatu yang bisa kau tanyakan kapan saja. Dia perlu membaca Jungkook saat bertanya nanti.

Yeah, dia butuh jawaban dari seorang —yang pernah menjadi— kakak kelasnya yang kemudian berakhir pada mereka yang menjadi satu angkatan. Lalu, hubungan erat Jungkook dan Lisa pada masa itu. Rasanya sulit dipercaya jika saat masa SMU mereka justru tak dekat sama sekali?

Heum, perlu dipertanyakan.

Jungkook hendak membuka suara sebelum teriakan dari ruang tengah mengejutkan ketiganya.

GOOLLLLL!” tentu saja topik pembahasan tentang 'Lisa' menguap seketika. Tergantikan dengan pelototan kejut dan pasang kaki mereka meluncur cepat ke ruang tengah untuk melihat team mana yang berhasil mencetak gol dan membuahkan poin.

Hadeh, mudah sekali mereka melupakan ya? Ck.

Aku perlu bicara padamu saat mereka pergi nanti, Jung.” bisik Donghyuk tepat disisi telinga Jungkook. Ah, pengecualian untuk Donghyuk. Lelaki itu masih ingat rupanya.

Dan, sial! Entah kenapa Jungkook merasa tak beruntung saat ini. Karena untuk tiga hari kedepan, Donghyuk akan menemaninya di rumah itu. Ibu Jungkook sedang pergi ke luar kota bersama sang ayah untuk pekerjaan. Sebenarnya tak masalah kalaupun Jungkook sendirian. Hanya saja, pasti membosankan 'kan? Jadilah ia meminta Donghyuk menemani. Kenapa Donghyuk? Karena Jungkook akan mengorek info tentang si bantet yang berhasil membuatnya cemburu. Tapi sepertinya, justru ia yang akan di wawancarai.

Tak ada pilihan, Jungkook pasrah.

***


WAKTU sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Semua sudah kembali, kecuali Donghyuk. Lelaki itu bersantai di sofa yang berada di kamar Jungkook sekarang.

Sedangkan Jungkook, laki-laki itu baru saja keluar dari kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dengan kaus tipis dan celana bahan. Bersiap untuk terjun ke alam mimpi.

Tubuhnya sudah menghambur ke atas ranjang dan matanya pun terpejam. Namun suara Donghyuk membuatnya mau tak mau kembali mendudukkan diri. 

“Jadi, kau dan Lisa tak dekat di sekolah kalian sekarang?” Donghyuk memulai sesi wawancaranya.

Dan Jungkook tak mau berlama-lama.Tidak.

Bagaimana bisa? Kalian sangat dekat dulu, bahkan saat ku dengar kau memiliki kekasih, ku kira orangnya adalah Lisa.

Karena kami memang tak dekat lagi,

Sungguh, Jungkook menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan asal. Yang penting dirinya tidak ketahuan, sudah!

Tapi Donghyuk bukanlah orang yang mudah menyerah. Apa lagi untuk kasus semacam ini. Mereka saja yang dulunya sangat dekat bagai lem dan perangko, membutuhkan satu sama lain, bahkan tak pernah bisa dipisahkan. Sekarang? Aih, rasanya sulit diterima. Apalagi kedekatan mereka itu tidak seperti kedekatan remaja pada umumnya. Hubungan mereka justru lebih dewasa dengan Jungkook yang lebih fokus untuk melindungi Lisa dan membuat gadis itu bahagia.

Sedikit mengejutkan saat tahu bahwa mereka bukanlah sepasang kekasih. Ya, itu yang orang-orang lain ketahui tentang dua sejoli tersebut.

Tapi, bagaimana bisa menjadi jauh? Apa karena Jungkook yang menjalin hubungan dengan Rosé semenjak ayahnya bekerja dibawah kepemimpinan Tuan Park Jaeyoung?

Atau... Apa? Donghyuk butuh sejelas-jelasnya. Ia terlalu dibuat penasaran dengan hal ini.

“Lalu, bagaimana hubunganmu dengan Lisa kini?”

“Sebatas teman kelas...”

...tak lebih.” sambung Jungkook.

Donghyuk terkekeh. Membuang pandangan ke arah lain sebelum kembali menatap Jungkook. “Are you kidding me? Hey, jika ingin berbohong... Bermutulah sedikit. Kau pikir bagaimana aku bisa percaya hal itu disaat I know well, you both.”

Donghyuk beranjak, menghampiri Jungkook dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Ia mengambil sesuatu dari saku celananya.

“Aku menemukan ini di case ponselmu.”

Jungkook menoleh, hampir membolakan mata saat netranya melihat foto polaroid Lisa ada disana.

Kapan foto itu menghilang dari balik ponselku?






🍒 Mian..

Gaje seperti biasa :"(

Mohon maaf, cerita ini masih banyak kekurangan. Aku masih belajar buat bisa nulis dengan baik. I'll do my best.

Thanks for the appreciation and votement. I'm so happy when I have many notifications from you guys :)

Tolong maafkan saiya :"(

Cerita ini masih banyak kekurangan.

Miann...

Tetep mau lanjut, kan? 😭

See u.

© moilulu_

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang