« L. M - Twenty three »

2.6K 364 101
                                    

Follow my account for more information :)
Tq 💜




🍒

Taehyung memarkirkan mobilnya, melepas seatbelt, disusul Lisa. Keduanya berjalan dengan Taehyung memimpin di depan. Lisa masih mengenakan seragamnya dan tas ransel kuning masih bertengger di kedua bahunya.

Ia bergegas ke ruang khusus pekerja.

Mengganti pakaiannya dan mengenakan apron khusus, ia lantas keluar. Bekerja bersama yang lainnya.

"Lisa, kau bantu Jihyo di kasir lebih dulu. Ia kerepotan." Seokjin memberitahunya, dan gadis itu mengangguk.

Di kasir, antrian nampak panjang dan Jihyo sibuk. Dengan sigap, Lisa membantu.

"Terima kasih, Lisa." ucap Jihyo tanpa menghentikan pekerjaannya. Lisa hanya mengangguk.

"Lisa, bantu aku membawa pesanan meja 17." Jimin bicara sambil lalu. Menuju pantry untuk mengambil pesanan. Setelah dilihat kasir tak seramai sebelumnya, ia beralih membantu Jimin.

Membawa pesanan meja 17 yang ya.. Lumayan banyak.

Mereka berjalan depan-belakang, membawa nampan masing-masing dengan tujuan yang sama. Jimin maupun Lisa menaruh pesanan tersebut seraya menyebutkan namanya.

Setelah selesai, Lisa yang hendak berbalik seusai mengucapkan 'selamat menikmati' itu batal mengundurkan diri.

"Kau bekerja disini, Lalisa?"

Gadis Manoban itu menoleh. Sepasang suami-istri yang sangat Lisa kenali berada disana.

Tuan dan Nyonya Jeon.

"Ah, ne. Tuan Jeon, saya bekerja paruh waktu."

"Tetap jangan lupa kunjungi kami, ya Lalisa." Song-i melanjutkan.

Lalisa mengangguk seraya tersenyum. "Tenang saja, eomma. Aku tetap akan ke rumah setiap akhir pekan."

Dan kedua pasangan itu tersenyum, berbeda makna. Jika Song-i tulus, maka tidak dengan Tuan Jeon. Lelaki itu tersenyum hanya untuk formalitas dan menjaga image-nya.

Sebenarnya percuma.

Lisa sudah tahu seperti apa sosok ayah Jeon Jungkook itu. Dan hal tersebut sangat menyesakkan baginya. Tuan Jeon selalu mengingatkannya pada rasa sakit yang tak kunjung mereda.

Gadis Thailand itu tersadar, ia tak boleh melamun.

"Eumm, kalian bisa melanjutkan makan malam kalian. Saya permisi dulu,"

"Tidak makan bersama?" Tentu saja itu hanya basa basi Tuan Jeon.

"Tidak, Tuan. Terima kasih."

"Oh, ya! Hampir terlupa. Lisa, kau tidak bisa berkunjung bulan ini. Kami sekeluarga akan pergi ke Australia, berlibur."

Ingin tahu reaksi Lisa?

Gadis itu tak menunjukkan banyak. Hanya saja, jantungnya sempat bereaksi. Berhenti berdetak beberapa saat. Terkejut.

Sekeluarga?

"Jungkook, juga?"

"Iya, Lisa. Keluarga Park mengajak kami berlibur bersama dan karena putri mereka ikut, maka kita harus membawa Jungkook."

Ya Tuhan! Lagi-lagi.

Keterkejutan ini menyiksanya.

Bulan ini memang libur semester, tapi apakah ini akan jadi liburan paling menyesakkan, membayangkan bagaimana Jungkook dan Rosè berlibur bersama.

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang