« L. M- ONe »

6.4K 550 33
                                    


10.28 WIB
HAPPY READING ♥️

.
.

PART 01

🍒

LALISA berjalan diantara deretan rak buku yang berjajar rapi di ruang perpustakaan Manjeon High School dengan satu buku berada di pelukannya. Sementara tangannya yang bebas tengah sibuk mengotak-atik sesuatu di ponsel pintarnya. Buku di pelukannya itu hanyalah alibi. Tujuan gadis itu sesungguhnya adalah menyambungkan Wi-Fi yang ada dengan smartphone-nya. Ia perlu mendownload beberapa drama untuk persiapan weekend. Juga beberapa cerita untuk diunduh ke dalam digital library-nya a.k.a wattpad. Menggunakan kuota ponsel pasti akan menguras banyak bukan? Ia tak mau. Apalagi kini ia dalam masa krisis keuangan karena ia berhenti bekerja paruh waktu disalah satu tempat kerja. Alasannya, karena ia terlambat beberapa kali dan membuat boss-nya itu marah hingga memecatnya. Haah, hidup sendiri memang sulit. Tanpa orang tua dan hanya satu saudara. Meski sebenarnya saudaranya itu tergolong kaya, tapi ia tidak mau bergantung kepadanya.

Dan, ya beginilah. Kehidupan seorang Lalisa Manoban yang harus pindah ke Korea sepeninggal orang tuanya di Thailand. Ia dikirim ke negera ini hanya karena disinilah saudaranya tinggal. Padahal, pada akhirnya dia tetap berdiri sendiri. Tetapi, ia bersyukur. Setidaknya banyak pekerjaan paruh waktu yang bisa dilakukan untuk membiayai hidupnya sendiri.

Mandiri.

"Yash! I'm done." Gadis itu memekik tanpa sadar, dengan segera ia menutup mulutnya dengan telapak tangan walau percuma karena dia sudah terlanjur berteriak. Dan, yeah suara pustakawan terdengar beberapa sekon setelahnya.

"Harap tenang!"

Lalice memejamkan mata mendengar seruan itu. Bibir penuhnya bicara dengan berbisik pada dirinya sendiri. "Mian,"

"Sedang apa, nona?"

Lisa menoleh dan langsung mengisyaratkan orang itu untuk diam.

"Ssstt, jangan berisik. Nanti dimarahi lagi."

Tapi bukannya menurut, orang itu justru tersenyum jahil.

"Apa? Kau bilang apa Nona Manoban?"

"Ssstt, -"

"KALIAN! KELUAR SEKARANG JUGA!"

****

Bibir tebal itu masih saja dipoutkan. Kekesalan masih menyelimuti Lisa. Apalagi alasannya kalau bukan karena dimarahi oleh pustakawan tadi? Harusnya ia bisa mengunduh beberapa drama lagi, tetapi lelaki disampingnya itu justru mengacaukannya.

"Ini gara-gara kau, Jungkook!" sebal gadis itu seraya memberikan tatapan sinisnya pada si pengacau. Yang lebih menyebalkan, ia bahkan tertawa renyah sembari memakan ice cream cup di tangannya.

"Yak! Kau benar-benar tak merasa bersalah, ya?"

Jungkook menoleh, tersenyum lembut pada Lisa. Senyuman yang membuat Lisa membeku beberapa saat. Wajah itu mendekat, tanpa melunturkan lengkungan bibirnya. Sampai jarak sekian dekatnya membuat Lisa mampu merasakan hembusan nafas si pemuda.

"Mungkin kau butuh sesuatu yang mendinginkan pikiranmu, baby? Kau mau ice cream-nya?"

Lisa melirik cup ice cream di tangan Jungkook yang sudah tandas, kosong.

"Itu bahkan sudah hab-"

Chupp.

Mata Lisa terpejam karena terkejut dengan apa yang Jungkook lakukan. Lelaki itu mencium bibir penuh Lisa, mengantarkan rasa vanilla ice cream pada gadis itu begitu bibir mereka bertaut. Dua puluh detik berlalu dan itu berakhir. Lisa menatap kea arah Jungkook - kini tengah mengusap bibir bawahnya yang basah.

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang