« L. M - niNeteen »

2.8K 427 94
                                    

안녕!

Aku up, sesuai jadwal yepp :)

Mian sangad, part gaje seperti biasa.

Votement juseyoo 💕


Happy reading!

.
.




Hari masih siang.

Tapi kelas sudah bubar sekitar tiga puluh menit lalu. Tidak seperti biasanya, sekolah pulang lebih awal. Dan, ya. Inilah yang Jungkook maksud di telepon kemarin.

Ia tahu kalau ada rapat guru dan komite sekolah hari ini. Rapat besar untuk agenda baru, maybe. Itu yang sempat ia dengar di ruang kepala sekolah dengan tak sengaja. Jungkook tak melunturkan senyumnya. Berbagai rencana sudah tersusun rapi di otak, tinggal menjalankannya.

Jungkook melirik Lisa di bangkunya. Ia ingin sekali menghampiri, namun pasti akan banyak mengundang tanya penghuni kelas itu. Mereka masih betah di kelas rupanya.

Dan itu menyebalkan!

Andai saja Lisa tak memasang sifat judes dan pendiamnya di sekolah ini, mungkin saja Jungkook memanipulasi keadaan. Seolah-olah ia hanya sekadar dengan Lisa.

Tapi, tidak bisa. Lisa sudah dikenal sebagai pribadi yang tertutup. Akan menimbulkan tanya jika Jungkook menghampirinya, apalagi sampai pulang bersamanya.

Sampai akhirnya gadis itu bangkit dari kursi. Keluar kelas dengan menenteng ransel. Ah, si gadis Thailand itu bahkan tak meliriknya sekalipun. Ia mendesah pelan. Dilihatnya Lisa yang berjalan keluar, namun berhenti diambang pintu saat seorang gadis yang ia ketahui adalah bendahara kelas sebelah itu menyapa Lisa.

Jungkook mengernyit. “Lisa memiliki teman?”

Kebingungan Jungkook berlanjut kala netranya melihat Jisoo menarik Lisa pergi dan gadis itu tak menolak!

“Sejak kapan?” pertanyaan retoris itu kembali terlontar.

Tak menunggu waktu lebih lama, ia meraih ranselnya. Sedikit berlari keluar kelas untuk tahu kemana Lisa pergi.

Hey, tak ada yang boleh menggagalkan acara kencannya. Sekalipun—

“Jungkook!”

Rosé.

Jungkook mendengus jengah. Tapi dia tak bisa menunjukkan wajah kesal itu pada gadis yang kini tengah menggaet lengannya. Maka dengan berat hati, ia menaikkan sudut bibirnya. Membentuk sebuah lengkungan senyum. Palsu.

“Ya? Kenapa?”

Rosé mengernyit mendengar pertanyaan semacam itu dari bibir kekasihnya. “Kenapa? Tentu saja pulang bersama. Ayo!”

Jungkook menahan Rosé yang menariknya pergi. “Maaf, sayang. Tidak bisa.”

Wae?”

“Aku akan pergi dengan Donghyuk.” tipuan ini sudah direncanakan. Dia sudah siap sedia dengan beberapa alasan yang mungkin dibutuhkan di saat-saat seperti ini.

“Donghyuk?” gadis itu nampak kebingungan. “Temanmu di akademi itu?”

Jungkook mengangguk.

“Aku ikut!” ucap gadis itu, semangat.

Hey, enak saja. “Tidak bisa, kami akan pergi lagi dan itupun laki-laki semua. Kau mau menjadi satu-satunya perempuan disana?”

Tanpa diduga, Rosé justru mengangguk. “Kurasa tak masalah, 'kan ada kau.”

L. M 🍒 [Love too Much x Lalisa Manoban]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang