limaa

10 2 2
                                    

Tania pulang sekolah agak terlambat, dikarnakan kalau pulang paling awal parkiran masih sangat padat, dan tania tidak suka berada di keramaian.

***
Ketika tania keluar kelas ia melihat raka berdiri di depan pintu dengan tangan melipat di dada seakan-akan sedang menunggu seseorang.

"Ngapain lu disini?," tanya Tania

"Gua nunggu lu lah,"

"Tumben banget, ada apa emang? Biasa nya lu pulang bareng adek adek imoot loh itooh," jawab tania dengan gaya bicara yang di lebay-lebay kan

"Anterin gua yuk tan," ajak raka dengan muka memelas

"Kemana?kalo cuma nemenin lu maen futsal doang mah ogah gua, di bayar kaga!,"

"Anterin gua ke toko buku,"

"Hah!! Tumben banget lu ke toko buku, biasa nya juga lu ketoko CD b***p!,"

"Edeeh itu mulut, udah lah lama nunggu lu ngomong "iya,"

Raka pun segera menarik lengan tania dan memaksa tania agar segera ikut dengan nya

"Rakaaa, gua gamau ikut," omel tania

"Gua pengen ke rumah aja,"

"Gua pengen rebahan aja,"

"Udah sih tan lo ikut aja, ngga bakal rugi kalo ikut sama gua mh,"

Tania hanya mendesis pelan

***
Setelah itu tania masuk ke mobil raka dan segera berangkat menuju gramedia.

"Heran gua sama lo kenapa harus ngajak gua, kenapa ngga adek2 an l aja yang suruh anter, udah tau gua cape mana laper," cerocos tanja

"Berisik lo, nanti gua kasih makan tenang aja,"

"Sekalian beliin buku buku nya juga dong masa cuma makan doang, inget yah di dunia ini ngga ada yang gratis!,"

"Iyah iyah iyah tania lo ambil apa yang lo mau, tapi nanti tolong bantu gua cari buku sosiologi karna gua ngilangin buku sosiologi punya si murni, kan kasian kalo ngga diganti," jawab raka sejujurnya

"Ooh jadi itu alesan nya kenapa lo ke toko buku, eh ka nanti kita makan kan?,"

"Yaiyalah tan, emang lo mau kelaparan terus jadi kurus kering?,"

"Yaa engga lah kalo gua kurus ngga imut dong ngga lucu dong, nanti ngga ada yang suka sama gua dong,"

"Yaudah yaudah, diem yah sayang kasian mulut kamu kalo ngomong terus nanti cantik nya ilang," ucap raka dengan nada dilembut-lembut kan

Hal itu membuat tania sontak langsung terdiam dan membeku, entah kenapa debaran di dada nya menjadi sangat cepat,

HENING

"Nah diem kan," ucap raka sambil tersenyum

"Apaan sih lo ka,"

Debaran itu masih ada sampai sekarang, tania lelah sangat lelah ia tidak bisa membuka hati untuk siapapun selain raka. Tetapi sayang nya raka hanya menganggap tania sebagai sahabat tidak lebih.

Vote
Vote
Vote

IG iisfatimaa

Lovey DoveyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang