Sesampainya di toko buku, raka sibuk memilih-memilih buku yang sama persis dengan buku milik si murni.
"Tan lu bantuin gua napa!," kesal raka
"Ini juga lagi dibantuin nyari!,"
"Lu dari tadi nyari novel bukan nyari buku,"
"Novel juga kan buku,"
"Kalo ngga mau bantu nyari ngga bakal gua beliin buku+ kasih makan!," ancam raka
"Iyah iyah iyah gua bantu cari nih," ucap tania dengan nada kesal
Setelah buku sosiologi yang dicari raka ketemu, tania sibuk memilih-milih novel yang menurut nya cocok dengan nya.
"Ka," panggil tania
"Hmm,"
"Aku ambil yang ini yah,"
"Iyah," ucap raka dengan nada datar
"Ka,"
"Hmm,"
"Yang ini juga yah,"
"Ambil," masih dengan ekspresi yang sama
"Ka," ucap tania lagi dengan nada pelan
"Apalagi," kesal raka
"Lapeer," ucap tania dengan muka memelas dan mengerjap ngerjapkan mata nya.
Percayalah saat itu tania sangat menggemaskan sekali, tetapi raka enggan melihat tania lebih jauh ia tidak ingin melihat mata indah tania terlalu dalam karena ketika ia melihat mata tania seakan-akan ada yang berbeda dari mata itu, entah lah raka tidak tahu.
"Mau makan?," tanya raka
"Iyah lah, masa laper ngajak berantem,"
"Yaudah hayu makan," ajak raka
Raka pun membayar buku-buku yang di pesan oleh nya dan juga tania di kasir depan, raka hanya membeli satu buku sedangkan tania 3 buku kalau tidak di cegah raka mungkin tania memborong novel2 yang ada di gramedia ini.
Yaa Tania memang suka sekali membaca terutama buku novel karna menurutnya kalau ia membaca novel ia bisa berimajinasi sesuka nya. Yaa memang benar sih :p
***
Setelah itu mereka pun keluar dari toko buku, menuju cafe terdekat untuk mengisi perutnya.
"Gua gamau ke cafe,"
"Yaudah ke cafe yang biasa kita datengin aja," kesal raka
"Gamau ke situ juga," tolak tania dengan pipi menggembung
"Terus kemana? Ke pelaminan? atau ke KUA?," kesal raka
"Rakaaa gua serius,"
"Gua lebih serius, terus ini lu mau makan dimana?,"
Tania pun mengarahkan mobil raka menuju tempat yang sudah tania tentukan.
Sesampainya di tempat yang tania tuju raka hanya diam dan memperhatikan tempat tersebut, tidak biasa-biasa nya tania mengajak nya di pinggir jalan yang didepan nya terdapat pedagang kaki lima.
"Hayuu turun," ajak tania
"Kenapa kesini?," tanya raka bingung
"Yaa makan lah!,"
Tania memang aneh, selalu saja melakukan hal sesuka nya.tetapi raka bersyukur sih karna setidak nya dia tidak terlalu banyak mengeluarkan uang, karna tania kalo diajak ke tempat makan yang memiliki banyak menu, selalu saja pesan banyak.
***
Tania segera turun dan bergegas menuju gerobak tukang ketoprak yang sedang mangkal di pertigaan. Raka pun mengikuti tania dari belakang."Abang beli ketoprak nya dua yah, yang satu jangan pake bawang dan yang satunya jangan pake sambel,"pesan tania (tania tidak suka bawang dan raka tidak suka sambel)
"Okee, ashiiaap neng," jawab abang ketoprak
Bersahabat lama dengan raka membuat tania hapal apa yang disuka raka dan apa yang tidak disukai raka.
***
Raka masih bingung dikepala nya apakah benar yang ia bawa ini tania,atau mungkin ini tania jadi jadian."Semenjak kapan lu mau makan di pinggir jalan?," tanya raka
"Gua mah dari dulu juga suka nya makan pinggir jalan, lo nya aja yang ngga pernah peka sama apa yang gua suka.,"
"Bukan nyaa ngga peka cuma gua baru tau aja kalau lo suka makan di sini,"
"Jadi gini yah kaa kenapa aku sekarang suka makan di sini karna aku kadang suka mikir aku terlalu sering makan di cafe-cafe atau tempat-tempat mahal sama aja dong kita bikin orang kaya jadi tambah kaya sedangkan kalau kita makan di tempat-tempat yang kecil kaya gini kita sama aja dong membantu perekonomian orang-orang kecil supaya bisa tetap bertahan hidup.," penjelasan Tania panjang lebar
Raka di buat terpenganga dengan ucapan Tania raka hanya bisa mematung mendengar ucapan tania
"Prok prok prok," suara tepu tangan raka karna ia dibuat terkejut dengan perkataan tania barusan.
***
Ketoprak nya pun datang dan sudah siap di santap,
"Ini neng sudah siap," ucap bang ketoprak sambil mengantarkan ketoprak nya
"Makasih bang," ucap tania bersamaan.
"Widiih ngomongnya aja bareng kaya nya jodoh ini," ganggu abang ketoprak
"Haha, kebetulan aja kali bang,"ucap tania
"Iya bang mana mungkin saya sama dia jodoh, dia mah kan ambyar orang nya," ucap raka sambil melihat tania.
tania melototi raka dengan tatapan tajam nya
" jangan gitu atuh A kali aja beneran jodoh," goda si abang ketoprak.
"Si abang bisa aja," ucap raka
Tania hanya bisa senyum2 sendiri karna malu tapi ia bahagia juga kalo dibilang jodoh.
Tania💙Raka
IG Iisfatimaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovey Dovey
Teen Fictionsebuah cerita cinta rumit yang mengorbankan persahabatan demi cinta yang memang tak pasti akan datang atau tidak. satu sisi mempertahankan persahabatan satu sisi mementingkan ego demi sebuah kebahagiaan. Karna yang bisa ia lakukan adalah berharap...