prolog

134 21 0
                                    

Gadis bersurai panjang itu mengukir senyum manis kala sebuah ice cream cookies and cream berada digenggamannya. Tak dapat dipungkiri bahwa dirinya sangat menyukai ice cream lebih dari apapun.

Pandangannya lurus menatap segerombolan anak sekolah yang sedang menyebrang jalan, sesekali memakan ice creamnya yang mulai meleleh. Entah sudah berapa lama dia berada disana, di taman kota. Yang jelas dia hanya ingin sendiri, menghirup udara segar pagi hari, tanpa adanya beban pikiran yang selama ini sudah merasuk kedalam otaknya.

Gadis berparas ketimuran itu merasakan hawa dingin menusuk kulitnya yang hanya di baluti kaos tipis lengan panjang.  Detik itu pun juga dia merasakan butiran kecil putih berjatuhan pada telapak tangannya. Bodoh, kenapa dia lupa bahwa bulan ini sudah memasuki pergantian musim.

Sebenarnya, musim salju tidaklah buruk. Gadis itu menyukainya, tanpa kecuali. Dalam pikirannya salju itu unik, berisi partikel air yang padat yang datang mendinginkan otaknya yang sudah meluap. Tapi, partikel air itu juga dapat mencair dengan mudah. Ya, itu sudah kodratnya alam.

Aneh, kenapa gadis itu menyukai segala sesuatu yang dingin?

Tadi ice cream, lalu Salju?

Ah, dan juga pria yang duduk disebelahnya.

Pria yang kini telah mewarnai hidupnya. Teman kecil yang menaruh hatinya kepada gadis itu kini tampak memberikan jaketnya pada tubuh ramping gadis itu. Lalu memeluknya dari belakang.

Gadis itu tersenyum melihat pria itu.

'Kuharap perasaanmu tidak seperti ice Cream dan salju, Lin. Yang bisa cair, yang datang kemudian pergi,  dan tidak akan bertahan lama.' ujar gadis itu dalam benaknya.

Tbc.

Great love

Zalyne.

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang