01- Peringatan

131 18 3
                                    

Jangan lupa vote sayang
Kalau sudah, telimakaci dan selamat membaca😚
.
.
.

Chou Tzuyu, gadis cantik yang terkenal dengan panggilan Juwi itu terlihat sedang membaca beberapa referensi buku di perpustakaan. Matanya yang berwarna coklat terus terfokuskan membaca buku. Sedangkan alih pendengarannya terselipkan sebuh headset. Gadis itu terlihat cantik dengan warna kulitnya yang kecoklatan, dan juga rambut panjang yang dibiarkan tergurai.

"Anyeong Juwi ku sayangg..." tiba-tiba saja ada seorang gadis seusianya datang menepuk pundaknya. Membuat Juwi tersadar dari lamunannya.

Juwi memasang muka masam ketika kedatangan sahabatnya itu. "Aku sedang males berbicara, Yeon"

Yoo jeongyeon. Juwi sudah bersahabat lama sekali dengan gadis tomboy berambut pendek itu. Mungkin kalau di ingat-ingat dari mereka suka mandi bareng, bisa dibilang pas TK.

"Yaaa, waeyooo?" ujar gadis itu sembari memanyunkan bibirnya.

"Ayolah, hidupmu tak pernah luput dari buku. Otakmu itu butuh refreshing, ayo kita lihat cowo-cowo ganteng yang sedang main basket disana." tunjuknya pada sekumpulan tim basket sekolah yang sedang berlatih untuk turnamen minggu depan.

Juwi kemudian menutup bukunya, dan menumpuk buku-buku itu menjadi satu kemudian melepaskan headsetnya. Dia mengela napas kasar sebelum bangkit dari tempat duduknya.

"Jeongyeon ku sayangg... Juwi benar-benar minta maaf. Tapi, Juwi tidak tertarik, Juwi mau kembali ke kelas saja. Annyeong." Juwi bangun bersamaan melambaikan tangan kanannya kepada Jeongyeon, sedangkan tangan lainnya memegang tumpukan buku tadi. Lalu dia berjalan meninggalkan jeongyeon seorang diri.

Juwi bukan lah seorang introvert, dia mudah sekali bergaul kepada yang lainnya. Tapi disatu sisi, kepribadian Juwi yang polos, lugu, dan kalem membuat Jeongyeon sedikit jengah. Dia terlalu cuek.

Jeongyeon pun bangun dari duduknya, berlari mengejar Juwi yang sudah hampir hilang dari pandangannya. "Juwi tungguu!!"

"Kenapa aku ditinggalkan?" kesal gadis berambut pendek itu.

Juwi mengeratkan alisnya bingung, "Kapan Juwi ninggalin kamu?" tanya Juwi dengan polos.

Jeongyeon memutar bola matanya jengah "Kau tanya saja dengan Gucci!" ujar Jeongyeon kesal dengan sikap Juwi yang menyebalkan.

Gucci? Anjingku? Batin Juwi.

Jeongyeon kesal dengan air muka Juwi yang bingung dengan pernyataan nya. Memangnya anjing mana yang tahu pemikiran manusia? Anjing itu hanya tahu makan makanan yang diberikan oleh majikannya, tidak lebih.

"Ah sudahlah Juwi, aku mau kamu temenin aku ke kantin. Sekar---"

Bugh

Tiba-tiba saja sebuah bola basket menghatam tepat mengenai kepala Juwi. Juwi kemudian terjatuh bersamaan memegangi kepalanya, dan meringis kesakitan.

Duh tambah tidak bener deh otaknya. Batin Jeongyeon.

"Oh my god Juwi... Are you okay?" tanya Jeongyeon dengan tatapan khawatir.

Juwi meringis, memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut. "Apa aku masih hidup?" tanyanya polos.

"Yak! Kau hanya tertimpa bola basket bukan bola dunia!" Jeongyeon kesal, terbukti saat ucapannya mencapai oktaf tertinggi.

"Mianhe..." tiba-tiba suara berat itu memasuki kedua rungu gadis itu. Membuat keduanya menoleh ke arah suara itu berasal.

Seorang pria dengan kostum basket dan juga headband dikepalanya sedang memperhatikan gadis yang baru saja terhantam bola tadi.

Epiphany Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang