Silly 05

868 126 10
                                    

Sebelum baca, Ninis kasih bonus fanart Main Cast cerita ini

Sebelum baca, Ninis kasih bonus fanart Main Cast cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

“Geo gimana tadi?” Tanya Raihan pada Yeji.

“Gue lupa sama materinya blas, anying.”

“Emang lu yang gak belajar kali.”

Duh Liana.

Nyari mati.

“Enak aja! Gegara pangerannya elu tuh gue jadi lupa sama yang udah gue hafalin!”

“Tadi sebelum berangkat papasan ya? Trus jadi gak bisa lupa sama mukanya hehe.”

Malah cengengesan astaghfirullah.

“Ya kali anjir.” Yeji memutar bola matanya malas.

“Abis kemalingan di-”

“KOK BISA?!” Auto gebrak meja.

“Eh ayam!” Raihan dan Jaemin kaget.

“Nyante woy!” Haechan mengelap mulutnya yang basah karena abis nyemburin teh.

Untung gak ada yang kesembur Haechan.

“Ya maaf.” Liana kicep.

Oke, mari kita flashback kejadian pagi ini.

Yeji hampir menyelesaikan sholat shubuh. Dia menoleh ke kiri, salam terakhir.

“IBUUUUUUUUKKKKKK!”

“Anj- astaghfirullahaladzim astaghfirullahaladzim astaghfirullah-” Yeji mengelus dadanya.

“Anne?!” Bunda buru-buru membuka pintu.

“Bu-bukan, Bun. Anu- nggak manggil maksudnya.”

Hhh, sial.

Yeji dikagetkan dua kali berturut-turut.

“Bunda kira kamu teriak manggil Bunda.”

“Tadi Anne dengernya ‘Ibuk’, Bun. Bang Lino kali.” Yeji melepas mukenahnya.

Silly[Lia ft. Lino]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang