Tak butuh waktu lama bagi Mingyu untuk menemukan seorang buronan bernama Jisoo. Tentu sangat mudah disaat ia mempunyai kekuasaan yang mutlak dan dengan gampangnya membeli informasi bahkan menyuruh beberapa profesional untuk ikut andil dalam pencarian Jisoo. Semuanya dilakukan untuk Wonwoo.
"Chaeyeon, kita bertemu di apartemenku. Jam 12 siang, jangan terlambat."
Tulisnya cepat di ponsel. Berharap cepat selesai dan ia bisa menemani Wonwoo yang saat ini sedang sendirian di rumah.
"Okay sayang~!"
Belum tahu saja kalau Mingyu sudah bersama Jisoo di apartemennya. Bagaimana reaksi Chaeyeon saat melihat Jisoo; ayah biologis dari janin yang tumbuh di perutnya.
"Jisoo-ssi." Yang di panggil hanya menyalang galak. Tangannya tak berhenti untuk menghantarkan gulungan nikotin yang kini di sesapnya.
"Aku harap kau mau bertanggung jawab." Final Mingyu sebelum bunyi bell apartemennya berbunyi. Saat lihat, itu ternyata Suzy; memenuhi panggilan Mingyu untuk menjadi hakim di dalam kasus ini.
"Lebih cepat dari yang aku perkirakan, masuklah." Suzy tersenyum dengan anggun, lalu terbatuk pelan saat menghirup udara penuh asap rokok oleh perbuatan Jisoo.
"Hai Noona cantik!"
"Simpan suaramu untuk nanti, aku sedang tidak ingin berbicara padamu." Balas Suzy dengan nada dinginnya. Sudah muak sebenarnya dengan Jisoo. Dan menyayangkan adiknya yang bisa terjerat hubungan dengan pria dengan track records yang sangat-sangat buruk.
"Chaeyeon datang jam 12."
"Baiklah." Jisoo kembali menyesap dengan santai nikotin di tangannya. Seolah tidak akan terjadi hal besar untuk beberapa jam kedepan. Benar-benar santai.
***
Wonwoo berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Pesan untuk Mingyu belum juga di balas. Ia merasa khawatir karena saat Mingyu akan pergi hanya raut gelap mencekam yang meliputinya. Membuat Wonwoo takut untuk bertanya."Ada apa sebenarnya?" Tanyanya pelan sambil sesekali mengecek ponselnya, memastikan lagi jika Mingyu membalas; nihil.
Wonwoo juga melupakan obat paginya, ia juga belum menyentuh makanan yang sudah di siapkan Mingyu sebelum berangkat.
Dirinya benar-benar kalut dan penasaran apa yang sebenarnya akan di lakukan Mingyu.
"Apa aku telfon saja?" Wonwoo mengetikkan nama Mingyu dan menekan tombol hijau disana.
Menunggu hingga ada balasan, namun tidak. Panggilan pun terabaikan begitu saja. Membuat Wonwoo semakin khawatir, karena tidak ada seorangpun yang bisa ia tanya tentang "dimana Mingyu?" / "Apa kau melihat Mingyu? Pergi kemana dia?". Sungguh menjadi beban pikir hingga melupakan kesehatan yang harusnya ia jaga.
***
"Mingyu aku da─" Chaeyeon memang tahu password apartemen Mingyu. Ia langsung masuk tanpa membunyikan bell disana. Dan betapa terkejutnya saat melihat Kakak tirinya dan Jisoo ada disana.
"Ka─kau?" Chaeyeon memegangi perut buncitnya, terasa kaku sekujur tubuh saat melihat sosok yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Jisoo.
"Hai Chaeyeon. Kau tambah cantik saja." Kalau saja Mingyu mempunyai kesabaran sebatas lidi, ia sudah memukul orang di sebelahnya. Benar-benar menganggap santai apa yang ada di depannya.
"Chaeyeon, duduklah." Ia menggeleng, hendak untuk kembali namun Mingyu dengan cepat berlari dan menahan Chaeyeon untuk tidak pergi.
"Kau harus menyelesaikan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 전 남편 | Minwon
Fanfictionᴛʜᴇ ᴇɴᴅ ᴏғ ᴏᴜʀ sᴛᴏʀʏ ʜᴀs ʙᴇᴇɴ ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʜᴀs ʙᴇᴇɴ ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ