"Kau ingin menonton apa?" Kini Mingyu sedang sibuk memilih film di smart tv ruang tengah. Ia sengaja menginap di rumah Wonwoo dengan alasan aku ingin menjaga istriku. Ya, Mingyu bilang ingin menjaga istrinya.
"Ini sudah malam." Wonwoo beranjak menuju dapur, menghiraukan Mingyu yang masih mengoceh tak jelas tentang film yang harus mereka tonton hari ini. Wonwoo mengambil gelas untuk tempatnya minum, entah pengaruh demam atau apa ia seperti berhalusinasi sudah menggapai gelas tersebut.
"Aku tadi sudah memegangnya," dan Wonwoo menggapai lagi gelasnya "Mungkin sudah malam." Wonwoo mendudukan dirinya di counter dapur, disana ia bisa melihat dengan jelas pria yang sangat ia cintai duduk manis di sofa, dengan tangan kiri ia selanjarkan di kepala sofa dan tangan kanannya sibuk memilih film yang tak kunjung dapat.
Wonwoo tersenyum pahit di belakang pandangan prianya. Tiba-tiba tangannya kaku saat mengangkat gelas tersebut, hingga gelas itu terjatuh. Apa ini efek rindu?
"Astaga Wonwoo! Kau tidak apa?" Mingyu berhambur memeriksa keadaan Wonwoo. Dengan mata berat dan kondisi yang mulai kembali normal Wonwoo bisa bernafas lega.
"Tidak apa." Jawabnya singkat, tidak tahu apa kalau Mingyu sudah khawatir tujuh keliling.
"Apa ada yang terluka?" Wonwoo menggeleng.
"Narnia sepertinya bagus, ayo." Mingyu menyadari bahwa Wonwoo memiliki ─atau bahkan mengidap─ mood swing yang sangat kronis.
"Kalau begitu ayo!"
Hingga larut malam, keduanya masih setia terjaga demi merampungkan tiga series dari Narnia yang telah di film kan. Bahkan Mingyu rela membuatkan salad buah dan beberapa kentang goreng saat Wonwoo meminta refill dari snack time nya.
"Sudah pukul 2 malam, kau tidak tidur?" Tanya Mingyu, matanya sudah merah karena menahan kantuk.
"Kau tidur dimana?" Bukannya menjawab, Wonwoo malah balik bertanya. Dan bukan jawaban juga yang di dapatkan Wonwoo, melainkan perlakuan yang sedikit mengejutkan.
"Tentu aku akan tidur dengan istriku malam ini." Mingyu mematikan saluran televisinya dan menggendong Wonwoo ala bridal style. Tentu ini sangat mengejutkan bagi Wonwoo dan hatinya. Ia belum siap.
"Hey─ hentikan." Wonwoo berusaha menolak perlakuan Mingyu namun tubuhnya menikmati itu.
"Besok kau masih belum bisa masuk, dan aku akan menemanimu sampai besok. Jadi tidurlah dengan nyenyak." Mingyu mengusap pelan kedua alis Wonwoo dan mengecup singkat kening pria manis itu. Mingyu memposisikan dirinya lebih tinggi dari Wonwoo. Sehingga Wonwoo bisa bebas memeluknya ─jika Wonwoo tidak gengsi.
"Selamat malam, Wonwoo." Suaranya sangat menenangkan, bagaikan lantunan musik klasik di malam hari untuk pengantar tidurmu. Meskipun hanya sepatah-duapatah kata.
"Selamat malam, Mingyu."
─tbc
Pengen bikin happyending! Tapi peminatnya dikit, sadending! Aja kli yak~
Selamat malam♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 전 남편 | Minwon
Fiksi Penggemarᴛʜᴇ ᴇɴᴅ ᴏғ ᴏᴜʀ sᴛᴏʀʏ ʜᴀs ʙᴇᴇɴ ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ ʜᴀs ʙᴇᴇɴ ᴡʀɪᴛᴛᴇɴ