13.05Siang di sebuah bulan Februari dilapisi dengan butiran salju dingin, namun juga diiringi dengan mekarnya bunga sakura di beberapa sudut kota Tokyo.
Tapak sepatu Akaashi melangkah kembali, kali ini lebih sulit karena harus menelusuri tumpukan salju di jalanan. Membuat kakinya harus menguras tenaga lebih banyak agar terhindar dari air beku cantik yang memenuhi trotoar.
"Bersyukur hari ini tidak latihan, karena cuaca sedikit ekstrim."
Awalnya ia berniat pulang, namun karena angin semakin kuat, Akaashi memutuskan untuk berteduh dulu dari angin sebelum ia terbawa arus. Mengingat tubuhnya terlalu ringan untuk dilayangkan ke langit.
Kakinya berhenti disebuah Cafetaria. Ya, Cafe waktu itu. Tempat ia bertemu dengan gadis bernama [Full Name], yang berhasil membuat jantung nya bergemuruh karena segaris senyum dan saran lembut layaknya seorang bidada- Oke. Hentikan Akaashi, kau kemari untuk berteduh, bukan untuk berburu gadis cantik. Eh, tapi apa salahnya 'menggoreng dua ikan dalam satu wajan besar'?
TING!
"Selamat datang!"
Akaashi membuka mantel hangat nya kemudian menggantungkan nya ke gantungan kaki 3 khusus untuk para pelanggan Cafe. Kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri, kembali mencari kursi dengan posisi senyaman mungkin. Tidak, lebih tepatnya ia mencari kursi yang 3 hari lalu diduduki nya. Menurutnya, posisi duduk disana sudah sangat strategis untuk melamun dan menenangkan diri dari ocehan Bokuto Koutarou seharian ini.
"Selamat siang, Selamat datang di-- Eh? Akaashi-san?"
Sibuk menoleh, Akaashi dikejutkan oleh suara yang familiar ditelinganya. Ya, [Name] ada disitu. Namun ia tidak memakai seragam maidnya, melainkan seragam sekolah lengkap.
"[Lastname]-san? Eh." Akaashi memperhatikan [Name] dari atas hingga bawah. Lho, seragam ini..
"Tunggu, kita satu sekolah?"
"Eh?".
Dan disinilah kedua orang itu. Di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat Akaashi duduk. Kali ini kursi diambil untuk 2 orang.
"Apa tidak apa-apa kau mengobrol denganku disini?" tanya Akaashi. Ia memang mengajak [Name] untuk mengobrol, dan mencoba mengingat pasti. Apa gadis ini pernah ia lihat disekolah atau tidak.
"Tidak apa-apa kok. Cafe juga masih sepi. Lagipula, shift kerja ku di mulai jam 15.00, aku datang lebih awal untuk mencegah terlambat karena cuaca ekstrim." Jelas [Name]. Akaashi menghela nafas. Ia mengangguk mengerti.
"Aku baru tau kau siswa di Fukurodani.." ujar Akaashi.
"Hehe, aku memang kurang mencolok. Tidak banyak orang mengenalku."
"Dan aku sepertinya jarang melihatmu, jadi wajar saja kan kalau aku kaget?"
"Iya. Tapi kalau sering ke perpustakaan pasti mengenalku kok."
Akaashi ber-oh ria. Klub Perpustakaan ternyata.
"Aku juga tidak tau Akaashi-san adalah siswa disana." Sambung [Name] sambil menunduk malu. Bisa-bisanya ia tak mengenal rekan satu sekolahnya padahal Akaashi adalah orang yang termasuk populer dan orang penting di klub voli.
"Kenal Bokuto-san?"
"Oh! Ace itu.."
"Dia yang kuceritakan padamu beberapa hari lepas.."
"P-pantas saja aku pernah mendengar rumor kalau orang terhebat di Fukurodani itu adalah Setter , karena sampai sekarang dia tahan terhadap sikap Ace nya. Ternyata Akaashi-san ya.." gumam [Name] pada diri sendiri. Akaashi yang mendengarnya hanya tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
« Cafetaria » - Akaashi K. [✓]
Narrativa generale| COMPLETED | Secangkir kopi hangat dan sepiring dessert lembut disudut ruangan , menjadi saksi kedua insan itu bertemu. • Akaashi Keiji x Reader • ( Cafetaria ) Haikyuu !! © by Haruichi Furudate Cafetaria © by nekoopeach Start : 18 Dec 2019 End : 2...