29 November 2019
■■■
Pagi yang cerah diiringi kicauan burung, cuaca Ibu Kota yang sejuk saat pagi hari tidak serta merta membuat pagi pasangan suami istri di kediaman Johnny Seo menjadi indah.
Kegaduhan yang dibuat kedua anaknya membuat mereka memijit pelipisnya dipagi hari. Si mamaㅡDoyoung masih nggak mau tau, Haechan itu urusan suaminya. Bukannya Doyoung anti sama anaknya yang satu ini, apalagi sampai benci. Gak, kok! Cuma Haechan ini, lho!!! Yaampun, biang dari semua kegaduhan di rumah. Memang cocok banget, deh masuk spesies belut listrik. Eh belut listrik itu spesies bukan? Idc.
Doyoung itu sosok mama yang penyayang banget, buktinya waktu tadi pagi bangunin kedua anaknya dengan cara ndusel-nduselin dada mereka berdua, nggak lupa untuk mencium kening keduanya. "Ayo bangun, yuk!" Lembut banget suaranya.
Tapi, si mama ini juga seperti mama pada umumnya, cerewet!
"Haechan! Mama gak mau ya, dek kalau rumah kayak kapal pecah lagi. Ayo cepet mandi! Sekarang hari pertama kalian sekolah!!! Ayo cepet! Liat Renjun, tuh udah cakep, dah wangi. Ayo sayang mandi..."
Doyoung gagal menangkap anaknya yang satu ini, dia berhasil lolos dan nyelip sana-sini.
Salah sendiri, kenapa punya rumah kok banyak banget selipannya.
Kalau sudah begini... "Papa!!! Haechan urusanmu deh, aku mau buat sarapan dulu. Nanti yang ada telat semua kalau aku belum masak," katanya lalu beringsut mundur dan menuju dapur.
■■■
"Dah mama." Yang paling besar, yang paling mirip dengan dirinya melambaikan tangannya begitu manis. Itu Renjun. Haechan?
"Huh ma, aku gak mau sekolah!!! Mau main aja," rengeknya begelayut manja dengan mamanya. Berat.
"Jangan begitu dong!!!" Doyoung menghela nafas sejenak. Doyoung punya ide, mari buat kesepakatan agar Haechan mau berangkat ke sekolah barunya.
Doyoung memegang kedua bahu mungil Haechan dengan wajah serius. "Kalau adek mau sekolah, nanti setelah pulang mama beliin makanan kesukaan adek beserta cemilan yang adek mau."
"Kinder joy..."
"Okey..."
"10."
Mampus bangkrut. Wajahnya mendadak pucat.
"Kaka juga ya, ma!!! Mau 5 aja. Hehehe," sambar Renjun dari dalam mobil dengan wajah polosnya.
Huh wajah polos itu, Doyoung mana tega buat nolak permintaan kedua anaknya. Walaupun pasti bakalan bangkrut.
"Okey call. Tapi janji sama mama, sekolah yang rajin. Pinky promise," Ucap Doyoung. Dia mengajukan kelingkingnya di depan Haechan dan juga di depan Renjun.
Wajah kedua anaknya begitu senang dan puas. Itu bagus. Tapi, nggak bagus untuk kesehatan dompet Doyoung kalau begini setiap hari. Bisa bangkrut.
Johnny tersenyum kecil dan menghampiri istrinya. Sang istri bernafas berat.
"Sudah, nanti uangnya aku ganti."
Johnny mengusak rambut fluffy kesukaannya seraya mencium kening sang istri. Doyoung tersenyum lalu membalas dengan mencium kedua pipi Johnny.
Itu sudah menjadi rutinitas setiap pagi mereka. Kalau rutinitas malam...
Itu privasi. Sst.
"Papa cepet! Nanti kita telat," teriak Renjun dengan suara melengking khasnya.
Sontak Doyoung dan Johnny menutup telinga mereka dan meringis kecil. Johnny melirik Doyoung seakkan berbicaraㅡlebih tepatnya menyindir? 'Anak kamu banget tuh! Mirip'
"Dih? Kita buatnya berdua, jangan main salah-salahan pah," Ucap Doyoung nggak terima matanya membola.
"Pah cepetan!!!"
Keduanya sontak menutup telinga mereka untuk kedua kali. Kini giliran Haechan yang berteriak. Sama-sama melengking.
"Tuh anak kamu tuh." Doyoung menyenggol bahu suaminya.
"Dih? Kita buatnya berdua, jangan main salah-salahan mah."
"Itu kata-kata punyaku!"
"Pinjem-"
"PAPAH!"
"Iya sebentar!!!"
Begitulah keluarga mereka. Seharusnya Johnny maupun Doyoung maklum akan sifat dan sikap kedua anaknya itu. 11/12 sama mereka, hanya saja mereka nggak menyadari itu.
3 Desember 2019
A/N : Kangen gak sama si kembar? Hope you like it ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar Bejat; Renjun; Haechan
RandomDitakdirkan untuk menjadi satu dalam dua raga yang berbeda, ditakdirkan menjadi satu dalam dua watak yang berbeda, Renjun dan Haechan. "Duh, udah ah papa pusing!!! Kalian gak bisa diem kalo disatuin." axxulxxia