7|Pacar II

2.6K 408 42
                                    

"Maaf," Gumam Haechan.

Semua berhenti dengan kegiatan makannya serentak. Bahkan Renjun batuk-batuk karena tersedak makanannya.

"Buat apa?" Sahut Johnny.

"Buat semua kesalahan Haechan. Maaf ya Ren, pah, Haechan akhir-akhir ini cuek, sering di kamar ngurung diri, nyuekin Injunie. Maaf." Haechan menunduk lebih dalam.

"Kamu tadi ketawa sama siapa? Seru banget, sampai aku ga boleh tau. Iya maaf juga kalau aku kepo, besok-besok aku ga bakalan nanya kamu lagi!" Ucap Renjun dengan menegaskan kalimat terakhirnya.

Haechan terteguk. "Ren, maaf." Wajahnya memelas dan bersalah. "Aku cuma-"

"Cuma apa? Cuma ga mau kalau aku ganggu kebahagiaan kamu?" Potong Renjun.

Johnny langsung memegang pundak Renjun, kepalanya menggeleng, seakan mengatakan, "Jangan dipotong penjelasannya sayang!"

Renjun menghela napas dan berusaha mengatur emosinya. Dilihat sudah ada kesempatan lagi untuk menjelaskan, Haechan membuka mulutnya.

"Chan cuma malu." Dirinya melirik Renjun dan Papanya secara bergantian. "Chan punya pacar," Jelasnya lalu menunduk dengan wajah memerah padam.

Johnny menyemburkan air yang dia minum lalu tertawa kencang sampai bengek, kayak mau meninggal.

"KO PAPA KETAWA? TUH KAN!!! Kalo tau gitu chan ga mau cerita." Haechan mengalihkan wajahnya lalu melipat tangannya di dada dan mengerucutkan bibirnya.

Sedangkan Renjun masih loading, masih belum mencerna apa yang kembarannya bilang tadi.

"Papa ketawa soalnya muka kamu jadi buluk kalo merah." Johnny tertawa puas meledek anaknya yang biasa membullynya ini. Puas banget sampai sakit perut.

"PAPA!!!" Pekik Haechan.

"Siapa pacarnya?" Kini giliran Renjin yang bersuara.

"Siapa lagi emang yang selama ini deketin aku kalau bukan ka Lucas?" Jawab Haechan.

"Dih ko kamu mau sama dia? Nanti anaknya bakal jadi apa? Buluk ketemu bul-"

"Hiiiih!!!! Ini eksotis ya namanya! Bukan! Buluk! Camkan!" Haechan menunjuk wajah Papnya juga Renjun.

"Nanti bakalan jadi keluarga seksi tau." Lanjutnya.

"Iya deh iya."

Suasanya sudah kembali mencair, mereka tertawa satu sama lain, saling meledek. Haechan dengan keasliannya menggoda Renjun, "Parahan Renjun, kalau dia jodoh sama Jeno, nanti anaknya kaya mayat, pucet!!! Hihhh." Seperti ini. Lalu, dirinya kena pitingan maut dari Renjun. Johnny tertawa puas melihat anaknya saling ngeledek satu sama lain gak ada habisnya.

 Johnny tertawa puas melihat anaknya saling ngeledek satu sama lain gak ada habisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N: Kayaknya gue nyebelin banget deh jarang up 😭 maaf yaa. Luv uuuu semua makasih udah mau baca 💕💕😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembar Bejat; Renjun; HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang