Acu update lagi ni gaes,setelah sekian lama menghilang dari bumi,eh ralat,work ini:v.
.
.
.
."Ngapain si mereka disini? haduh." Keluhku dalam hati.
Kini aku mencoba untuk memalingkan wajahku dari posisi mereka yang ada di ujung Tribun.
Dengan sok menyibukkan diri,aku mencoba melahap dengan cepat roti dan air mineral yang tadi Kak Husein dan Latheef berikan,eh ralat,Kak Arya juga termasuk.
Ayo dong kalian keluar aja dari Tribun ini, senam jantung ini bikin aku nambah laper tauk.
Sial,mereka makin mendekat ke posisi aku duduk lagi,alamat ini mah.
.
.
.
"WAAAAHHHH NAVYZH?! SEJAK KAPAN LHO SUKA NONTON BASKET?!."Aish,jangan tanya itu suara siapa,itu pasti suara cempreng Tasya.
Aku akhirnya menyerah,dan memasang raut khas anak kecil yang terciduk main ujan-ujan an sama emaknya.
"Sejak kapan lho disini Nav?." Interogasi Talya.
"Mmmh sejak... Tadi, hehe."
Mereka menatap ku tak percaya,yaudahlah jujur aja.
"Iya deh iya,tadi pas aku ngasih tepak makan ke Kak Latheef,dia nolak,dia nyuruh aku nyimpen tepak makannya,dan pas mau pulang dia narik aku buat liat dia latihan,gatau gajelas,mana pusing aku suka kumat kan."
Tasya dan Talya mengubah mimik wajahnya menjadi khawatir, kebiasaan.
"Kita anter kamu pulang ya Nav."
Seru Talya sambil mengecek suhu badan ku.Woy aing cuma pusing,bukan demam-_-.
"Ehh ngapain pulang?,lagian udah ada kalian disini, ayo temenin nonton,jarang-jarang kan aku mau keluar kelas selain ke perpus." Bantah aku sambil sesekali membenarkan poniku yang sudah lama tidak aku potong dan rapihkan,mager euy.
Tasya memasang raut ceria,lebih ceria dari yang biasanya.
"Eh iya bener juga Tal,ayoo kita nonton mereka latihan bareng-bareng,jarang banget kan kita bertigaan komplit begini?." Ujar Tasya dengan nada semangat,ya ada faktor lain si,dia pasti nambah semangat karna bisa curi-curi pandang sama monster Latheef yang dia anggap bagai pangeran. 😰
Talya mengangguk setuju sambil mengedarkan pandangan ke sekitar Tribun,mulai ramai sepertinya,iapun menarik Tasya supaya cepat-cepat menempati bangku yang kosong,lebih tepatnya,disebelah kiri ku diisi Talya, disebelah kanan ku diisi Tasya.
Lain hal nya aku yang malah mengedarkan pandangan ke sudut kanan Tribun,ada Tim nya Kak Husein yang sedang bersiap memasuki lapangan,tak Lupa Kak Latheef yang menampilkan jiwa leader nya pada semua anggota Tim,dan Kak Arya yang... Gatau gajelas,dia malah melambaikan tangan,tersenyum, sambil loncat-loncat kearahku.
Aku membalas senyum nya dengan sedikit terpaksa,bayangin wuoy mayoritas penonton Tribun pada ngelirik ke arahku.
Talya menyenggol lenganku.
"Kayaknya Kak Arya naksir kamu deh Nav." Goda Talya yang langsung aku balas dengan tatapan tajam.
"Ngaco kamu." Jawab ku sambil bergidik ngeri.
Tasya tiba-tiba menepak pundakku,memasang wajah serius menghadap kami berdua.
"Eh bentar! Kek nya Kak Arya tuh mantan aku pas kenalan diaplikasi OmiTv deh..."
"..."
"..."
HAH?!
***
Latihan basket untuk persiapan mereka tanding sudah selesai kami tonton,agak menyesal si,soalnya gajelas banget,ngapain coba nontonin segerombolan lelaki pake kaos singlet basket,ngedribble bola terus dikejer-kejer dan ujung-ujungnya bola nya dimasukin ke ring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Penyakit.
Teen FictionKarna melalui Kanker ini aku jadi mengenal banyak hal tentang kehidupan. Dan sejujurnya, kanker ini tak sanggup ku lawan sendirian, kubutuh kalian menjadi penguat mentalku. ~Navyzh Almeera~ Navyzh Almeera Pernah menjadi gadis...