"Navyzh pulang."
Kutemui ayah yang sedang duduk santai disofa sambil melihat tv,tumben,biasanya ngelayab mulu sama tante itu sampe lupa pulang.
"Eh anak ayah udah pulang,duduk dulu sini nak."
Aku benar² tidak mood sore ini.
"Gak ayah,Navyzh mau langsung mandi,gerah." Ucapku sambil berjalan cepat menaiki anak tangga.
Seusai badan ku segar karna mandi air hangat,aku langsung masuk ke kamar dan menuju etalase tempat obat ku disimpan,aku benar² harus mencandu obat menyebalkan ini jika tidak ingin menyusahkan orang lain karna penyakit ku.
Setelah meminum obat itu,aku tidak langsung ke meja belajar tapi mengecek notifikasi ponselku —walau hanya untuk sekedar membaca sekilas materi biologi yang akan diujiankan besok,konyol memang mengiyakan ajakan Latheef untuk menonton pertunjukkan basketnya,buang² waktu aja.
Wah bentar,WhatsApp ku rame ternyata.
Eh,ada tiga nomer yang ga dikenal ngechat aku,siapa ya?
+6289508787***
Hai dek Navyzh! Save ya,ini nomer saya Husein.Aih ka Husein,kalo sama ni orang harus ramah ah:v
Me.
Aih ka Husein,dapet nomer aku darimana ya?+6289508787***
Dari Grup angkatan nya adik kelas OSIS hehe.ohiya besok lanjutin belajar bareng diperpus ya dek.Stalker.
Me.
Wah stalking ni ceritanya:v, okesiap ka.Next.
+6289714224***
Helooo neng Navyzh,save no acu yo, Arya Ganteng.Sama ni orang jawab nya seadanya aja dah,takut ketularan.
Me.
Oke kak siaaaap.
Oke,scroll againLah,dih.
+6289465820***
HAHA MAMPUS LU GUE KERJAIN,Pulang jam berapa tadi kalean?.
Ohiya kalo mau save boleh,ini nomer gue,Latheef,gadisave juga gapapa yang penting jangan diblokir,awas aja!.APA APAAN NI CURUT HIDUP,BODO,PEDULI AMAT,AUTO BLOKIR LAH.
Aku tipe orang yang tidak bisa main hp terlalu lama,pusing ku akan kumat,jadi setelah membalas chat mereka—sekaligus blokir si Kak Latheef segle itu—aku langsung meraih buku Biologi dan membaca nya sekilas, setelah lelah membaca aku langsung beranjak ke kasur,padahal hanya berniat meregangkan otot dengan rebahan,tapi ternyata obat yang kuminum ini selalu berhasil memberikan efek mengantuk, akhirnya aku memejamkan mata, terlelap.
🌵🌵🌵
Alarm pukul 04.30 berbunyi,menyuruhku secara paksa untuk terbangun,aku cinta tidur dan aku benci alarm,entah mengapa,mungkin karna aku memang malas menjalankan hari dengan embel-embel penyakit yang harus kuterima dan kujalani.
Aku tipe orang yang ga alim² banget,ga brandal² banget,netral.jadi aku tidak pernah ketinggalan shalat shubuh.
Tapi bedanya sebelum aku mendapatkan penyakit kanker otak ini,aku termasuk perempuan yang mengerti agama,tidak pernah ketinggalan shalat,rajin puasa Senin-Kamis,tapi saat penyakit ini muncul,aku jadi tidak ada semangat menjalani itu semua,aku jadi memiliki asumsi bahwa shalat yang aku jalankan kini hanya untuk penggugur kewajiban saja,aku jadi tidak berharap lebih tentang hidupku.
Ah lupakan,intinya suasana hening dan angin khas di pagi hari yang kudapatkan melalui jendela kamar selalu berhasil menjadi terapi alami untuk otakku.
Setelah puas,aku bergegas turun ke lantai bawah,menjalani rutinitas ku seperti biasanya.
🌵🌵🌵
"Navyzh sarapan dulu yuk."
Suara itu berasal dari perempuan yang menjadi alasan aku membenci Ayah dan juga membuat aku kehilangan Ibu.Tante Evelin.
Sebenarnya perempuan itu cantik,umurnya tidak jauh beda dengan ibu,raut wajah khas blasteran Irlandia dan Indonesia itu melekat diwajahnya.
"Ngapain pagi buta Tante kesini?." Tanyaku dengan sarkas.
"Aah kamu masih menyimpan dendam yang sama ternyata,Maafkan tante."
Haha, percuma.
"Tante bahkan udah tau dari dulu jawabannya,sebanyak apapun Tante minta maaf,gaakan bisa ngembaliin Ibu buat Navyzh."
Ayah mendobrak meja makan.
"NAVYZH KAMU HARUS SOPAN SAMA TANTE EVELIN!."
Cih.
"Buat apa aku sopan sama dia Yah?,udah ah Navyzh mau langsung berangkat,nanti sarapannya di sekolah aja,mending sekarang ayah urusi pacar ayah itu." Jawabku sambil mengambil kasar sepatu yang terletak tidak jauh dari dapur.
Sudah cukup, cukup hari ini saja Tante itu berada di rumahku.
🌵🌵🌵
Aku kesekolah tak lagi naik mobil pribadi, bodyguard suruhan ayah sudah aku minta untuk berhenti,awalnya ayah mengelak,tapi aku ancam kalau tidak dituruti,aku akan kabur dari rumah.
Ahh akhirnya aku bisa menikmati kebebasan berangkat dan pulang sekolah tanpa gangguan dari bodyguard itu.
Ah iya aku kesekolah naik Okejek,tak perlu waktu lama,aku sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Makasih pak." Ujarku sambil memberi ongkosnya pada bapak itu.
"Wah neng,bapak baru dapet penumpang neng doang,jadi gaada kembaliannya,ada uang pas ga neng?." Tanya bapak itu.
Aku menatap uang 20 ribuan itu, sedangkan tarif Okejek nya hanya 12 ribu,aku memang tidak bawa uang kecil,uang bulanan dari ayah jika aku bagi,tiap harinya aku pasti membawa uang 100 ribuan.
"Wah gaada pak,yauda kembalian nya bapak ambil aja,semoga ngojek nya lancar ya pak."
Bapak itu sumringah tak percaya.
"Wah makasih ya neng,semoga neng belajarnya lancar juga." Ucap bapak itu sembari aku aamiin kan.
Iya semoga lancar,soalnya hari ini kelasku ulangan harian Biologi materi pertama,dan parahnya aku hanya membaca materi nya sekilas,mantap bukan?.
🌵🌵🌵
"Navyzh!."
Aku terdiam,tak melanjutkan langkah kakiku.
Suara 3 lelaki, memanggil namaku.
Positif ini mah.
"Kekelas nya bareng yuk dek!." Ucap Ka Arya mengawali percakapan,Heboh.
"Eh iya ,jangan lupa yaa dek ntar pulang sekolah ke perpus."
Sahut Kak Husein,iya kak iyaaa dari kemaren bahas ini Mulu."WUOY LO BLOKIR WA GUA?!."
Bentak si Latheef edan.Pusing udah pusing.
****
Hai ketemu lagi sama acu:v
Udah ga Hiatus lagi ni,walaupun jadinya update sebulan sekali:')
Btw happy 10k readers🤗😭
Keren banget kalean tahan banget buat nungguin ni wp update lagi:')
Kucinta kalean readers²ku huhu 🤧
Intinya see you next chapter yaw🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Penyakit.
Teen FictionKarna melalui Kanker ini aku jadi mengenal banyak hal tentang kehidupan. Dan sejujurnya, kanker ini tak sanggup ku lawan sendirian, kubutuh kalian menjadi penguat mentalku. ~Navyzh Almeera~ Navyzh Almeera Pernah menjadi gadis...