Misteri

377 18 4
                                    


Chapter 3








"Tolong!!!!" Teriaknya, entah sudah yang kesekian kalinya kata-kata itu ia teriakan. "Ku mohon jangan, jangan! jangan kesini! tolong pergilah! aku mohon, jangan! Jangan menyentuh ku, pergi kau, pergi! Jangan mendekat, jangan! Tolong ku mohon jangan!!!!" Raung seorang bocah yang terlihat ketakutan dalam posisi terkapar di lantai yang dingin ia merangkak terlentang berusaha untuk menarik mundur tubuhnya tanpa terlalu mempedulikan memar maupun luka-luka lecet yang tergores di sekitaran tangan dan tubuh lainnya mungkin itu terjadi ketika saat dia berlari atau terkena benda tajam disaat dia melakukan perlawanan.
"Hyeong" Meski sedikit berbisik tapi nyatanya suara yang bergetar dan sedikit parau itu masih terdengar dari ujung telinga orang yang sedang berjalan terseok ke arahnya, hingga membuat orang itu menyungginggkan seutas senyum amarah mendengarnya. "Hyeong tolong aku, aku benar-benar takut" ujarnya sambil terisak dan jangan lupakan peluh yang membanjir di dahi dan hampir seluruh tubuhnya. "Kau dimana, cepat tolong aku, kumohon, kau dimana kak,?" Dengan perlahan orang itu semakin mendekat dan mendekat hingga hampir menyentuh raga sang bocah, ketika dirasa tubuhnya hampir tergapai oleh tangan yang berlumuran darah itu sang bocah memejamkan matanya dan berujar. "Cepatlah kemari, kakak tolonglah aku" Ujarnya dalam hati, Hingga ia rasakan sedikit tepukan di wajahnya itu mampu meraupnya membawanya kembali ke alam yang sesungguhnya, hingga sedikit demi sedikit ia mengerjapkan mata secara perlahan.
"Kau baik-baik saja tenanglah hae aku disini kau baik-baik saja sekarang, jangan takut" Dirabanya wajah itu dengan usapan lembut seraya mengusap peluh sang adik yang sepertinya kembali mengalami mimpi buruknnya.

Hae, atau Cho Donghae, ia adalah adik dari Cho Siwon, anak yang selama 2 bulan ini selalu mengalami mimpi buruk dalam tidurnya akibat dari kejadian yang hampir membuatnya meregang nyawa saat itu.
Hingga kini shyok yang dialami donghae masih sering bahkan setiap malam ia selalu mengigau dalam tidur panjangnya.

"Bangunlah, dan cuci wajahmu aku tunggu di ruang makan kita harus sarapan dulu sebelum pergi" Ucapnya sambil memegang kedua bahu sekilas Siwon memperhatikan sosok berwajah lelah dan pasi menatap lekat sang adik yang baru beberapa menit ia tenangkan hingga Siwon pun lantas meninggalkan donghae.

Dia donghae yang kini masih terduduk di ranjang tempatnya tertidur setiap malam meski entahlah dia merasa setiap malam adalah saat dimana dia harus bergelut dengan rasa takut yang selama ini menghantuinya, ia berpikir dalam benaknya sepertinya dia tak sanggup untuk terus merasakan keresahan ini, ingin bicara tapi ia tak sanggup ia takut, sangat takut. Dan ketakutan itulah yang kini masih menyimpan misteri.


"Hyeong" hingga percakapan kedua kakak beradik itu dimulai,
"Hmm, kenapa hae?" Pertanyaan terlontar saat ia menjawab panggilan sang adik.
"Apa tak akan terjadi apa-apa disana?" Raut kecemasan tergambar jelas diwajah sang adik, memaklumi hal itu Siwon sang hyeong sedikit tersenyum menanggapi keresahan sang adik yang kentara, dengan genggaman yang sedikit erat Siwon berujar menenangkannya yang mulai terlihat resah terbukti dengan peluh yang kini merembes di permukaan kulit dahi hingga wajah dan cengkeraman erat sedikit basah dan dingin.

"Kau tau kan Hae, Kibum adalah temanku, dia sahabat ku sejak saat kami masih duduk dibangku Sekolah Dasar, bahkan kami tumbuh bersama di jenjang-jenjang berikutnya" Siwon tersenyum lebih lebar untuk menetralisir keadaan donghae yang hampir drop karena rasa panik yang berlebih. "Hingga kuliah, dan berakhir di tempat yang sama meski berbeda profesi" lanjutnya, terlihat setelah sedikit penjelasan yang didengarnya dari sang hyeong donghae mulai merasa sedikit lebih nyaman meski raut wajah itu masih terlihat pucat, Siwon bukan tidak kasihan melihat adiknya seperti itu, tapi ia memang harus melakukannya, ini bukan semata untuk kepentingan penyelidikan bagi polisi untuk mengungkap kasus itu sesegera mungkin, melainkan ia juga menginginkan untuk tahu siapa yang berani menyakiti hingga membuat adik nya trauma parah sampai seperti ini.

"Iya, aku percaya padamu hyeong, kibum hyeong baik kan, dia orang baik?" Sambil menatap lawan bicara, pertanyaan polos itu meluncur begitu saja saat dia merasa sedikit tenang, kemudian terbesit senyum dari sang adik yang jarang sekali Siwon lihat hampir dua bulan ini meski samar namun ada rasa lega di hatinya dari kekhawatirannya saat ini, mengingat pertemuan sahabat dan adiknya satu bulan yang lalu setelah donghae dinyatakan boleh melakukan perawatan dirumah dan berobat jalan saja, hingga ia harus kembali drop dan menjalani perawatan intensif setelah  shyok karena beberapa pertanyaan dari pihak penyidik terutama saat kibum menanyakan benda apa yang tersangka pakai disaat ia menghujamkannya kepada donghae hingga membuat adiknya hampir saja meregang nyawa.


"Aku tak yakin, tapi aku akan berusaha mendapatkan informasi darinya kuharap kondisi anak itu dalam keadaan yang baik," Sambil menghadap jendela  dengan setengah tubuh yang ia sandarkan di ujung meja Kibum berbicara dalam sambungan telepon. "Yah aku tau, dia adik sahabatku maka dari itu aku tidak ingin memaksanya dan menyebabkan dia kembali drop seperti waktu itu, tapi setidaknya aku akan berusaha agar donghae mau memberikan sedikit keterangan untuk membantu kita mempermudah dalam proses penyelidikan ini" Ucapnya kemudian ia menutup sambungan, sambil memejamkan mata diakhir kalimat, mungkin ia sedikit merasa tak enak dan menyesalkannya karena nanti ia harus mengintrogasi seorang anak dibawah umur dengan pertanyaan yang pastinya mengingatkan kembai ia dengan rasa takut.
Kibum sedikit merasa kasihan mengingat donghae adalah adik Siwon dimana yang notabennya ia memiliki persamaan dengan sang hyeong yaitu "kaku" begitupun donghae anak usia 10 thn itu terlihat lebih pendiam dari hyeong nya. Entahlah siapa yang sudah menyumbangkan imej itu pada kedua kakak beradik Siwon dan Donghae namun dari kenangannya yang ia ingat Ayah dan Ibu mereka orang yang hangat dan santun bahkan selalu terlihat ramah kepada siapapun.
Kibum pikir ini akan sedikit lebih sulit dari merayu Siwon.




TBC....












Sebenernya untuk cast saya masih bingung, karena alurnya masih akan saya maju mundurkan.
Jadi kemungkinan muncul pemain-pemain baru dalam tiap chapter pasti ada.
Selebihnya ini masih banyak kekurangan dalam penulisan mohon dimaklumi yah, aku ga begitu banyak menguasai kosa kata... 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤭

Ini hoby baru ku selain membaca
Bye sampe ketemu di chap mendatang.. 👋👋🤗

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang