Kebahagiaan mula-mula yang baru saja Jeno rasakan kembali setelah kesembuhan Jaemin, kini harus kembali sirna.
Di suatu sore yang cukup cerah, Jeno mengajak Jaemin untuk berbelanja keperluan bulanan mereka di super market besar. Ketika mereka sampai di parkiran dan Jaemin keluar dari mobil, tiba-tiba tubuhnya ambruk. Kepalanya menghantam batasan parkir dengan cukup kuat. Darah segar mengalir begitu saja.
Jeno kalut dan segera membawanya ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Jeno mengendarai mobilnya dengan kesetanan. Begitu sampai di rumah sakit, tanpa memarkirkan kendaraannya dengan benar, Jeno segera berlari masuk untuk memanggil bantuan medis.
Seperti mengalami de javu, Jaemin kembali mendapat penanganan di dalam ruang gawat darurat. Perasaan Jeno tidak dapat terkontrol. Ia bahkan menangis putus asa.
Setelah hampir satu jam melakukan segala cara untuk menyelamatkan Jaemin, dokter yang bertugas keluar. Tidak memperdulikan segala etika dan apapun lagi, Jeno segera mencengkram pundak dokter tersebut dan mengguncangkan badannya tidak sabaran.
"Bagaimana keadaan Jaemin? Apakah dia selamat? Kekasihku selamat, kan?!"
Sang dokter hanya bisa terdiam dan menerima ketika Jeno bersikap seperti itu.
Setelah Jeno mulai melemah, dokter itupun mulai berbicara. Ada helaan nafas berat sebelum mengutarakan hal yang akan disampaikannya.
"Maaf, pasien atas nama Jaemin tidak dapat diselamatkan"
Detik itu juga, Jeno rasa Ia telah kehilangan semua indera yang Ia punya dalam raganya. Tubuhnya ambruk terduduk di lantai rumah sakit. Meraung dalam tangisan pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Sakura [√]
FanfictionJeno harus merelakan kekasihnya pada semesta. [Status] Completed, Revised. [Credit] angelove_