Chapter 7 : Simple
Langka kaki mereka terdengar jelas di koridor sekolah yang kosong itu, jelas saja, kepala sekolah mereka telah mengizinkan para murid untuk pulang beberapa puluh menit yang lalu, tidak ada yang berbicara selama perjalanan, Kaigaku yang memilih untuk diam dan Zenitsu yang terlalu takut untuk berbicara.
Genggaman tangan mereka tidak terlepas sedari ruang musik tadi, dan Zenitsu tidak berani protes untuk itu, karena jujur dia senang saat jemari Kaigaku sedikit mengelus tangan nya, ia merasa menjadi benda paling berharga.
Zenitsu mungkin tidak tau, tapi sebenarnya Kaigaku memang sengaja menggenggam tangan nya, selama sang omega kecil tidak protes, bukan nya tidak masalah? Lagi pula dia tidak melakukan hal yang aneh.
Suara rintikan hujan di luar dan udara dingin membuat zenitsu sedikit merapatkan diri nya pada Kaigaku, mencoba mencari kehangatan tanpa menggangu sang Alpha. Tentu saja Kaigaku menyadari hal itu, ia tidak protes, karena aroma lemon dari pemuda di samping nya itu membuat nya tidak bisa marah.
Kaigaku sesekali melirik zenitsu dari ekor mata nya, omega kecil itu masih sibuk mengeratkan Hoodie Kaigaku yang masih ia pakai dari pagi tadi. Kaigaku senang tentu saja, ia senang mencium aroma milik zenitsu bercampur dengan aroma milik nya.
Sederhana memang tapi dapat membuat perut Kaigaku terasa seperti di penuhi oleh kupu-kupu.
Tampak nya ia mulai besok tidak akan menganggu Sabito saat ia mendekati guru olahraga itu, karena ia tau ternyata sebahagia ini bisa dekat dengan sang pujaan hati.