*AWAL KISAH - ADIPATI*

20 4 0
                                    


Terlihat bendera kuning berdiri di depan sebuah rumah dan ditemani banyak karangan bunga yang bertuliskan berduka cita yang memenuhi pekarangan rumah seorang anak laki laki yang baru saja pulang dari sekolahnya.

Ia sangat terkejut melihat rumahnya ramai dikunjungi banyak orang seperti sekelebat angin, dia dengan cepat menembus kerumunan orang yang hendak melayat itu.

Tangis anak itu pun pecah saat melihat dia- ibunya, yang sudah terbujur kaku didepannya dan sedang dikelilingi orang orang yang hendak mendoakannya.

Disamping sang ibu, ada pula dia- ayahnya yang sedang menerima salam belasungkawa dari para tamu yang datang melayat.

Ditengah tengah kesedihannya- anak laki laki, ada seseorang wanita yang menghampirinya. Dia- rekan kerja ayahnya yang membuat hidup sang ibu perlahan lahan berakhir.

"Gak apa apa nak,tante ada disini.." ujarnya seperti yang tidak memperdulikan kesedihan anak laki laki itu.

Jika ada yang bisa menafsirkan rasa sedih, mungkin anak itu berada di fase paling berat, untuk seorang anak laki laki yang berusia sepuluh tahun, untuk menghadapinya. Ditinggal sang ibu yang sangat di sayangnya sangat membuat dirinya merasa sendiri. Meskipun sang ayah masih hidup, tapi rasanya berbeda.

Tak lama dari kejadian itu, ada yang membuat hatinya sangat teriris, karena melihat dia- ayahnya menikah lagi dengan dia- perempuan yang telah memecah belah bahtera rumah tangga ibunya.

Seminggu setelah itu, sang ayah pergi ke luar kota untuk menyelesaikan pekerjaan bisnisnya. Kejadian yang tak terduga pun terjadi. Pesawat yang di tumpangi mengalami kecelakaan dan merenggut nyawa semua penumpang. Juga yang bertugas termasuk-dia, ayah dari seorang anak laki laki itu.

Anak laki laki itu semakin terpuruk dengan dua kejadian yang merenggut dua orang yang di sayanginya. Pertama ibunya dan kini ayahnya. Sakit. Itu yang kini dirasakan oleh sang anak. Bukan hanya mental yang menjadi sasaran tapi juga fisik. Terlebih, saat ia harus tinggal bersama ibu tiri dan saudara tirinya itu.

Benar saja jika sekarang perilaku ibu tirinya sangat berbeda drastis dibandingkan dengan sebelum kepergian ayahnya. Ia sangat kasar selalu membentak, memarahi, dan juga selalu mencari cari kesalahan yang anak laki laki itu perbuat. Hingga disaat- dia, ibu tirinya sudah muak dengan anak laki laki itu. Ia membuang anak laki laki itu jauh dari rumahnya sendiri. Dan menaruh anak laki laki itu dipanti asuhan.

Jika dikata,anak laki laki itu masih terlalu lugu untuk memahami semua yang terjadi di keluarganya. Ia tidak tahu menahu tentang ini. Yang ia tahu sekarang hanya, membalaskan dendamnya pada ibu tirinya.

--------------------✡✡✡-----------------

Mama : tunggu yaaaa,jangan lupa vomenttt😘😘😘

ADIPATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang