Clothes

7.8K 400 21
                                    

Jaemin tengah sibuk mencari baju didalam lemari. Mulut indahnya berkali-kali menggumamkan kata "dimana".

"Bukan, bukan yang ini bajunya." Dibuangnya baju terakhir diarak atas lalu melanjutkan mencari baju yang lain di rak berikutnya.

"Aish! Aku menyesal tidak memisahkan bajuku dan baju Jeno!" Sudah setengah dari isi lemarinya Jaemin keluarkan, tetapi baju yang ia cari belum ditemukan.

"Dimana dimana dim-ketemu! Yeeyy Nana bisa tidur!" Setelah menemukan baju yang ia inginkan, Jaemin segera menuju ranjangnya untuk tidur.

Dipakaikannya baju tersebut kepada Nano, boneka pemberian Jeno saat mereka merayakan hari jadi mereka pacaran yang kedua tahun.

"Nah sudah! Selamat tidur." Ucap Jaemin senang lalu memeluk boneka tersebut. "Harum sekalii~ Nana rindu Jeno~"

Rasa nyaman saat memeluk boneka tersebut membuat Jaemin tidak memerlukan waktu yang lama untuk terlelap dalam tidurnya.

.

Jeno baru pulang dari Kanada. Saudaranya, Mark, memiliki anggota baru dikelurganya. Dan itu tidak hanya satu, bahkan enam. Benar, kucing milik Mark melahirkan anak dan dengan tidak tahu malunya Mark memaksa Jeno untuk ke Kanada hanya untuk bertemu dengan sang anggota keluarga baru. Lupakan.

Setelah kerumah ibu dan ayahnya, Jeno langsung pamit kerumah sang kekasih.

Tidak perlu waktu lama bagi Jeno untuk sampai dirumah Jaemin menggunakan motor kesayangannya.

Sampai dirumah Jaemin, yang pertama kali Jeno lihat adalah senyum meneduhkan dari Ibu Jaemin. Jeno memberikan salam lalu menanyakan dimana sang kekasih. Setelah diberitahu Ibu Jaemin, langsung saja Jeno pamit untuk menenui Jaemin.

Ceklek

"Lucu sekali Na." Jeno perlahan mendekat kearah Jaemin. Dilihatnya sang kekasih tengah tidur dengan memeluk boneka pemberiannya yang sekarang sedang memakai baju miliknya? Tapi kenapa?

Tidak ingin berpikir lama, Jeno naik keranjang lalu melepaskan boneka dari pelukan Jaemin. Jaemin awalnya enggan untuk melepaskan bonekanya, tetapi dengan usapan lembut pada kepalanya yang membuat nyaman, pelukan Jaemin pada bonekanya tidak seerat sebelumnya. Kesempatan itu Jeno gunakan untuk mengambil bonekanya.

Jeno menggantikan boneka yang tadi ia ambil dari Jaemin dengan dirinya. Ia mendekatkan dirinya kearah Jaemin lalu mendekapnya, memeluk kepala Jaemin yang berada di dadanya.

"Nana, kenapa tidur memeluk baju Jeno hm?" Jeno bertanya kepada Jaemin yang jelas-jelas sedang tidur. Tangannya tak berhenti mengelus surai Jaemin dengan lembut.

Jaemin yang merasa nyaman dengan apa yang ia rasakan langsung saja mendekatkan dirinya kepada sumber nyamannya itu.

"Dasar puppy." Kekeh Jeno saat menyadari kelakuan kekasihnya.

"Nana rindu. Ngggg." Jeno tahu, kekasihnya ini memang tidak bisa diam saat tidur. Tidak bisa diam dalam artian mulutnya terus saja menggumamkan kata-kata dan suara-suara aneh.

"Nana rindu hm? Nana rindu Jeno? Jeno sudah pulang, Nana tidur yang nyenyak ya, baru bangun lalu ketemu Jeno."

"Tidak, Nana tidak mau bangun. Jeno menyebalkan!" Jaemin tiba-tiba berkata seperti itu tanpa membuka kedua matanya. Rupanya kekasih Lee Jeno ini terganggu karena Jeno yang cerewet.

"Nana tidak mau bertemu Jeno hm?"

"No! Jeno tidak pulang-pulang, Nana sebel nunggunya. Nana kan kangen Jeno." Walaupun berkata seperti itu, Jaemin tetap mendekat kearah Jeno. Bahkan sekarang tangan Jaemin sudah membalas pelukan Jeno.

"Hei, itu juga salah Nana. Kalau saja Nana bilang ke Jeno 'Jeno-ya~ jangan pergi ya, ya ya ya~' pasti Jeno tidak akan pergi."

"Jeno! Jangan ikuti cara Nana bicara ish!"

"Memangnya kenapa?"

"Jeno jadi lucu, nanti kalau ada seme yang suka sama Jeno gimana~" rengek Jaemin kepada Jeno.

"Hei, aku ini seme, mana mungkin ada seme lain yang suka, yang bener tuh ya banyak uke yang suka sama Jeno."

"Ish! Ngga boleh! Jeno jelek aja deh biar Nana aja yang suka." Jeno yang melihat mata sang kekasih mulai berkaca indah merasa gemas.

"Tidak tidak, hanya bercanda Na."

"Jeno pergi saja sana! Jeno nakal terus sama Nana! Nana mau sama baju Jeno aja!"

"Cuma mau sama bajunya?"

"Ya enggak, tapi Jen-"

"Nana rindu Jeno kan? Makanya tadi tidur bonekanya dipakein baju Jeno?"

"Kata siapa?! Nana cuma ngga mau Nano dingin!"

"Fine." Jeno tersenyum lalu mengalah dari pada tidak selesai. "Sekarang kita bangun. Jeno mau mengajak Nana makan malam." Lanjutnya

"Dimana?"

"Itu rahasia." Ucap Jeno sembari menjulurkan lidah mengejek Jaemin yang dihadiahi gigitan pada lidah Jeno oleh Jaemin karena Jaemin kesal terhadap Jeno.

"Rasakan!"

"Nana udah ngga sayang Jeno ya? Dari tadi Nana marah terus ke Jeno." Canda Jeno sembari memainkan lidahnya yang tadi digigit Jaemin. Berpura-pura kesakitan dan sedih.

"Jeno~ tidak bukan begitu. Nana sayang Jeno. Maaf Nana marah. Tapi Nana marah gara-gara kangen Jeno. Maafin Nana." Jeno gemas melihat kekasihnya menatap dirinya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iyaiyaa Jeno tahu. Sekarang siap-siap okee. Kita dinner. Aku mencintaimu." Jeno memandang Jaemin selembut mungkin, menyalurkan rasa sayangnya kepada Jaemin lewat tatapan

"Nana juga cinta Jeno!" Balas Jaemin dengan senyum super manisnya.

Makasih udah vomen~

Nomin ~ OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang