War

755 45 0
                                    

"Eh anak kecil! Kamu bawa boneka apa itu kok lucu banget?!"

"Ini? Ini boneka kelinci kakak. Kakak ga bisa liat?"

"Huh! Anak kecil ga boleh kaya gitu! Sini. Bonekanya kasih kakak!"

"Ga mau! Ini punya aku!"

"Sini! Ini bonekanya kotor! Kakak mau bantuin bersihin!" dan terjadilah acara tarik-menarik boneka kelinci antara Jaemin dan satu anak kecil yang baru dikenalnya di taman bermain ini.

Jeno yang baru kembali sambil membawa es krim ditangannnya menghela nafas pelan. Sudah tidak paham lagi dengan kelakuan kekasihnya itu. Selalu saja ribut. Semua orang bisa dia ajak ribut.

"Adek, lepasin bonekanya."

Jaemin yang mendengar suara seseorang menolehkan kepalanya dan melihat Jeno.

"Kak Jen! Ini adek mau bantuin anak kecil ini bersihin bonekanya. Tapi dia pelit huh!" ucapnya sambil masih menarik-narik boneka anak kecil tersebut.

"Adek, lepasin."

"Ish! Iya iyaa!" ucap Jaemin lalu melirik kesal kearah anak kecil tersebut.

"Mau es krim ga? Kakak punya es krim nih buat kamu."

"ADEK MAU!/AKU MAU!" ucap Jaemin dan anak kecil tersebut.

"Kamu anak kecil! Jangan sering-sering makan es deh! Sakit nanti nangis!" Jaemin tidak terima jika es krimnya akan dimakan anak kecil pelit.

"Adek, Kak Jen ga nawarin ke kamu. Nih es krimnya buat kamu. Namanya siapa?" tanya Jeno sambil memberikan es krim ditangannya kepada sang anak kecil.

"Aku Jisung!"

"Yaudah ini Jisung makan dulu es krimnya. Jisung kesini sama siapa?"

"Aku kesini sama Mommy Daddy."

"Jisung mau kakak anterin ke Mommy Daddy?"

"Mau! Ayo ayoo!"

~~~~

Jeno sudah mengembalikan Jisung kepada kedua orang tuanya dan sekarang Jeno sedang duduk disebelah Jaemin yang mukanya cemberut.

"Adek kenapa ditekuk gitu mukanya? Kesel? Kenapa?"

"Adek kesel banyak!"

""Coba bilang apa aja, adek."

"Adek cerita dari awal ya."

"Iyaa adek. Kak Jen dengerin kok."

"Jisung tadi jatuh didorong sama temennya sampe boneka bunny kotor. Adek mau bantuin ga mau cih!"

Jeno mengelus rambut Jaemin dengan sayang.

"Ada lagi?"

"Adek mau marah soal es krim! Tapi ga terlalu penting sih. Itu bisa beli lagi!"

Jeno tersenyum mendengar penjelasan Jaemin.

"Adek kalau mau bantu kan ngomongnya bisa pelan-pelan. Ga usah semuanya diajakin ribut, sayang."

"Ish! Adek ga ngajak ribut kok!"

"Idih tengil banget si adek. Pacar siapa ini hmm?" Jeno gemas sekali kepada Jaemin sehingga pipi Jaemin sekarang menjadi sasaran empuk tangan Jeno.

"Aaaaa! Kak Jen lepasin!" rengek Jaemin mencoba melepaskan tangan Jeno dari pipinya.

"Udah ya adek. Ini terakhir adek ribut sama orang."

"Cih udah dibilang adek ga ribut." lirik Jaemin ke Jeno.

"Terus di sekolah apa itu namanya kalau bukan ribut. Kakak tiap hari dapet laporan ya dari temen-temen kamu. Kamu ini lah, kamu itu lah. Ada aja yang kamu ajakin ribut."

"Ish! Kak Jen capek ya ngadepin adek? Pasti Kak Jen malu ya punya pacar kaya adek." bibir Jaemin melengkung ke bawah dan matanya menatap Jeno dengan sedih.

Jeno kembali menangkup pipi Jaemin.

"Adek, Kak Jen tau ya adek bilang gitu ga serius."

"Hehehe. Kok Kak Jen ga panik sih kaya orang-orang. Yang lain kan kalau pacarnya overthinking kaya gitu pasti ditenangin, dipuji-puji, pokoknya dibaikin deh. Kok ini Kak Jen engga sih."

"Anak tengil kaya kamu ga usah deh dibaik-baikin. Nanti ngelunjak."

"Hihihi~ Yaudah sekarang adek mau minta cium."

"Adek, kita masih di taman."

"Emang adek minta sekarang?" Jawab Jaemin mencoba menjahili Jeno.

"Emang adek tahan kalau ga sekarang?" Balas Jeno sambil mengusap lembut bibir bawah Jeno.

"Aaaa! Lari ada Kak Jen mesum!" Teriak Jaemin lalu berlari menjauhi Jeno.

"Adek! Jangan teriak gitu ah! Nanti Kak Jen dikira orang jahat!" Jeno berdiri kemudian berjalan mengusul Jaemin.

"Emang jahat! Sekarang gantiin es krim adek."

"Yaudah ayo. Tapi adek sini deketan. Nanti kesenggol orang, kamu ajak ribut lagi." Jawab Jeno sambil menggenggam tangan Jaemin.

"Ya lagian suruh siapa senggol-senggol."

"Kan ga sengaja, adek."

"Tapi kan jalanan luas! Ga usah lah senggol-senggol adek! Minta diributin bange-"

Cup

Ucapan Jaemin terhenti saat Jeno tiba-tiba mencium pipinya. Ingatkan Jaemin untuk memukul Jeno karena ini masih di taman. Banyak orang disini. Jaemin seketika langsung memerah. Dia sangat malu! Tapi lebih banyak rasa senangnya sih.

"Diem adek. Kita beli es krim. Kalau ada yang senggol adek nanti Kak Jen yang berantemin."

"Ck ck ck. Ga baik tau berantem gitu. Diajarin siapa sih?" Jawab Jaemin masih dengan muka merah.

"Gimana hmm? Coba ulangin lagi. Itu tau kalau berantem ga baik. Kok semua ora diajak ribut. Lagian Kak Jen juga gemes liat kamu berantem. Besok-besok Kak Jen aja yang berantem. Kamu ga usah!"

"Eh kalau gitu kita ribut bareng aja kak!" Jawab Jaemin dengan senyum lebar.

Jeno hanya bisa menghela nafas lalu menarik tangan Jaemin untuk berjalan cepat ke kedai es krim."

Makasih udah vomen~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nomin ~ OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang