Sembilan

7.7K 320 27
                                    

"yuk mas masuk" kata zen mempersilahkan denial memasuki kamar kosnya

Setelah memasuki kamarnya danial pun langsung merebahkan badannya di tempat tidur zen seperti sedang sangat kelelahan dan benar tak berapa lama di tinggal zen di kamar mandi ternyata ia telah tertidur dan zen yang melihat itu cuma bisa tersenyum yang tak bertahan lama karena matanya menemukan sebuah undangan pertunangan yang tegeletak di tempat tidur tak jauh dari badan ial, tak menungu lama ia pun mengambilnya dan membacanya.

'hem, dua bulan lagi' kata zen dalam hati

'yah aku harus siap karena ini demi masa depan mas ial dan kebahagiaan keluarga mas ial' batinnya lagi

Setelah meletakkan undangan iu di meja sebelah tempat tidur ia pun segera mengambil bukunya tentang penyakit dalam karena besok ada dokter baru yang datang kerumah sakit tempatnya magang dan dia ditunjuk menjadi asisten sang dokter.

***

Ial membuka matanya dan tampak diluar sudah malam, dan ketika membalikkan badannya ia melihat zen sedang duduk di meja belajarnya dan ditemani setumpuk buku di sampingnya, sadar sedang diperhatikan zen pun memutar duduknya dan menemukan ial yang duduk di tempat tidurnya sambal memperhatikan dia

"loh mas ial udah bangun toh" kata zen dengan senyum indahnya itu

"kok kamu gak bangunin mas sih" tanyanya sambal membenarkan posisi bantal dan bersandar ke bagian atas tempat tidur zen

"iya tadi mas ial kelihatan capek banget jadi gak aku bangunin"

"lagi apa nih pacar mas?"

"ah ini lagi ngulang aja mas materi kuliah soalnya mulai besok aku masuk stage penyakit dalam dan ditunjuk jadi asisten dokter baru gitu mas" katanya sambal kembali membaca buku buku di depannya

"sini bentar donk dek, mas kan kangen ama kamu" kata mas ial yang tak biasanya begitu manja dengan zen

Mendengan itu zen pun membuang nafas agar dia bisa mengendalikan perasaannya. Sambal membuat mimik yang biasa saja zen pun beranjak ke tempat tidurnya dan duduk di sebelah ial dan merebahkan kepalanya di dada ial. Melihat perlakuan zen padanya seperti ada pisau yang menusuk hati ial dan ia memilih memeluk zen erat berharap rasa itu menghilang dan ia siap untuk menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan. Namun hal yang lebih mengejutkan terjadi ternyata zen lah yang pertama membuka pembicaraan mereka

"aku gak papa kok mas, asal keluarga mas bahagian, asal mas bisa jadi anak yang berbakti, aku siap kok mas kalua harus pisah ama mas ial" kata zen sambal memeluk ial erat

"maafin mas ya dek udah bikin adek sedih gini, tapi mas gak mau dek pisan ama kamu"

Zen merubah tempat duduknya dan menjadi berhadapan dengan ial.

"mas aku gak papa kok, tapi maaf kalau mas minta aku buat dateng di acara tunangan mas nanti aku gak bisa mas" kata zen menggenggam tangan yang besar dan kasar itu yang nanti akan ia rindukan

Mendengarkan penjelasan zen itu ial Cuma bisa menatap kebawah tak mampu menatap wajah orang yang ia sayangi itu.

"sini lihat zen mas, mas harus janji ya buat selalu bikin mbaknya bahagia kayak mas selalu bikin zen bahagia selama ini oke" kata zen megangkat wajah ial dan menghadiai sebuah kecupan tepat di bibir ial di akhir kalimatnya.

Mendengan kata kata zen itu ial Cuma bisa memeluk erat tubuh zen yang bakal ia rindukan itu.

"mas zen mau lanjut belajar dulu ya, kalau mas mau mas boleh nginep malam ini" kata zen stelah melepas pelukan ial

Namun takut semakin berat hatinya jadi ial memilih pulang mala mini dan membuarkan zen sendiri. Selepas kepergian ial Cuma air mata yang menemaninya mala mini, taka da satupun kata kata yang ia baca di buku masuk ke kepalanya.

'selamat tinggal mas ial' katanya ketika melihat foto foto mereka di handphonenya 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

maaf banget ya kalau lama banget updatenya karena pekerjaan mun ternyata banyak banget sekaran, tapi pasti aku update kok tapi gak tau kapan ya

terima kasih banyak udah mau mampir ke cerita aku ini, jangan lupa vote dan komennya ya.

see you next part

XOXO

The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang