Empat belas

3.7K 186 10
                                    

Zen terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara pintu kamar mandi tertutup. Ia ambil handphone nya dan melihat jam menunjuk kan pukul 6 sore, disana juga terdapat beberapa notifikasi pesan dari teman temannya yang memastikan dia akan hadir di rapat mereka, segera zen membalasnya agar tak makin gaduh group tersebut.

Ketika sedang memasukkan beberapa bukun dan laptopnya kedalam tasnya dari dalam kemar mandi zen tak sengaja mendengar percakapan bang ial dengan seseorang di telpon.

"Maaf tapi saya sedang ada urusan sekarang, saya akan suruh heri buat jemput kamu"

".........."

"Tolong lah sedikit mengerti tentang pekerjaan saya"

"..........."

"Saya benar benar tidak bisa meninggalkan pekerjaan saya, tolong mengerti saya"

"............"

"Tolong untuk kali ini saja"

"............"

"Terima kasih banyak karena kamu sudah mengerti saya, saya akan menghubungi heri untuk menjemput kamu"

Merasa sudah terlalu banyak mendengar dan juga sudaah terlalu banyak mengambil waktu bang ial zen pun mengetuk pintu kamar mandi

"Bang masih lama?? Adek udah di telpon temen temen adek buat rapat nih"

"Oh iya dek bentar lagi selesai kok" ucap bang ial disusul suara air dari dalam kemar mandi

************

Beberapa menit menunggu akhirnya bang ial pun keluar dengan keadaan segar setelah mandi, melihat itu zen pun berdiri dan memeluk orang yang ia sayangi itu.

"Hemm wanginya pacar kuu" ucap zen sambil tersenyum

"Rapi banget sayang ku ini, mau kemana sih?" Balas bang ial sambil mengusap pucak kepala zen

"Ish kan tadi udah aku bilangin mau rapat, terus kayaknya bakal langsung ke rumah sakit soalnya mau jadi IGD bang"

"Yah abang gak bisa nginep donk dek" kata bang ial sambil memamerkan wajah cemberut ya yang lucu itu

"Pulang sana bangg, kasiah mas heri kesepian di kontrakan" jawab zen sambil terkekeh

"Iya dehh, yaudah yuk berangkat deh takut makin macet nih"

"Yuk bang aku udah siap kok"

Setelah itu mereka pun bergegas menuju sebuah restoran fastfood sebelah kampus zen yang sering digunakan untuk rapat kecil oleh para mahasiswa situ. Sepanjang perjalanan zen terus mendekap badan kekasihnya itu seolah tak ingin melepaskannya. Jalanan cukup ramai hari ini karena besok adalah hari libur yang bergabung dengan libur akhir minggu.

"Long weekend gini abang gak jalan jalan ama temen temen abang?" Tanya ku dari belakang

"Gak ah, enak juga tidur"

"Dasar tukang tidur" kata zen sambil mencubut perut berotot sang kekasih

"Hahahaha, kamu rapat di McD depan itu kan dek?"

"Iya bang, gak usah masuk turun di pinggir jalan aja biar gak kena uang parkir" jelas zen pada sang kekasih

Sesampainya disana zen pun segera turun dan dibantu bang ial melepas helmnya.

"Hati hati ya bang" kata zen sambil tersenyum  setelah pamit dan mencium tangan kekasihnya itu

*********

Ial baru saja merebahkan badannya di kasur kontrakannya ketika ada suara chat masuk di hand phonenya yang ternyata dari zen yang barusan ia antar ketempat temannya kumpul, namun senyum ial menghilang ketika melihat kalimat yang muncul disana.

° Bang jemput mbaknya
° jangan sakitin hati anak orang
° 😊😊

**********

Haiii ketemu lagi nih kita, makasih ya udah bertahan dengan cerita ku yang absurd ini hehehe

See you next chapter yaa

Xoxo

The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang