Tujuh

9.8K 359 23
                                    

ketika pagi ini aku bangun ternyata masih belum ada balasan dari bang ial bahakan untuk dibuka saja tidak walah last seen nya beberapa jam yang lalu. tak ada pikiran aneh yang dipikiranku mungkin bang ial sedang ada urusan yang memeang gak mungkin ia tinggal, karena jam sudah menunjukkan tepat jam 6 pagi aku pun bergegas masuk ke kamar mandi karena akan ada kelas jam 7 nanti.

sesampainya di kamus seperti biasa aku bukan tipe mahasiswa yang biasa duduk di arisan depan jadi aku memilih untuk duduk di barisan tengan yang lebih aman dari tatapan dosen dan juga lebih aman ketika bosan menyerang dan lebih memilih memainkan gadget ku ketimpang memperhatikan dosen di depan.

"zain, gak semangat gitu, biasanya mata kuliah ini yang paling bikin kamu semangat?" tanya teman se kelasku yang memilih duduk di sebelah bangkuku

"eh iz, iya nih mungkin masih capek aja kali ya soalnya baru nyampek tadi malem aku" kata zain berpura pura karena sampai sekarang bang ial belum juga menghubuginya

"eh gak biasaya, biasanya abis daftar ulang udah gak balik lagi"

"hehehe kemaren ada usuran jadi musti balik lagi"

belum sempat faiz menimpali jawaban ku dosen yang mengajar mata kuliah pagi ini sudah memasuki kelas, memang bukan satu dari dosen killer di jurusanku tapi pelajaran beliau yang paling di tunggu tunggu sehingga kami mahasiswanya lebih memilih memperhatikannya ketimbang sibuk sendiri.

****

hua siang ini panas banget jam menunjukkan jam 1 siang ketika aku masuk ke kamar kos ku, aku nyalakan pendingin ruangan di kamar meletakkan sembarang tas kuliahku dan langsung menghempaskan badan ku ke tempat tidur.

"ah capeknya" gumamku sambil mengistirahatkan badanku.

seketika aku ingat tentang bang ian ketika melihat bungkusan bulunya yang masih ada di meja belajarnya dan seketika ide datang, aku segera mengambil tas kecilku memasukkan handphoen, dompet dan power bank ku dan segera berangkat ke kontrakan bang ial diantar abang ojek online tercinta.

sesampainya disana aku segera masuk ke pakarangan rumah kontrakan bang ial, namu sebelum sempat mengetuk pintunya aku mendengan suara bang ial sedang berbicara serius dengan seorang perempuan.

"maaf na, aku juga bingung, boleh gak kita gak ngomogin perjodohan kita dulu" kata bang ial

"tapi yal kedua orang tua kita udah setuju soal itu yal" jawab perempuan itu

mendengar percakapan itu tubuh ku menegang, banyak sekali pertanyaan yang masuk ke otakku, tak tau harus bagaimana dengan langkah goyah aku memilih pergi meninggalkan kontrakan itu menuju jalan raya, namu ketika dalam perjalanan tak berapa lama aku dengar seorang memanggilku, ketika aku putar kepalaku ternyata mas heri lah yang memanggil ku

"heh ngelamun aja nih, dipanggil dari tadi gak di gubris sama sekali" kata mas heri ketika menghampiriku

"em mas her, enggak kok cuma mikirin tugas kuliah" jawabku

"kok sendirian aja? biasanya juga dianteri ial kalau pulang" tanya mas heri curiga

"enggak itu tadi ban ial ada temennya jadi aku pulang sendiri aja mas" kilahku

"yaudah ayo aku anter aja" katanya sambil naik motor dan menyerahkan helm cadangan kepadaku

"gak usah mas nanti naik ojek online aja di sana" tolak ku

tapi namanya mas heri sang tukang maksa jadi akhirnya aku dianter dia sampai kosan setelah iya membayar makan siangnya tadi

"makasih ya mas udah mau nganterin aku" kataku sambil turun dari motornya

"iya sama sama, yaudah aku balik dulu ya zen"

"eh mas, ini ada kue bolu buat mas aja kemaren bunda bawain agak banyak soalnya"

"wah makasih loh, enak banget nih bolu, saking lakunya nih bolu biasanya ial nyembunyiin nih bolu di lemarinya biar gak ada yang ngambil"

"wah beneran? hehehe yaudah mas puas puasin deh makan bolunya" kataku sambil tersenyum

"yaudah dek aku balik dulu ya" pamit mas heri

"iya ati ati mas"

dan tak beberapa lama mas heri pun pergi dari hadapan ku

*****

AUTHOR POV

"assalamualikum" kata heri ketika masuk kontrakan

"waalaikum salam" jawab danial di ruang tamu yang dari wajahnya ia terlihat banyak pikiran

"yal aku dapet bolu donk dari zen, eh tadi ada tamu siapa kok sampek kamu biarin zen pulang sendirian, kan kasihan dedek manis itu pulang sendirian untung ada aku jadi aku anter pulang tadi" kata heri sambil melepas sepatunya

mendengar itu danial cuma bisa ngelihatin bungkusan bolu yang ada di meja ruang tamu itu dengan padangan yang penuh tanda tanya

================================================================================

wahhhh akhirnya bisa update juga.. maaf ya udah ngegantungin cerita ini sebegitu lama

jangan lupa vote dan commentnya ya, see you next chapter..

xoxo

The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang