ALVARO~01

116 3 1
                                    

Kringg...Kriiing....Kriiingg

"Berisik amat nih jam, baru juga jam 7". Seraya meletakkan kembali jam weker kesayangannya di tempat semula. Ehhh...tunggu dulu deh,tadi jam 7 ya.....
1......

2......

3.......

"Anjir gw telat sekolah". langsung saja dia melompat dan hendak berlari menuju kamar kecilnya. Tak butuh waktu lama hanya 10 menit pria tersebut keluar dari kamarnya.
"Pagi sayang". Ucap wanita paruh baya yg tak lain adalah bundanya sendiri.
"Pagi bunda, Ayah udah berangkat?"
"Sudah tadi pagi, yuk sarapan dulu".
"Maaf bun, Varo sarapannya di sekolah aja ya. Udah telat nih".
"Yaudah kamu hati-hati ya"
"Siap bunda. Varo berangkat, Assalamualaikum". Teriak Varo ketika sudah di ambang Pintu.
"Wa'alaikumsalam".

ALVARO Kevandra Bagaskara , mungkin nama itu sudah tidak asing lagi untuk semua penghuni Sma Wijaya. Karena ia termasuk badboy di Sekolah beserta ketiga temannya.
Perjalanan menuju sekolah terbilang cukup dekat hanya 10 menit untuk sampai.
"Gawat pake dikunci segala lagi".
"Pak, bukain dong pak".
"Aduh den maaf gk bisa, kalau mau masuk harus dikasih hukuman dulu". Ucap pria yg berpakaian seragam putih di depan gerbang sekolah.
"Gini aja deh pak, kebetulan tadi saya beli rokok diwarung depan. Buat bapak aja deh"
"Saya Takut ketahuan den, maaf gk bisa"
"Yakin nih pak Aryo gk mau? Lumayan loh pak, masih baru loh. nih kalau bapak gk percaya" sambil menyodorkan benda kecil berbentuk kotak.
"Ya udah deh, Aden boleh masuk".
"Gitu dong, makasih ya pak".
"Sama sama den".
"Dasar orang tua, mau aja dikibulin" Al terkikik sendiri melihat pak aryo yg dengan mudahnya ia tipu.

Suasana sekolah memang sepi karena sudah memasuki pelajaran kedua.
"Ke kantin aja deh, laper gw"
Dengan santainya ia berjalan melewati koridor yg menuju arah kantin.
"Bu nasi goreng 1 minumnya es jeruk 1, saya tunggu disana ya"
"Baik den, ditunggu sebentar ya"
Pria tersebut hanya mengangkat jari jempolnya sebagai tanda ia setuju.
"Maaf den,nunggu lama ya?"
"Ehh..enggak kok buk gpp..ini buk uangnya kembaliannya ibu ambil aja " sambil menyodorkan uang kertas berwarna hijau.
"Makasih den, saya tinggal dulu"
"Iya bu, sama sama".

*Alvaro pov~
"Siapa disana? Kamu bolos ya?" Teriak seseorang dari arah pintu masuk kantin.
"Mampus...pake ketahuan segala lagi" gue pun memutar badan untuk melihat asal suara yang begitu cempreng itu.
"Ehh..ada ibu nur yang cantik. Ngapain ke kantin buk? Kan belum waktunya istirahat."
"Justru saya yang harus nanya gitu kekamu. Ngapain kamu disini?" Gw liat tuh guru nyamperin meja gue.
"Ya makan lah bu. Kan ibu udah liat sendiri".
"Sekarang kamu harus ibu hukum,Alvaro". Rese' banget sih nih guru.
"Bentar dulu buk, nanggung nih makannya belum kelar. Dikit lagi ya"
"Udah deh gak usah berbelit belit Alvaro. Sekarang kamu ikut saya" seraya mendaratkan tangan gempal miliknya ke telinga indah gw. Demi apa anjiirr...kenceng banget dah nariknya.
"Aduuuh...buk jgn keras keras dong nariknya ntar copot telinga saya" tak lupa gw memegang telinga kanan yg mulai memerah karena tarikan.
"Diem". Ngeri juga nih guru atu.
"Sekarang kamu saya hukum hormat didepan tiang bendera sampai waktu istirahat" Lanjutnya seraya melepaskan tangan gempal miliknya yg menempel ke telinga gw, lebih tepatnya untuk menarik telinga gw tadi.
"Tapi buk, sa........"
"Mau ibuk tambah hukumannya?" Selatnya sambil menampilkan senyuman miring lalu meninggalkan gw sendirian di lapangan.
'Apes banget deh gw hari ini, gpp deh sekali-kali jadi anak nurut lagian juga bentar lagi istirahat' ucapnya dalam hati.

Dan benar saja, 15 menit kemudian bel istirahat berbunyi.

Autor pov~
"Akhirnya selesai juga" gumam Al bersamaan dengan tangannya yg menyentuh kening karena keringat yg mengalir deras. Banyak tatapan kagum dan teriakan histeris dari sebagian murid, bagaimana tidak dengan tampilannya yg sekarang menambah aura keren dalam dirinya meningkat. Dengan rambut yg acak-acakan ditambah sedikit keringat yg masih tersisa, serta seragam yg ia buka semua kancingnya hingga menampilkan kaos putih polos yang ia pakai.

Kantin...
Terlihat seorang pria berjalan menghampiri meja yg telah dihuni oleh tiga orang manusia. Iya lah masa monyet....
"Lah....darimana lo bos?" Ucap pria yg menggantungkan kacamata di kerah seragam miliknya.
"Tau nih dicariin dari tadi malah bolos" sungut pria yang asik mengaduk jus mangga didepannya dengan muka yg dibuat seperti cewek yg sedang kesal. Euuuhhh..
"Bacot lu semua" ucap Al yg dengan sengaja pula menarik jus mangga tersebut dan meminumnya hingga tandas.
"Thanks ya gas" lanjutnya dengan menampilkan raut muka tanpa dosa.
"Udah telat nyet" ucap seorang yang dipanggil gas tadi. Dia adalah bagas sahabatnya. Al hanya cengengesan menanggapi kekesalan dari sahabatnya.
"Lagian, lu kok tumben nurut sama guru?" Sahut pria disebelah bagas yg sedari tadi hanya diam kini angkat bicara.
"Iya bener tuh bos, enak banget lu bolos jadi gak kena semprot deh sama macan betina tadi" selat bagas disela sela mengunyah somay favoritnya. Yang dimaksud macan betina adalah bu diana guru mapel matematika.
"Ya bagus dong, jadi telinga gw gak bakal panas dengerin tu orang ceramah". Sambil cengengesan Al Mencomot 3 somay bagas.
"Gw gk ikhlas Alvaro" geram bagas karena daritadi aktivitas makannya terganggu oleh Al. Yg dipanggil hanya memasang watados (wajah tanpa dosa).

============================

°ALVA~SYEIRA°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang