ALVARO~07

20 2 0
                                    

Foto Syeira dan Satria......
........
Ttookk...ttookk...ttookk....
Pandangan kita sontak mengarah ke pintu utama.
...........
"Assalamualaikum". Ucap seorang wanita dari lantai dasar.
"Wa'alaikumsalam ma, kita diatas". Teriak Satria dari tempat kita duduk. 'Dasar ga sopan.'
"Ehh, ada tamu toh. Siapa namamu nak?". Ucap wanita paruh baya yang kini sudah duduk disamping Syeira.
"Nama saya Alvaro tante, panggil saja Al. Saya teman baru Syeira". Dengan sopan gue memperkenalkan diri gue pada mamanya Syeira.
"Oh temannya Syeira rupanya. Yasudah kalian terusin ngobrolnya,mama mau kekamar dulu".
"Iya ma". Kali ini Syeira yang menjawab mamanya tersebut.
"Emm.. Gue pamit pulang ya bang, Ra". Saking asyiknya ngobrol disini, gue lupa kalau sekarang udah malam. Pantas saja Syeira daritadi mencoba menahan kantuknya. Lebih baik gue pulang aja kasian Syeira butuh banyak istirahat.
"Thanks ya Al, udah mau mampir kesini. Sering-sering deh kemari biar gue ada temen"
"Iya Al, thanks ya udah mampir. Salam juga buat bunda kamu bilang makasih buburnya enak. Gue suka". Dengan semangat ia menyodorkan kembali kotak warna biru tadi.
"Cuci dulu kali, balikin nya besok aja. Gak tau terima kasih banget lo udah dikasih". Sindiran dari Satria berhasil membuat Syeira marah dan menendang salah satu kakinya.
"Diem bisa gak sih, bang".
"Udah bang gpp, sini deh Ra". Gue menarik paksa kotak tersebut, tapi gagal. Syeira menjauhkan kotak tersebut dari tangan gue.
"Gini Al, setelah dipikir pikir apa yang dikatakan bang Satria bener juga".
".....gue kembaliin besok aja deh ya. Maaf udah ngerepotin". Sambungnya.
"Iya gpp, lo tenang aja".
"Sekali lagi makasih ya Al".
"Iya. Gue pulang dulu"
"Tiati ya bro" gue hanya menanggapinya dengan anggukan dan melangkahkan kaki gue menuju pintu utama.
"Gue anter". Syeira mengikuti gue dari belakang. Kayaknya dia udah gak pusing lagi karena wajah pucatnya perlahan memudar.
"Gue pulang ya, Ra". Ucap gue dan mengacak rambut pirangnya sekilas.
"Iiihh, Al rambut gue jadi berantakan tau". Lucu sekali ekspresinya saat kesal. kedua pipinya mengembang dan tangan gue tidak tahan untuk tidak mencubitnya. Gemes banget sih.
"Aalvaaroo...." lagi lagi ia marah dengan ulah gue.
"Maaf, Ra. Lo lucu banget sih.... yaudah gue pulang". malam ini gue mengendarai mobil. Soal warna kalian tau lah ya warna kesukaan gue apa. Gue menjauh meninggalkan rumah Syeira, karena hari ini rasanya begitu melelahkan.

Syeira pov......
'Duuuhh.... kok gue jadi baper gini sih. Kenapa lo perhatian banget ke gue?' Gue memutuskan untuk segera tidur karena besok juga masih sekolah. Biar gak kesiangan bangunnya.
.........

Seperti biasa gue berangkat diantar sama supir pribadi gue. Pak Edi namanya. Beliau adalah supir pribadi gue sejak gue masih SMP di Solo dan sekarang ia ikut pindah kerumah asli gue. Jalanan ibukota lumayan macet hari ini. dan tepat pukul 06:50 gue baru sampai ke sekolah yang artinya 10 menit lagi bel masuk berbunyi.
"Huuuftttt.... akhirnya sampe, makasih ya pak". Ucap gue pada pak Edi yang dengan sigap membukakan pintu mobil untuk gue.
"Sama sama neng, kalo butuh sesuatu hubungi saya saja ya. Saya permisi dulu, mari neng". Ucapnya dengan senyum sopan kearah gue.
"Iya pak,". Gue melangkah menuju kelas dengan tergesa gesa, takut telat karna jarak kelas dengan area parkir lumayan jauh.
"Hei, Ra. Tumben kesiangan?". Ucap Mela setelah gue mendaratkan bokong di kursi.
"Biasalah...macet". Dengan nada yang masih ngosngosan gue menjawabnya. Gue gerah banget karena capek habis berlarian menuju kelas.
"Shasa sama Mey kemana, Mel?".
"Mereka tadi ke kantin. Laper katanya". Dia melanjutkan kembali acara membaca novel yang sedari tadi ia pegang.
.......
Tiinng....
Ada sebuah pesan masuk dan ternyata dari Alvaro. Karena sebelum membalas gue lihat ada fotonya dia terpampang.
......
Alvaro.bgskr
P
Lo udah berangkat?
Gue jemput lo ya ><

Syeira.wjy
Gue udah berangkat,gembel
Lain kali kalo ngajak bareng itu lebih pagi dikit dong :p

Alvaro.bgskr
Lahh...telat dong gue ;(
Yaudah sampai jumpa nanti dikelas.
Read

Gue gak berniat untuk membalasnya lagi.
"Dari siapa, Ra?". Mela memandangi gue dengan tatapan penuh intimidasi.
"Bukan siapa siapa kok." Jawab gue seolah tak peduli dengan orang yang mengirim pesan barusan.
"Ehhh...gue boleh tanya sesuatu gak ke lo?". Dengan wajah serius ia menatap gue dan itu berhasil buat gue tiba tiba merasa gugup.
"N..nanya apaan?".
"Biasa aja kali tuh muka. Gue cuma mau nanya, kok id line lo belakangnya ada huruf...w.j.y?". Ia sedikit berfikir untuk mengigat huruf belakang id line gue.
"Oh, itu artinya wijaya. Nama lengkap sekaligus nama bokap gue" dengan enteng gue menjawab pertanyaannya.
"Tapi kok kemaren lo kenalin diri cuma Syeira Arganta doang?". Fyi, gue emang belum kasih tau pada sahabat baru gue. Emang sih niatnya gue mau kasih tau pas waktu istirahat aja.
"Ceritanya panjang, Mela sayong. Ntar aja gue jelasin pas istirahat". Dengan gemas gue mencubit kedua pipi temen baru gue yang Kepo itu.
"Aww... sakit tau, Ra". Gue beranjak berdiri dari tempat duduk setelah tau Mela hendak membalas perbuatan gue barusan. Dan jadilah kita berdua kejar-kejaran sampai bel masuk berbunyi kita berhenti lalu duduk dikursinya masing masing.
'Kok gue gak liat Al cs, ya?' Gue bertanya pada diri sendiri sambil terus mencari keberadaan mereka karena sudah jam pelajaran kedua mereka masuh belum menunjukkan batang hidungnya.
"Nyari Al cs??, mereka pasti lagi dihukum karena telat ke sekolah. Itu udah biasa, Ra".
"Ehh...siapa yang nyari mereka Mel? Enggak kok". Dengan ketus gue menjawabnya dan kembali fokus dengan pelajaran.
.

.......
Kriiing.....kriing.....
"Akhirnya istirahat juga". Ucap Mela yang meregangkan otot ototnya karena kelelahan menyimak pelajaran.
"Kantin kuy...". Dengan tak sabar Mey menarik paksa tangan Mela yang hendak ia pakai untuk menutup mulut karena ingin menguap. Tapi tak jadi.
"Kantin yuk, Ra". Kali ini Shasa merangkul bahuku dan kita berjalan beriringan. Berbeda dengan Mey yang tetap saja menarik paksa tangan Mela. Kasian banget si Mela.
"Mau pesen apa gengs?". Tanya Shasa setelah kita menemukan meja yang akan kita tempati.
"Gue mau nasgor deh, minumnya lemon tea".
"Gue juga". Ucap Mey dan Mela hampir bersamaan.
"Apaan sih ikut**?" Mela mengalihkan pandangannya ke lapangan terbuka yang ada disamping kantin. Menghindari kontak mata dengan Mey karena kesal dengan ulahnya di kelas tadi.
"Yee... gitu aja ngambek". Dengan sengaja Mey menjitak pelan kepala Mela sehingga membuat sang empunya merasa kesakitan. Sedangkan kita bertiga tertawa dengan ekspresi kesal yang dibuat buat Mela.
"Ok. Nasgor 4 minumnya lemon tea". Dengan cepat ia memutar arah menuju kerumunan orang yang sedang kelaparan menunggu pesanan.
"Btw, lo udah janji mau cerita ke kita siapa sebenarnya diri loe itu". Tatapan Mela kini berubah menjadi serius.
"Cerita apaan?". Mey memang belum mengerti maksud dari pertanyaan Mela barusan.
"Kita tunggu Shasa dulu, biar gak ada lagi yang ditutup tutupi."
"Kalian ngomongin apa sih, ya ampun kok gue doang yang gak ngerti". Mey masih penasaran dengan bergantian menatap kearah gue dan Mela. Tapi kita bodo amat pura-pura tidak peduli. Kasian amal si Mey. Tak lama kemudian Shasa datang diikuti sang penjual karena kerepotan membawanya. Mela terus mendesak buat cerita namun gue menolak karena alasan gue laper.
"Udah buruan keburu bel". Gue pun menjelaskan karena sudah tak tahan dengan Mela yang begitu penasaran dengan nama belakang gue sebenarnya.
"Jadi gengs, sebenarnya nama asli gue Syeira Arganta Wijaya"
"..... Gue anak dari pemilik sekolah ini". Ucapku dengan menjeda kalimat berikutnya.
"Gue sengaja gak ikut sertain nama belakang gue karena berhubung ini sekolah milik papa, jadi gue berusaha nyembunyiin identitas asli gue".
"Terus tujuan lo buat rahasiain itu apaan?" Shasa masih penasaran dengan kelanjutan cerita gue.
"Gue gak mau semua murid disini perlakuin gue dengan spesial jika mereka tau bahwa gue adalah anak dari pemilik sekolah ini karena gue benci itu."
"Ohh.... jadi itu alasannya. Kapan kapan kita main ke rumah lo ya, Ra".
"Dengan senang hati ciwi-ciwiku". Disini gue merangkul ketiga sahabat baru gue tanpa mengindahkan pandangan orang**disekitar kita.
.......
Brraaaaakkkk......
"Apaan sih,......" kami melihat orang yang dengan sengaja menggebrak meja kami. Oh ternyata dia..........

Vote and comment dong readers ;(
==============/\=============

°ALVA~SYEIRA°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang