Tuan, kembalilah

4 1 0
                                    

Halo, Tuan.
Selamat dini hari.

Apa kamu sudah terlelap tidur?
Atau masih bersenang-senang dengan waktu tidur yang diundur?

Aku merindukanmu.
Dengan segala gelak tawa itu.
Dengan kerutan pada mata dan pipi kesukaanku.

Maaf aku menangis lagi.
Maaf aku tak bisa percaya bahwa semua akan mudah jika aku percaya pada diri.
Maaf aku memohon pada Tuhan lagi.
Maaf aku menyusahkanmu dengan kamu menjadi kebutuhan diri ini.

Maaf aku merindu lagi.
Maaf aku masih tak bisa menerima semuanya.
Maaf aku tak kuat lagi.
Maaf aku masih menjadikanmu segalanya.

Cepat kembali.
Aku mungkin bukan rumahmu lagi.
Namun kesendirianmu membuatku berharap lagi.

Tuan, untuk pertama kalinya kamu salah.
Aku lebih baik tanpamu itu salah.
Aku lebih bahagia tanpamu itu salah.

Tuan, aku tahu kamu menangis diam-diam.
Tuan, aku tahu kamu lebih memilih untuk diam.

Tuan, aku tahu senyumanmu itu hanya penyemangatku belaka.
Tuan, aku tahu kesengsaraanku juga kamu rasakan.

Tuan, mengapa mendengarkan orang-orang?
Tuan, mengapa tak percaya bahwa kamu tujuanku pulang?

Tuan, mengapa mempersulit keadaan?

Tuan, dirimu itu selalu aku rindukan.

Tuan, hatiku berantakan.

Amoeba BersajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang