Word Building

14 4 0
                                    

WORD BUILDING

Cerita fiksi membutuhkan dunianya, semua cerita fiksi, terutama cerita fantasy dan scifi. Dalam Fiksi fantasy dan Science Fiksi seringkali ini merupakan suatu yang vital. Khususnya dalam kedua Genre ini kita harus menciptakan dunia dari tingkat yang amat sangat dasar. Sebagai contohnya saja Lord Of the Ring, Tolkien bahkan harus mengarang sebuah bahasa dan sejarah untuk itu. Jika kau ingin menjadi penulis fiksi kau akan berurusan dengan World Building.

Cerita yang bagus membutuhkan 'Pembangunan Dunia' yang bagus. Sering kali dengan pembangunan dunia yang bagus sering kali pembaca bahkan tak puas dengan cerita yang ada. Pembaca seringkali berangan-angan kejadian lain di dunia itu, bagaimana jika kejadiannya berubah dan semacamnya. Sebagai contohnya saja 'Harry Potter'. Harry Potter memiliki dunia yang menarik dan kuat. Begitu membaca Harry Potter pikiran kita di bawa berkelana mengitari dunianya. Bukan hanya Hogwarts, namun hingga Dumstrang dan pedalaman afrika. Hingga kita merasa sangat penasaran akan “dunia sihir” itu. Contoh lain adalah “Star Trek”, Dunia Star-Trek sungguh kaya dengan Alien dan peradabannya dan pesawatnya dan hubungannya. Ini membuat kita terus bertanya-tanya dan tertarik menyimak dunia mereka.

Jadi kesimpulannya 'Pembangunan dunia sangat penting dalam sebuah Fiksi'.

Ini adalah ciri-ciri dari World-building yang bagus setelah saya mengamati beberapa cerita dan dunia di dalamnya.

1. Konsisten

Hal yang paling utama dari membangun sebuah dunia yang baik adalah konsistensi. Dunia itu harus memiliki aturan yang tertata. Jika dunia itu adalah dunia sihir maka segala sesuatunya dipengaruhi oleh sihir. Jika tidak maka harus ada alasannya. Jika di dunia itu semua alien menyamar, kau tidak akan melihat alien berjalan telanjang sepanjang jalan ( kecuali ada alasannya tentu saja).

Konsistensi tidak hanya terbatas pada hal itu, misalnya saja dalam ceritamu melibatkan seekor bocah yang harus melawan seekor gajah. Bocah itu diinjak seekor gajah, dibanting ke udara, lalu diledakkan berapa kali. Aku harap bocah itu Mati. Kecuali tentu saja kalau bocah itu alien, robot, superhuman, Marry sue, atau kau sedang menulis suatu komedi dengan gaya absurd kuharap bocah itu mati. Itu tidak konsisten, jika diterapkan dalam 'pembuatan dunia' adalah jika kau mengatakan “Vampir itu tidak bisa mati” dan “tiap orang yang digigit vampir akan menjadi vampir”. Selanjutnya kau mengatakan “tiap malam Vampir akan menggigit satu orang.” Kau seharusnya mempersiapkan alasan kenapa dunia tidak dipenuhi Vampir.

Sebenarnya masih ada banyak hal lain yang menyangkut konsistensi, pada dasarnya ada suatu konsistensi logis di sana. Perlu sedikit mengasah logika.

Tapi harus ada pembatasan di sini. Konsistensi = bagus. Over-konsistensi = gila, sakit jiwa. Jika kau membawanya sampai ke limit maka ceritamu tak akan pernah berjalan. Sebelum kapten kapal luar angkasamu pergi ke planet lain dia harus mengecek segala rumus fisika yang ada dan pahlawanmu tak akan bisa masuk ke markas musuh karena penjagaannya terlalu baik, harus mengurusi administrasi, harus menunjukkan KTP dan gorong-gorongnya di tutup karena seharusnya demikian.

Tapi, tunggu sebentar. Sebenarnya dia tak akan bisa masuk bukan karena benteng penjahatnya belum dibangun. Sang penjahat harus berkonsultasi dengan para arsitek, mengurusi makan budak bangunan, mengurusi pengelolaan penjaga, dll. Dll. Sehingga Sang raja kejahatan memutuskan tidak membuat benteng, karena terlalu menyusahkan. Dia juga tidak melakukan pengambil alihan dunia denagn alasan yang sama. THE END.

2. Akurat

Walaupun itu fantasy, akan sangat salah jika kita menyebut Ibukota Amerika Wahington DC. Kecuali tentu saja pada masa ceritamu memang demikian. Fantasy masih memiliki kontak dengan kenyataan. Akurasi yang tepat akan membuat baik duniamu. Selain itu Akurasi membuat dunia kita menjadi lebih kuat dan lebih nyata. Tapi yang disebut akurasi tetap ada batasnya, Over-akurasi akan membawa kita kepada penelitian yang tidak berujung atau berakhir pada Over-konsistensi.

3. Luas tapi tetap konkrit

Semakin luas duniamu akan semakin baik. Luas bukan berarti duniamu begitu besar sehingga tidak berujung. Yang di maksud adalah dimana dunia memiliki kemungkinan yang besar. Bukan berarti dunia ini begitu luasnya sehingga tidak berbatas. Dan dengan demikian akan kurang konsistensi di dalamnya.

Sebagai contoh adalah Harry Potter. Dia memiliki dunia yang terbatas, sekolah, rumah penjuru Inggris. Walaupun demikian, dunia milik Harry terbentang hingga mesir dan dunia timur. Ada banyak vampir dan manusia serigala berkeliaran di sana. Dunia Harry luas walau tetap konkrit di dalam dunianya.

4. Kaya

Yang dimaksudkan dengan kaya berarti dunia memiliki berbagai macam warna di dalamnya. Begitu banyak warna dan warni dalam dunia ini. Dunia yang kaya berarti ada beragam suku bangsa, budaya, cara hidup, teknologi. Semakin bervariasi makhluk hidup dan kehidupan membuat dunia makin ramai. Sebagai contohnya saya ambil sebuah komik yang bernama “Ghost Sweeper mikami”

Dalam Ghost Sweeper mikami terdapat sebuah Premis sederhana “dunia di mana pembasmi hantu benar-benar ada.” Apa yang membuat dunia dalam manga ini kaya adalah dengan munculnya berbagai karakter yang mencerminkan kayanya dunia. Di sana muncul dunia dewa dan dunia iblis. Munculnya penyihir di masa lalu. Munculnya robot buatan seorang Alchemist. Munculnya saingan. Munculnya agen pemerintah.Yang membuat kaya dunianya adalah munculnya karakter dan tempat yang variatif dengan tetap mempertahankan konsistensi dari dunia.

Dalam Ghost Sweeper Mikami dunia semakin luas selama berjalannya cerita. Contoh lain adalah dunia dalam seri “Warcraft” dunia dalam Warcraft menampilkan berbagai karakter dan dunia. Ada berbagai fraksi yang saling bertentangan. Ras dan sejarah yang menarik.

Dunia yang kaya artinya dia bisa menampung banyak hal dalam konsistensinya. Dengan dasar yang kuat maka dunia bisa menampung banyak hal. Dunia yang kaya bisa membuat plot teralihkan dari cerita utama. Dengan dunia yang terlalu 'kaya' plot jadi teralihkan dan konisitensi cerita jadi berkurang. Kita harus ingat bahwa kekayaan dunia tidak boleh membuat kita jadi linglung dan tidak terarah.

Perlu diingat juga bahwa tidak semua hal yang kita tahu dalam dunia perlu dituliskan dalam cerita. Hanya seperlunya saja. Mungkin kita tahu dunia timur, siapa rajanya, bagaimana peradabannya, apa makanannya. Tapi kadang hanya sebutkan saja beberapa hal penting tentang dunia timur jika hal itu tidak terlalu penting dalam cerita atau tidak penting bagi pembaca.

5. Unik

Dunia yang baik harus unik. Unik bukan berarti orisinil, secara filosofis mungkin tak ada sesuatu yang orisinil (cek Tv tropes.org). Tapi suatu dunia yang baik haruslah unik. Unik artinya adalah bahwa dunia ini bisa dikenali dari dunia yang lain dengan mudah. Bukan sebuah dunia yang susah dibedakan dari dunia-dunia yang lain. Bukan “semacam dunia fantasi” yang lain. Dunia dalam novel Percy Jackson misalnya, dunianya unik karena dewa-dewi olympus masih hidup hingga sekarang. Eragon, memiliki dunia fantasi yang mirip dunia fantasi yang lain, tapi kita masih bisa dengan mudah mengenalinya karena peta besar yang ada di bagian depan buku. Ancient Darkness Trilogy juga mengetengahkan dunia yang unik, dunia fantasy berwarna penduduk asli Amerika. Harry Potter misalnya, dunia dimana penyihir ada kukira bukan hal baru tapi nampaknya J K Rowing mampu meramu dalam kualinya berbagai hal yang membuat dunia Harry begitu hidup.

DILARANG PLAGIARIZE

Materi Sastra Amatir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang