PENGERTIAN ROMAN
Roman merupakan suatu bagian dari karya sastra yang memiliki bentuk prosa yang berisikan pengalaman hidup dari para tokoh, yang bermula dari dia lahir hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia.
Roman dalam arti lain merupakan suatu cerita yang memiliki urutan kejadian yang bersambung antara yagn satu dengan yang lainnya. Yang dapat melukiskan beberapa pengalaman-pengalaman dari batin dan juga lahir yang berasal dari tokoh-tokoh yang berasal dari situasi hidup tertentu.
CIRI-CIRI ROMAN
1. Memiliki suatu alur cerita yang kompleks.
2. Memiliki karakter tokoh yang dapat di ceritakan dan dapat di sajikan dengan mendetail.
3. Roman menceritakan tentang kehidupan dari tokoh itu dari dia lahir hingga tokoh tersebut meninggal dunia.JENIS-JENIS ROMAN
1. Roman Pencintaan (Liebesroman)
2. Roman Anak dan Remaja (Kinder-und Jugendroman)
3. Roman Petualangan (Abendteuerroman)
4. Roman pendidikan (Bildsdungsroman)
5. Roman Kriminal dan Detektif (Krimi-und Detektivroman)
6. Roman Hiburan (Unterhaltungsroman)
7. Roman Psikologi (Psychologischer Roman)CONTOH ROMAN
Pergumulan Dua Akhlak
Oleh Gayatri
Ayahnya memberi nama Fadli. Pemuda yang tumbuh menjadi anak yang pandai mengaji dan hampir tidak pernah keluar rumah. Ya, Fadli adalah anak satu-satunya dari keluarga Seno Soedarman. Seorang pemilik perkebunan sawit di Kalimantan bagian Tengah. Namanya tersohor sebagai seorang pengusaha kaya yang sukses, baik dalam membina usahanya, maupun keluarganya. Pak Seno, begitu Ia akrab disapa. Tidak ingin anak semata wayangnya terjerumus pada kehidupan masa remaja yang salah. Dari kecil Fadli dididik menjadi pemuda soleh yang selalu patuh pada orang tuanya. Tidak hanya itu, Fadli bahkan lebih memilih untuk mondok disebuah pesantren sambil tetap bersekolah. Cita-citanya sederhana, menjadi guru agama.Suatu hari kedua orang tua Fadli menyiapkan acara syukuran untuk menyambut Fadli yang sudah lulus kuliah di pesantren dan berencana untuk mengajar di salah satu pondok di desanya. Fadli yang datang dengan raut bahagia memeluk kedua orang tuanya tanda rindu yang selama ini Ia pendam. Akhirnya, keluarga kecil tersebut dapat bersatu kembali. Kali ini Fadli berjanji untuk membahagiakan dan meneruskan usaha orang tuanya.
Fadli memang pemuda yang pandai. Namun, dirinya tidak menyadari bahwa kepandaian juga diukur dari tingkat pengalaman terhadap lingkungan. Lingkungan di pesantren yang sangat dijaga, jauh berbeda dengan lingkungannya sekarang yang serba bebas dan terbuka. Beberapa kawan seangkatan Fadli bahkan sudah banyak yang terjerumus pada pergaulan bebas. Fadli yang lugu dan polos tidak mengerti bahwa ancaman akhlak bisa datang dari mana saja.
Menikmati waktu mengajarnya, Fadli mulai mengenal lawan jenis yang berbeda dengan masa-masa dia di pesantren. Perempuan di tempatnya mengajar sudah berbeda dari penampilan dan cara berkomunikasi. Fadli sempat heran dengan kenyataan disana bahwa tidak semua perempuan menutupi auratnya meski seorang muslim.
Fadli mulai melihat fakta bahwa kehidupan yang bebas sepertinya lebih membahagiakan bagi mereka yang menjalaninya. Suatu ketika Fadli bertemu dengan teman masa kecilnya dulu. Sifa namanya. Sifa adalah seorang pegawai bank yang baru saja tamat kuliah. Berbeda dengan Fadli, Sifa lebih terlihat supel dan mudah bergaul meskipun dengan lawan jenis. Fadli melihat Sifa dari cara pandang yang sudah tidak seperti dulu lagi. Fadli jatuh hati pada teman masa kecilnya itu.
Sedikit demi sedikit keduanya pun dekat dan memutuskan untuk menjalin hubungan. Fadli bahkan ingin segera menjadikan Sifa sebagai istri karena menurut Islam hal tersebut jauh lebih baik dari pada lama-lama berpacaran. Fadli melamar Sifa pada suatu malam yang sudah Ia persiapkan dengan berbagai hidangan makan malam di sebuah rumah makan. Sifa yang melihat Fadli dengan kasihan akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan itu meski dirinya telah memiliki seorang kekasih. Fadli tidak mengetahui jikalau Sifa dan Sultan sudah berpacaran jauh sebelum Fadli kembali dari pesantren. Hanya saja Sifa menunggu saat untuk Sultan kembali dari tugasnya di kapal pesiar. Sementara Sifa dengan keresahannya. Fadli justru tengah berbahagia menyiapkan hari pernikahannya.
Hari berganti hari dan tibalah saatnya esok adalah hari pernikahan keduanya. Tinggal beberapa jam saja, Sifa akan sah menjadi menantu pengusaha perkebunan terkaya. Namun, kenyataan pahit justru diterima Fadli dan keluarganya. Tanpa diduga malam sebelum pernikahan berlangsung, Fadli mendapat kabar bahwa Sifa memutuskan untuk membatalkan pernikahan tersebut secara sepihak. Yang lebih menyakitkan bagi Fadli adalah berita kaburnya Sifa dengan pemuda kapal pesiar yang belakangan diketahui sebagai kekasih Sifa.
Terjadi perubahan yang cukup besar dalam diri Fadli. Dirinya mulai sering marah-marah dan berkata kasar pada orang tuanya. Tidak hanya itu, Fadli bahkan berani membantah omongan Ayahnya yang dulu tidak pernah dia lakukan. Semua itu kemungkinan besar berasal dari peristiwa gagalnya pernikahan dengan wanita yang dicintainya. Sifa sudah tidak lagi berkabar dan menghilang entah kemana, keluarganya pun tidak tahu kemana putri sulung mereka pergi.
Fadli mulai bergaul dengan beberapa preman bahkan ikut serta jika ada acara minum-minum di balai dusun. Kedua orang tuanya tidak berani memarahi Fadli karena takut dipukul seperti beberapa hari sebelumnya. Fadli bahkan mulai berani mengajak gadis-gadis yang bekerja di karaoke kerumahnya. Kedua orang tua Fadli terpaksa tega mengusirnya karena tidak tahan melihat prilaku putranya itu. Fadli semakin beringas dan memutuskan untuk pergi dari rumahnya tanpa mengakui lagi Pak Seno sebagai ayah kandungnya.
Hidup Fadli terlunta di luar sana. Dirinya hanya mengandalkan uang dari hasil memeras beberapa pedagang di pasar tempatnya sering berkumpul bersama teman-teman premannya. Fadli bahkan sering terlihat tidur di kolong meja dimana meja tersebut digunakan untuk berjualan pada keesokan harinya. Beberapa pedagang yang tidak menyukainya melaporkan pemerasan yang dilakukan oleh kelompok Fadli agar mereka jera. Fadli dicari oleh petugas kepolisian yang menangani kasus preman di pasar-pasar tradisional.
Sampai pada suatu pagi Fadli kepergok sedang memeras pedagang sayur di sebuah gang sempit dekat pasar. Petugas yang mengetahui tindakan tersebut segera mengejar Fadli. Fadli berlari dengan kencangnya hingga tanpa disadari dia menyeberang tanpa melihat kanan dan kiri. Sebuah truk bermuatan karung beras menabrak Fadli yang seketika meninggal di lokasi. Petugas yang menangani kasus tersebut mengabarkan kepada Pak Seno beserta istrinya. Betapa terpukul hati kedua orang tuanya saat tahu kondisi Fadli. Namun, mereka dengan ikhlas memaafkan sopir truk tanpa menuntut apapun, ikhlas memaafkan anak mereka Fadli.
Fadli hanya salah menyikapi kenyataan. Pergaulan yang diperolehnya dulu di pesantren hanya dijadikan sebagai tontonan dan bukan sebagai perbaikan iman. Fadli seolah merasa merana seorang diri. Dirinya tidak menyadari bahwa kesedihan yang dialaminya itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan luasnya lautan.
DILARANG PLAGIARIZE
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Sastra Amatir
RandomDilarang plagiarize semua materi ini. Tidak terima dalam bentuk apapun penyalinan materi. Budayakan untuk menghargai setiap hasil usaha dan kerja keras seseorang.