Trouble Maker #2

1.6K 223 22
                                    

Hari pertama sekolah Sehun belum bisa ditemani Chanyeol dan Kai. Proses perpindahan mereka belum selesai.
Mau tak mau Sehun harus sendiri di hari pertama.

Seorang guru menemani Sehun menuju ruang kelasnya. Saat memasuki ruang kelas tersebut, hampir semua siswi dalam kelas penasaran dan tertarik pada sosok Sehun.

"Anak-anak, perkenalkan ini murid baru yang mulai hari ini akan bergabung bersama kalian di kelas ini. Nak, silahkan perkenalkan dirimu," kata Guru tersebut.

Sehun melihat satu persatu teman sekelasnya, tatapannya terhenti saat dia melihat salah satu siswi yang kemarin dia lihat menjadi salah satu bagian dari tim Cheerleaders.

Sehun tersenyum. "Annyeonghasseyo ... aku Oh Sehun, panggil saja Sehun."

"Baiklah, kamu bisa duduk disebelah Roseanne. Siswi yang duduk sendiri itu," kata Guru tersebut.

"Tapi, Pak! Saya kan duduk dengan Lisa, mana bisa saya duduk dengan Sehun," kata Roséㅡsapaan akrab Roseanne.

"Kemarin orangtua Lisa ada menghubungi pihak sekolah, mereka mengatakan minggu depan akan mengurus perpindahan sekolah Lisa menuju Thailand. Dengan kata lain, kamu sudah resmi duduk sendiri. Nah, tak ada salahnya bukan jika Sehun duduk denganmu?"

"Udah terima aja, iyain aja, Ros." Jisooㅡteman sekelas Roséㅡmengedipkan satu matanya pada Rosé.

"Oke, silahkan Sehun-ssi ...." ucap Rosé.

Sehun pun berjalan menuju tempat duduk Rosé. Pelajaran langsung dimulai ketika Sehun sudah duduk di tempat duduknya.






***





Saat jam istirahat tiba, Sehun memilih menuju rooftop gedung sekolahnya.
Disana sepi, dia menikmati waktunya sendiri dengan menyesap sebatang rokok.

Matanya mengamati situasi sekolahan di waktu istirahat. Sesekali dia tersenyum saat teringat bagaimana Tuhan begitu baiknya membuat Rosé menjadi teman sebangkunya.

"Sedang apa?" Terdengar suara seorang perempuan dari belakang Sehun.

Sehun menoleh dan langsung membalikkan badannya dan tersenyum. "Merokok," jawabnya dengan enteng.

"Kalau ketahuan guru kamu bisa dihukum." Dia kini duduk di salah satu bangku yang tersimpan di rooftop.

Sehun menghampirinya, kemudian dia duduk disamping perempuan tersebut. "Aku gak takut kok kalau harus ketahuan. Aku sudah 7 kali ganti sekolah, ini mungkin akan jadi yang ke delapan."

"Hah? Kenapa hobi sekali pindah-pindah sekolah?"

"Kamu ingin tahu apa alasannya, Rosé?" Sehun tersenyum dan memandang perempuan yang duduk disebelahnya.

"Boleh, tapi jika kamu tak mau menjelaskannya juga tak masalah." Rosé membalas menatap Sehun.

"Mmm, lebih baik tak usah tahu deh. Sepertinya kali ini aku akan nyaman bersekolah disini, ada sesuatu yang membuatku tertarik," kata Sehun.

"Syukurlah jika seperti itu, ini ... pakai itu agar bajumu tak bau asap rokok. Aku duluan ke bawah ya!" Rosé beranjak setelah memberikan satu botol parfum kecil miliknya.

"Rosé!"

"Hmm?" Rosé menghentikan langkahnya dan menoleh pada Sehun.

"Gomawo, ini buatku saja ya? Besok aku ganti dengan yang baru." Sehun mengedipkan satu matanya pada Rosé.

"Ye, jangan lupa brand dan wanginya harus sama." Rosé tersenyum sebentar kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Aku penasaran apa dia akan menggunakannya? Jelas-jelas itu parfum seorang wanita. ㅡ Rosé.




***



"Hai, pulang bareng yuk!" Sehun menghentikan motornya tepat didepan Rosé dan mengajaknya pulang bersama.

"Nggak usah, nanti ngerepotin lagi," tolak Rosé.

"Jangan nolak, Ros. Gak baik, udah sana pulang aja! Nanti keburu Mino datang loh!" kata Jennieㅡteman sekelas dan teman satu tim Cheerleaders Rosé.

"Iya bener, Ros. Kapan lagi ada cowok ganteng nawarin pulang bareng coba? Dari pada digangguin Mino lagi, gih sana!" Jisoo ikutan kompor macam Jennie.

"Memang Mino itu siapa?" tanya Sehun sembari melihat Jennie dan Jisoo.

"Mantannya Rosé, dia selingkuh gitu dulunya. Eh, sekarang malah ngejar-ngejar minta balikan," jawab Jennie dengan ekspresi wajah yang kesal.

"Ih, udah ah! Kok malah bahas dia? Sana kalian pulang!" Rosé mendorong Jennie dan Jisoo supaya pergi dari tempat tersebut dengan wajah yang malu.

Jennie dan Jisoo hanya bisa terkekeh kemudian meninggalkan Sehun dan Rosé berdua.

"Mukanya kenapa tuh? Merah begitu, gak usah malu karena teman-temanmu ceritain masa lalu kamu. Yuk pulang!" Sehun masih tetap ingin mengajak Rosé pulang bersama.

Pria itu sebenarnya ingin tahu alamat rumah Rosé, jadi dia tak pantang menyerah untuk mengajak Rosé pulang bersamanya.

"Ih, apaan? Nggak, ini karena cuacanya panas aja. Eh, iya ... parfum dari aku beneran dipakai ya? Tadi kecium soalnya pas belajar. Aku kira kamu gak mau pakai, soalnya itu parfum perempuan, hehe ...."

Sehun tiba-tiba membuka jaket kulitnya dan mendekap Rosé. "Masih wangikan? Aku pakai kok, soalnya aku pengen sekolah lebih lama disini. Jadi gak mau buat masalah dihari pertama."

"Keㅡkenapa harus peluk aku gini?" tanya Rosé.

"Biar kamu bisa cium wangi parfum kamu di seragamku, aku suka wangi ini. Apalagi sama perempuan yang ngasih ini ke aku," jawab Sehun.

"SeㅡSehun ...."









Voment jusseyo, mian untuk typonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Voment jusseyo, mian untuk typonya. 🙇
Lanjut gak nih?

P.A.C.A.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang