Edisi Tsundere #Suga

1.6K 183 72
                                    

Rosie POV

Hai, namaku Rosie. Aku sudah menikah dengan seorang pria bernama Min Yoongi. Cinta? Aku tak mencintainya, bahkan saat pertama kali setelah kami resmi menikah, aku takut padanya. Namun, entah kenapa walau dia menakutkan, dingin dan angkuh, dia tetap peduli akan segala kebutuhanku.

Dia melamarku atas permintaan kakeknya yang tak sengaja pernah aku tolong. Saat itu aku masih bekerja di salah satu rumah sakit sebagai perawat, kakek Yoongi aku temukan bersimbah darah di dekat koridor menuju area parkiran bawah tanah rumah sakit.

Aku menolongnya, membawa kakek tersebut ke UGD dengan susah payah. Hingga akhirnya dokter mengatakan kakek tersebut berhasil diselamatkan dan aku tepat waktu membawanya saat itu. Jika saja aku terlambat membawanya, mungkin nyawa kakek tersebut tak akan tertolong.

Entah bagaimana, seminggu kemudian ada seorang pria yang datang menemuiku dan melamarku. Dia mengatakan ini adalah permintaan kakek yang pernah aku tolong. Karena aku tak percaya, pria itu yang tak lain adalah Yoongi mengajakku ke rumahnya untuk menemui sang kakek.

Aku pun bersedia ikut dengan Yoongi ke rumahnya. Sampai disana, banyak sekali pria tegap dengan pakaian serba hitam. Rumah besar nan mewah Yoongi juga tak kalah mengejutkanku. Pekarangan rumah yang luas dan saat memasuki rumah ada banyak pelayan yang menyambut kedatangan kami.

Aku mungkin bukan perempuan penggila harta, tapi bohong jika aku tak merasa terpukau atas segala kemewahan yang aku lihat saat ini.

Yoongi membawaku menemui kakeknya yang tengah menikmati sore harinya dengan secangkir teh hangat di depan kolam ikan belakang rumah.
Kakek itu tersenyum ketika melihatku, aku pun kembali membalas senyumnya.

"Tuan, apakabar? Apa Anda sudah benar-benar pulih?" tanyaku ketika aku dan Yoongi sudah berada dihadapannya.

"Aku baik, ini semua karenamu. Aku memiliki umur panjang karenamu. Ayo, duduk! Kita sedikit berbincang," kata Kakek Yoongi.

Aku pun duduk, begitu juga dengan Yoongi.

"Apa Yoongi sudah berbicara padamu mengenai alasan kedatangannya ke kediamanmu?" tanya kakek.

"Ya, tapi aku masih bingung. Dia datang untuk melamarku, katanya itu atas permintaan Tuan," jawabku.

Kakek tersenyum. "Itu benar, aku menginginkanmu untuk menikah dengan cucuku. Orangtua Yoongi sudah meninggal dan aku hanya memiliki satu cucu yaitu Yoongi, usianya saat ini sudah pas untuk menikah. Aku ingin dia menikah denganmu, orang yang menyelamatkan aku hingga aku masih bisa menikmati sore yang indah hari ini."

"Apa Anda yakin, Tuan? Maksudku aku hanyalah perempuan biasa. Aku berasal dari keluarga petani dari Daegu. Aku bekerja ke kota besar atas rekomendasi dari dosenku saat di Daegu. Apa Anda tak akan menyesal? Anda dari kalangan chaebol sementara aku dari kalangan biasa."

"Itu sama sekali bukan masalah bagiku. Aku bisa meminta Yoongi memenuhi segala kebutuhanmu dan keluargamu di Daegu. Hanya satu hal yang aku minta jika kamu bersedia menerima lanaran cucuku, tolong jangan pernah ikut campur akan perkerjaannya. Kamu cukup tahu dan diam," kata kakek tersebut padaku.

Itu jelas-jelas membuatku penasaran saat itu, tapi aku tak mau bertanya sesuatu hal yang berlebihan.

Pada akhirnya aku menikah dengan Yoongi, keluargaku ikut senang dengan pernikahan kami. Mereka mengira aku benar-benar bahagia akan pernikahanku, tapi aku sebenarnya tak punya pilihan lain.

Yoongi waktu itu mengatakan hal yang membuatku ketakutan hingga berujung aku bersedia menikah dengannya. Saat Yoongi mengantarku pulang dari rumahnya, Yoongi sempat berkata, "Terima saja lamaranku, aku akan membuatmu bahagia dan hidup bergelimang harta. Jika kamu menolaknya aku bisa memastikan tak ada satu pria pun yang akan menikah denganmu."

P.A.C.A.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang