Yīngjùn de Nánrén #1

2K 167 8
                                    

❤ Lay menang vote

*Xiamen yang berlokasi di bagian tenggara China ini merupakan sebuah kota pelabuhan. Kota yang dulunya bernama Amoy ini terdiri dari daratan dan lautan yang pemandangannya tidak akan pernah monoton. 

Xiamen jadi kota yang sangat ideal bagi para turis, karena ramah pejalan kaki dan kotanya sangat bersih. Fasilitas umumnya pun sangat memadai. Keunikan lainnya, pemerintah setempat menyediakan shelter  sepeda di penjuru kota yang bisa bebas digunakan warganya, dengan aplikasi khusus. Sayang, fasilitas ini belum bisa digunakan turis asing, karena harus menggunakan ID terdaftar.

***

Xiamen, Cina.

Aku terus berjalan tanpa arah, tas milikku beserta isinya raib karena ulah pencopet.
Hari ini cuaca di Xiamen sangat panas, tenggorokanku sudah sangat kering namun tak ada uang sepeser pun yang tersisa.

Sekarang yang bisa aku lakukan hanya mencoba mengingat-ingat arah hotel tempat aku menginap bersama kakak ku.
Ya, aku datang ke Xiamen karena memaksa Ireneㅡkakak kandungkuㅡuntuk bisa mengajakku kesini.

Dia datang untuk urusan pekerjaan, sedangkan aku hanya untuk jalan-jalan dan berbelanja saja tentunya. Namun, hari pertama ku disini malah sial. Aku harus kehilangan tasku, untung saja paspor aku tinggalkan di dalam koperku. Kalau tidak semuanya akan lebih menyusahkan lagi.

Kepalaku sedikit terasa pusing, mungkin karena sinar matahari siang ini benar-benar sangat panas dan aku berjalan sudah cukup lama. Kakiku sudah letih, tapi aku harus tetap berjalan agar sampai hotel.

Saat melewati keramaian, tak sengaja aku menabrak seorang pria. Mungkin karena lelah, aku malah terjatuh padahal akulah yang menabrak pria tersebut.

Dia mengulurkan tangannya, pria itu mencoba membantuku berdiri.

"Mari saya bantu berdiri," katanya.

Aku pun meraih tangannya dan segara bangun. "Terimakasih ...."

"Turis, ya?"

"Ah, iya. Anda asli orang sini?"

"Tidak, saya sedang ada pekerjaan. Saya dari Beijing. Dari mana asalmu, Nona?"

"Saya dari Korea Selatan, ah, perkenalkan saya Roseanne Park. Panggil saja dengan nama Rosie."

"Saya Zhang Yixing, tapi panggil saja Lay. Anda terlihat pucat, apa anda sedang sakit?"

Aku menggeleng dengan cepat. "Tidak, sebenarnya tadi tas saya hilang karena ulah pencopet. Saya ingin kembali ke hotel tempat saya menginap. Saya terus berjalan sejak tadi, saya sedikit merasa kelelahan."

"Ah, begitu rupanya. Kasihan sekali datang untuk berlibur malah harus mengalami hal seperti ini. Kalau begitu mari saya antar, apa nama hotel anda?"

"Blue Sky, apa saya tidak merepotkan?"

Pria itu tersenyum. "Tentu saja tidak, ternyata hotel tempat kita menginap sama. Mari kita kembali ke hotel!"

Aku mengangguk dan segera mengikuti pria itu. Aku mungkin baru mengenalnya, tapi aku rasa dia adalah pria yang baik. Setidaknya jika dia macam-macam, aku bisa meninju wajahnya yang tampan itu.

Selama di perjalanan, dia terus mengajakku berbincang. Ternyata dia juga cukup fasih berbahasa Korea karena hampir dalam sebulan dia bisa 5 sampai 7 kali ke Korea untuk mengurus bisnisnya.

"Ternyata kita hanya beda 4 tahun, ya? Saya pikir anda masih seorang pelajar, he he he ...."

Gila, apakah dia bergurau? Apakah benar aku masih terlihat seperti seorang pelajar?
Ah, dia pandai membuat hati seorang wanita berbunga-bunga.

"Anda bisa saja, mana mungkin saya masih seorang pelajar? He he he ... oh, ya, sampai kapan anda di Xiamen?" tanyaku.

"Kita berbicara jangan terlalu formal saja, ya? Tidak enak lama-lama jika terus seperti ini. Oh, ya, aku disini sampai akhir pekan, bagaimana denganmu, Rosie?"

"Boleh juga. Aku sih tak masalah, disini juga aku tak punya teman. Kakakku terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya. Kami hanya bertemu saat makan malam. So, tak ada salahnya menjadi akrab denganmu, he he ... aku sampai hari Senin depan," jawabku.





Lanjut jangan?Voment jusseyo, mian untuk typonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjut jangan?
Voment jusseyo, mian untuk typonya. 🙇

P.A.C.A.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang